Kesehatan
Membuat Larutan Disinfektan Sendiri, Perhatikan Cara dan Takaran Amannya!
Kembali ke soal resep yang beredar yang menyebutkan bahwa sebelum digunakan, pemutih ini mesti dicampur lagi dengan bahan lainnya. Sekali lagi, ini keliru. Klorin yang ada did alam pemutih itu sangat reaktif. Kalau dicampur lagi dengan bahan lain, justru dia bereaksi dengan bahan tersebut, dan malah mengurangi efektifitasnya untuk membunuh kuman. Apalagi kalau dicampur dengan bahan pembersih lain.
Sejumlah bahan pembersih mengandung amonia, yang jika dicampur dengan pemutih, justru menghasilkan uap kloramin yang berbahaya kalau terhirup. Mencampur pemutih dengan bahan lain yang mengandung asam (misalnya dicampur dengan asam cuka) juga malah bisa menghasilkan gas Cl2 yang berbahaya.
Jadi intinya sih, jangan mencampur pemutih dengan bahan lain.
Kalau misalnya tidak suka dengan bau pemutih, salah satu bahan lain yang bisa digunakan juga adalah hidrogen peroksida (H2O2). Hidrogen peroksida ini, kalau untuk produk yang dijual sehari-hari biasanya ada dalam penghilang noda untuk pakaian berwarna. Coba deh perhatikan label dari larutan penghilang noda. Biasanya produk penghilang noda yang dijual di pasaran mengandung H2O2 dengan kandungan 5%. Untuk digunakan sebagai larutan disinfektan, biasanya H2O2 dengan konsentrasi 3% sudah cukup. Jadi bagaimana caranya membuat larutan disinfektan dengan cairan pembersih ini? Sekali lagi, cek label, berapa kandungan H2O2 yang ada di dalamnya. Kalau bisa, sekali lagi, pakai produk yang isinya hanya H2O2 saja. Kalau isinya memang 5%, maka untuk membuat 100 mL larutan disinfektan, campurkan 60 mL cairan pembersih tadi dengan 40 mL air.
Cara memakainya sama seperti cara memakai larutan disinfektan dari pemutih tadi. Larutan ini dipakai untuk membersihkan permukaan benda, bukan untuk disemprotkan ke tangan atau ke badan.
Kemudian, usahakan agar larutan disinfektan ini jangan disimpan terlalu lama, dan simpanlah di tempat gelap. Klorin dan peroksida mudah terurai kalau mereka terkena sinar matahari atau lampu UV. Dan larutan yang sudah lebih dari 2-3 hari dari waktu pembuatan, sebaiknya jangan digunakan lagi.
Yang paling aman soal disinfektan ini, adalah yang bersumber dari institusi yang memang resmi dan terpercaya. Jangan hanya berdasarkan pesan WhatsApp yang sudah diforward berkali-kali, atau status FB yang terkadang sumbernya masih diragukan. Beberapa waktu yang lalu, LIPI telah mengeluarkan daftar berisi sejumlah bahan-bahan yang dapat digunakan untuk membuat sendiri larutan disinfektan ini. Bisa dilihat di http://lipi.go.id/berita/Pembaruan-Daftar Sementara-Produk-Rumah-Tangga-untuk-Disinfeksi-Virus-Corona-Penyebab-COVID-19/21981
Daftar dari LIPI ini bisa merupakan salah satu panduan dalam menggunakan bahan-bahan yang ada di rumah untuk membuat sendiri larutan disinfektan.
Dalam kondisi seperti sekarang ini, memang kita ingin melindungi diri kita dari infeksi virus dan kuman sebisa kita. Tapi sekali lagi, jangan sampai usaha kita ini berdasarkan informasi yang keliru, dan justru akibatnya bisa membahayakan kita.(Kanalkalimantan.com/ami)
Editor : Chell
-
HEADLINE3 hari yang lalu
Koordinator Posko Tim Banjarbaru Hanyar Diancam Dihabisi, Dikirimi Dua Surat Kaleng
-
Kota Banjarbaru2 hari yang lalu
Serahkan Eco Office Eco School Award 2024, Ini Kata Wali Kota Aditya
-
Kota Banjarbaru2 hari yang lalu
Dialog Akhir Tahun 2024, Pemko Banjarbaru Terima Masukan dan Kritik
-
HEADLINE2 hari yang lalu
Catatan ATCS Tugu Adipura, Pengendara Merasa Malah Ada Penumpukan
-
Kota Banjarmasin22 jam yang lalu
UMK Banjarmasin Naik Menjadi Rp3,59 Juta
-
Kabupaten Banjar2 hari yang lalu
Serap Masukan Rencana Detail Tata Ruang Kertakhanyar-Gambut, PUPRP Banjar Gelar Konsultasi Publik Kedua