Kota Banjarbaru
Material Proyek Drainase Dikeluhkan, Kabid Bina Marga Minta Warga Bersabar

BANJARBARU, Proyek drainase di Jalan Pinus II, Kelurahan Mentaos, Kecamatan Banjarbaru Utara mendapat keluhan dari warga sekitar. Pasalnya, selain material galian yang menghalangi jalan, juga membuat debu masuk kekawasan rumah warga.
Rizky, salah satu satu warga sekitar mengatakan, tumpukan material yang sampai ke badan jalan tersebut cukup mengganggu, dan ia mengharapkan pihak kontraktor dan pemerintah kota bisa mempercepat proses penggalian tersebut.
“Saya biasanya lewat sini. Tapi karena tertutup bahan-bahan material jadi sulit dilewati. Apalagi, yang menggunakan mobil. Jadi jangan dibiarkan pengguna jalan menjadi terganggu,†ujar Rizky beberapa waktu lalu.
Lain halnya dengan Wiro (40), seorang pekerja bengkel di kawasan itu. Dirinya, mengungkapkan usaha di tempatnya mengalami penurunan dari segi pelanggan. Sebab, selain usaha bengkel, pihaknya juga melayani pencucian mobil. Menurut, Wiro, seharusnya bekas galian drainase dibersihkan dan tidak ditumpuk hingga memakan badan jalan
“Sebenarnya bukan melarang melakukan perbaikan, tapi harus diperhatikan juga kepentingan masyarakat sekitar. Tapi kalau bisa, sisa galian tanahnya diangkut dan dibersihkan kalau sudah di keruk. Debunya itu sampai masuk ke rumah dan orang baru cuci mobil ditempat kami juga kasihan, mobilnya kotor lagi,” ungkapnya.
Dari pantauan di lapangan, proyek pemeliharan drainase ini telah dimulai sejak awal Juli lalu menggunakan APBD kota Banjarbaru tahun 2019. Melalui Dinas Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) Kota Banjarbaru, normalisasi drainase ini dilakukan di dua tempat yakni, di Jalan Murai dan di Jalan Pinus 2.
Kepala Bidang Bina Marga Dinas Pekerjaan Umum (PU) Kota Banjarbaru, Eka Yuliesda, meminta kepada warga untuk bersabar karena normalialsasi drainase ini memakan waktu dua bulan. Ia menjelaskan, proyek ini memang rutin dilakukan yang mana pada tahun sebelumnya juga dilakukan Normalisasi di areal kawasan Jalan Pinus II.
“Memang saat hujan, di jalan itu alirannya deras sehingga perlu dibenahi. Mungkin karena tidak terkoneksi ke belakang, jadi mungkin kalau orang cuci tangan juga ngalirnya lewat situ,” kata Eka, yang juga bertempat tinggal di dekat area tersebut.
Terkait material yang menumpuk di badan jalan, ungkap Eka, memang jalan terpaksa ditutup sementara karena material jalan tidak bisa di angkut ke tempat lain. Ia juga telah mengingatkan kepada para pekerja untuk secepat mungkin dan mengangkut dan membersihkan sisa galian tanah usai dikeruk.
“Di jalan itu kan banyak jalur alternatif untuk bisa masuk, baik dari sisi kiri maupun kanan. Untuk bekas galian nanti dibersihkan oleh kontraktor dan mohon kepada masyarakat untuk bersabar. Karena perbaikan drainase untuk kepentingan masyarakat juga,†ujar Kabid Bina Marga PUPR Banjarbaru. (Rico)
Editor:Cell

-
Kabupaten Hulu Sungai Utara2 hari yang lalu
9 Klien Rehabilitasi Narkoba Dapat Pendampingan Kesbangpol dan BNNK HSU
-
Kalimantan Timur2 hari yang lalu
Disogok, Tiga Polisi Polres Samarinda ‘Bebaskan’ Tahanan Nyabu di Sel
-
HEADLINE3 hari yang lalu
Insentif 391 Guru Honorer di HSU Telat Dibayar, Begini Penjelasan Plt Kabag Prokopim
-
HEADLINE2 hari yang lalu
Odmil III-15 Banjarmasin Limpahkan Kasus Juwita ke Pengadilan Militer
-
Kabupaten Hulu Sungai Utara1 hari yang lalu
Widya Dewi, Penyuluh Pertanian Asal HSU Raih Penghargaan dari Mentan RI
-
Hukum2 hari yang lalu
Kuasa Hukum Keluarga Juwita Siap Tambah Barang Bukti dan Saksi