KANALKALIMANTAN.COM, MARTAPURA – Kawasan wisata Taman Hutan Raya (Tahura) Sultan Adam menjadi prioritas pengamanan dari bahaya bencana kebakaran hutan dan lahan (Karhutla) di puncak musim kemarau saat ini.
Pasalnya api sudah mulai perlahan melahap Bukit Besar di Desa Mandiangin, Kecamatan Karang Intan, Kabupaten Banjar Kalimantan Selatan (Kalsel).
Diketahui api pertama kali muncul pada hari Senin (4/9/2023) sekitar pukul 11.00 Wita dan berhasil dipadamkan 10 jam kemudian atau sekitar pukul 21.00 Wita malam.
Baca juga: Wisata Tahura Sultan Adam Mandiangin Ditutup, Bukit Besar Terbakar
Sejumlah tim gabungn berjibaku tak hanya memadamkan api namun berupaya mengatur strategi agar api tak kembali melahap objek wisata itu.
Pemerintah Provinsi (Pemprov) Kalsel melalui Dinas Kehutanan (Dishut) Kalsel langsung mengerahkan sedikitnya 8 tim gabungan untuk mengantisipasi kejadian berulang.
Adapun tim gabungan terdiri dari Brigdalkarhutla Dishut dan Tahura, Polhut, TKPH, karyawan Dishut dan Satgas Tahura Sultan Adam, BPBD Kalsel dan BPBD kabupaten kota, Manggala Agni, Damkar hingga melibatkan seluruh Masyarakat Peduli Api (MPA).
Baca juga: Gegara Foto Prewedding Pakai Flare Kawasan Gunung Bromo Terbakar
“Kita juga menyiapkan suplai air dari beberapa mobil tangki milik Dinas PUPR dan Dinas Lingkungan Hidup serta dua helikopter water bombing milik BNPB dan Satgas Darat,” kata Kepala Dishut Kalsel, Fathimatuzzahra, Jumat (8/9/2023).
Hingga saat ini, pihaknya belum bisa memastikan berapa hektare luasan lahan hutan di kawasan Tahura Sultan Adam yang hangus dilahap api.
Meski begitu api diketahui tidak sampai ikut membakar fasilitas wisata yang ada di kawasan Tahura Sultan Adam.
Baca juga: Pertemuan Rutin Empat Bulanan PKK Se Kalsel di Amuntai
“Alhamdulillah dari kejadian karhutla tersebut tak sampai membakar fasilitas wisata yang ada di kawasan Tahura Sultan Adam” ungkapnya.
Adapun hasil dari evaluasi dari kejadian ini, jajaran pejabat Dishut dan Tahura langsung menutup kawasan wisata Tahura Sultan Adam Mandiangin untuk waktu yang belum ditentukan.
“Akibat kejadian Karhutla tersebut, kami langsung melakukan evaluasi bersama mengenai langkah apa yang akan dilakukan selanjutnya, namun untuk sementara kita lakukan penutupan kawasan untuk pengunjung hingga waktu yang tak ditentukan,” jelas dia.
Baca juga: Anak Perempuan Kelas 5 SD Tenggelam Meninggal Dunia di Sungai Tabuk
Penutupan ini dilakukan sekaligus untuk menghindari adanya korban dan untuk meningkatkan patroli kewaspadaan bahaya jika karhutla kembali terjadi.
Untuk mengantisipasi puncak musim kemarau ini juga patroli di daerah rawan, seperti kawasan hutan yang masih hijau akan terus ditingkatkan. (Kanalkalimantan.com/wanda)
Reporter : wanda
Editor : bie
KANALKALIMANTAN.COM, BANJARBARU - Genangan air yang merendam hingga ke Jalan Mistar Cokrokusumo, Kecamatan Cempaka, Kota… Read More
KANALKALIMANTAN.COM - Setiap tanggal 22 Januari, diperingati Hari Pejalan Kaki Nasional sebagai bentuk penghormatan terhadap… Read More
KANALKALIMANTAN.COM, BANJARMASIN - Terdakwa kasus korupsi dana kader sosial pada Dinas Sosial (Dinsos) Kabupaten Hulu… Read More
KANALKALIMANTAN.COM, BANJARBARU – Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) memprediksi potensi cuaca ekstrem di Kalimantan… Read More
KANALKALIMANTAN.COM, BANJARMASIN - Banjir rob akibat pasang surut air dan curah hujan tinggi masih menerjang… Read More
KANALKALIMANTAN.COM, MARTAPURA - Curah hujan ekstrem yang terjadi beberapa hari terakhir mengakibatkan genangan air terjadi… Read More
This website uses cookies.