Connect with us

HEADLINE

Masker di Banjarmasin Mulai Diburu, Stok di Apotek Sudah 3 Bulan Kosong

Diterbitkan

pada

Masker kini menjadi barang langka di apotek atau toko obat di kota Banjarmasin. foto: fikri

KANALKALIMANTAN.COM, BANJARMASIN – Setelah ditemukannya kasus Corona pertama di Indonesia, warga mulai memburu masker dipasaran. Tak terkecuali di kota Banjarmasin. Bahkan, salah satu apotek yang menjual alat kesehatan (alkes) telah kehabisan stok masker sejak tiga bulan terakhir.

Salah satunya, di apotek di kawasan Pasar Baru, Banjarmasin. Ditemui pada Selasa (3/3/2020) pagi, pengelola apotek bernama Firdaus mengakui, stok masker di apoteknya telah kosong dalam kurun waktu tiga bulan terakhir.

“Sebelumnya stok masker tersedia saja. Biasa dijual kisaran harga Rp 25.000 hingga Rp 27.500 per kotak dengan isi sekitar 50 pieces masker,” kata Firdaus.

Sebagai penyalur atau distributor masker di kota Banjarmasin, diakui Firdaus banyak masyarakat yang mulai panik dan mencari keberadaan masker di tokonya. Terutama, semenjak ditemukannya kasus corona pertama di Indonesia sejak Senin (2/3/2020) kemarin.

“Dari tadi pagi saja yang mencari masker sudah ada 10 orang. Kalau yang bulan-bulan lalu itu, waduh. Kita dari buka jam 09:00 Wita pagi saja, dalam kurun waktu 2 jam saja sudah ada 10 orang (yang datang ke sini),” papar Firdaus.

Tak hanya masker, stok hand sanitizer di apoteknya pun juga kosong dalam kurun waktu beberapa bulan terakhir. Sehingga, di apotek yang dikelola Firdaus praktis tak bisa memenuhi permintaan masyarakat yang mencari masker ataupun hand sanitizer.

Di tempat yang sama, Abdul Wahab yang merupakan pengelola apotek di kawasan Teluk Tiram Banjarmasin menghampiri apotek Firdaus. Ya, ia pun juga mencari keberadaan masker, kendati harus kecewa lantaran ia tak bisa mendapatkannya.

“Ya, kita ke sini mencari masker. Di tempat kami sudah dua bulan (masker kosong),” katanya.

Abdul Wahab pun mengaku pasrah tidak bisa mendapatkan masker di kota Banjarmasin. Padahal, ia telah berkeliling untuk bisa membeli masker untuk dijual di apoteknya.

“Sudah tidak ada lagi, mau bagaimana lagi. Keluarga tidak bisa berangkat (ke luar) karena tidak ada masker seperti ini,” tambahnya.

Masih di lokasi yang sama, Kanalkalimantan.com mendapati salah seorang warga bernama Tia yang mengenakan masker. Ia mengaku telah menyediakan stok masker di rumahnya jauh-jauh hari. “Sudah lima bulan, mas,” singkatnya. (kanalkalimantan.com/fikri)

Reporter : fikri
Editor : bie

 


iklan

MUSIC HITS with VOA


Disarankan Untuk Anda

Paling Banyak Dibaca

-->