Connect with us

HEADLINE

Lompatan Besar Ananda di Pilkada Banjarmasin, ‘Pentalkan’ Haris Makkie dari Bursa Pencalonan!


Maju Sebagai Calon Wali Kota, Gandeng Kader PKS Mushaffa Zakir


Diterbitkan

pada

Ananda mendapatkan rekomendasi DPP PAN untuk bertarung di Pilkada Banjarmasin Foto: ist

KANALKALIMANTAN.COM, BANJARMASIN – Gerilya sunyi dilakukan Ketua DPD Golkar Banjarmasin Hj Ananda di Pilkada Banjarmasin. Sempat tenggelam di tengah munculnya arus besar DPD Golkar Kalsel yang sempat meninggalkannya dengan mengusung duet Haris Makkie- H Yuni dalam usulan rekomendasi DPP, kini wakil Ketua DPRD Banjarmasin ini tampil dengan kejutan besar!

Ananda mendapatkan sokongan resmi dari PAN untuk maju sebagai Calon Wali Kota Banjarmasin. Melalui Surat Keputusan dari DPP PAN Nomor: PAN/A/Kpts/KU-SJ/253/VIII/2020 tentang Persetujuan Pasangan Calon Wali Kota Banjarmasin dan Wakil Wali Kota Banjarmasin, DPP PAN memberikan persetujuan kepada Hj Ananda sebagai Calon Wali Kota Banjarmasin dan H. Mushaffa Zakir sebagai Calon Wakil Wali Kota Banjarmasin.

Surat tersebut diterbitkan DPP PAN pada tanggal 13 Agustus 2020 yang ditandatangani oleh Ketua Umum Zulkifli Hasan dan Sekretaris Jendral Eddy Soeparno.

Tak hanya itu, rekomendasi DPP Golkar sebagai induk partainya juga diperkirakan akan turun tak lama lagi. Sebab saat ini, Ananda juga sedang ada di DPP Golkar untuk menjemput surat rekomendasi dari partai berlambang beringin tersebut. Hal ini sebagaimana disampaikan Ketua Harian DPD Partai Golkar Kalsel Supian HK.

Tampilnya Ananda dalam pertarungan di kursi Banjarmasin 1 ini cukup menarik, sebab sebelumnya mantan runer up Puteri Indonesia tahun 2006 ini hanya membidik kursi Wakil Walikota. Lalu apa yang menyebabkan ia memutuskan tampil di depan sebagai calon walikota?

Ananda mengatakan, langkahnya itu sebagai bagian dari komunikasi politik yang berlangsung selama ini. “Ini sudah melalui serangkaian proses dan sudah dikomunikasikan dengan Parpol pengusung. Intinya kami berdua siap untuk maju di Pilwali Banjarmasin 2020 dan berusaha semaksimal mungkin dengan cara yang berkah untuk memenangkan pertarungan,” tandasnya.

Terkait dukungan dari PAN ini, Ananda mengaku bersyukur langkahnya untuk menatap Pilwali 2020 dapat berjalan mulus. Kendati dalam awal perjalanannya, banyak sekali drama politik yang terjadi. “Insyallah dalam beberapa hari kedepan akan ada beberapa Parpol lain yang juga akan menyatakan dukungannya. Termasuk partai yang membesarkan saya sendiri, yaitu Partai Golkar,” kata Ananda, Jumat (14/8/2020).

Dengan sokongan 9 kursi PAN dan 6 kursi Golkar, saat ini duet Ananda- Mushaffa Zakir, sudah mengantongi 15 kursi parlemen. Jumlah tersebut lebih dari cukup untuk mengantar ke pencalonan pada 4 September di KPU Banjarmasin.

Apalagi, jika PDIP ikut bergabung membawa 5 kursi, Nasdem 1 kursi, dan PKS juga menyerahkan 5 kursi sebagai kompensasi kadernya sebagai wakil. Dengan dukungan 5 parpol ini, mereka telah memiliki 26 kursi sebagai modal mendaftar di KPU. Jumlah yang cukup besar!

Lalu bagaimana Golkar bisa pindah haluan mendukung Ananda? Padahal dalam surat pengajuan rekomendasi DPD I Golkar Kalsel ke DPP Golkar, No A-054/GOLKAR-KS/V1/2020 tentang Laporan Hasil Pelaksanaan Tahapan Seleksi Bakal Calon Kepala Daerah Partai Golkar di Pilkada 2020, yang dikeluarkan tanggal 26 Juni 2020 lalu, duet yang diusung Golkar untuk Pilkada Banjarmasin adalah Haris Makkie- H Yuni Abdi Nur Sulaiman?

Ihwal ini, Supian HK mengatakan, Golkar batal mengusung Haris Makkie- H Yuni. Dalihnya, Haris yang masih menjabat Sekda Provinsi Kalsel. “Haris Makkie masih sebagai Sekda. Jadi dipertahankan dan tidak dimajukan (diusung) sebagai calon wali kota. Sehingga kita usung Ananda,” kata Supian yang sebelumnya ngotot membawa duet Haris Makkie-H Yuni.

Sinyal DPP Golkar

Kurang sregnya DPP Golkar dengan duet Haris Makkie-H Yuni, sebelumnya terlihat dari tak munculnya pasangan tersebut dalam daftar rekomendasi DPP Partai Golkar di sejumlah daerah yang menggelar Pilkada. Sebagaimana diketahui, Penyerahan Surat Keputusan Pasangan Calon Partai Golkar di Pilkada Serentak 2020’ di DPP Partai Golkar, Minggu (12/7/2020) silam, tanpa mencantumkan pasangan tersebut.

Nama-nama kandidat yang sebelumnya diusulkan oleh DPD Golkar Kalsel melalui pengajuan rekomendasi No A-054/GOLKAR-KS/V1/2020 tentang Laporan Hasil Pelaksanaan Tahapan Seleksi Bakal Calon Kepala Daerah Partai Golkar di Pilkada 2020, adalah pasangan H Rusli-Guru Fadlan di Pilkada Banjar, Darmawan Jaya di Pilkada Banjarbaru, Ansharuddin- M Noor Iswan di Pilkada Balangan, Saban Effendi- Habib Abdillah di HST, dan Syafruddin H Maming- Andi Rudi Latif di Tanbu.

DPP terkesan berhati-hati menelurkan kandidat karena medan pertarungan di Banjarmasin diprediksi akan cukup sengit dan memiliki nilai strategis. Apalagi, Banjarmasin sebagai ibukota provinsi memiliki nilai startegis. Selain kantong massa lantaran banyaknya jumlah pemilih, Banjarmasin menjadi simbol pemerintahan Kalsel yang harus bisa digandeng oleh Gubernur nantinya.

Dari data Pemilu 2019 yang dihimpun Kanalkalimantan.com, Banjarmasin memiliki jumlah pemilih terbesar sebanyak 423.392 orang. Disusul kemudian Kabupaten Banjar sebanyak 401. 445 pemilih, Kabupaten Tanah Laut (Tala) sebanyak 230.136 pemilih, Kabupaten Tanah Bumbu sebanyak 220.789 pemilih dan Kabupaten Kotabaru sebanyak 216.845 pemilih.

Lalu Barito Kuala sebanyak 217.969 pemilih, Banjarbaru sebanyak 144.275 pemilih, Tapin sebanyak 131.510 pemilih, Kabupaten Hulu Sungai Selatan (HSS) sebanyak 166.196 pemilih, Kabupaten Hulu Sungai Tengah (HST) sebanyak 184.435 pemilih, Kabupaten Hulu Sungai Utara (HSU) sebanyak 160.318 pemilih. Kemudian Kabupaten Tabalong sebanyak 167.897 pemilih dan Kabupaten Balangan sebanyak 89.144 pemilih.

Melihat data tersebut, memenangkan Banjarmasin menjadi salah satu kunci kemenangan untuk Pilgub Kalsel. Dan ini sudah menjadi kesepakatan PAN-Golkar untuk memenangkan Pilkada Banjarmasin untuk menyokong kemenangan duet incumbent Sahbirin Noor-H Muhidin di Pilgub Kalsel 2020.

Sebegaimana diketahui, langkah Ketua PAN Kalsel H Muhidin mendukung calon Partai Golkar di Pilkada Banjarmasin, menjadi kejutan politik di masa pandemi Covid-19. Betapa tidak, PAN yang sebelumnya santer disebut mengusung Hj Karmila—putri Muhidin, untuk calon Walikota Banjarmasin ternyata berbalik haluan mengusung Ananda. (Kanalkalimantan.com/fikri)

 

Reporter: Fikri
Editor: Cell


iklan

MUSIC HITS with VOA


Disarankan Untuk Anda

Paling Banyak Dibaca

-->