HEADLINE
Menumbuk Beras Jadi Tepung Pakai Alu di Lesung, Cara Tradisional Warga Kampung yang Nyaris Punah
KANALKALIMANTAN.COM, BANJARBARU – Tradisi menumbuk beras menjadi tepung di lesung (nampang panjang berlubang dari kayu) di zaman seperti saat ini, ternyata masih ada dan tetap bertahan. Seperti yang ditemui Kanalkalimantan.com, di Bangkal, Kelurahan Bangkal, Kecamatan Cempaka, Kota Banjarbaru.
Dengan menggunakan batang kayu berlubng (lesung) sebagai alat menampung beras yang dilubangi pada bagian tengahnya, kemudian dengan alu atau alat penumbuk dari kayu Ulin sebagai alat penghancur beras dilumat menjadi tepung beras.
Kanalkalimantan.com sempat mengamati pembuatan tepung beras tradisional dengan lesung dan alu ini, sebelum beras ditumbuk, beras tersebut dicuci terlebih dahulu, kemudian sedikit demi sedikit di masukkan ke dalam lubang lesung.
Memerlukan waktu sekitar 20 menit butiran-butiran beras itu menjadi tepung di dalam lesung dihantam pukulan alu oleh tangan yang naik turun memukul ke dalam lubang lesung.
Setelah beras tersebut setengah hancur, kemudian tepung tersebut disaring agar tepung lebih halus, sisa penyaringan dimasukkan kembali ke dalam lesung untuk ditumbuk lagi, begitu berulang hingga beberapa kali.
Aslamiah (46), warga Bangkal, Kecamatan Cempaka, mengaku sudah lama membuat tepung beras dengan cara tradisional pakai lesung dan alu ini. Ia menerima pembuatan tepung beras secara tradisional dari pesanan orang yang mau membuat kue berbahan tepung beras.
“Sudah lama menerima pesanan kalau ada orang yang mau menjadikan berasnya menjadi tepung,” katanya
Masih penuturan Aslamiah, untuk 1 liter beras yang dijadikan tepung dirinya menerima upah sekitar Rp 3000 ribu, sedangkan untuk ketan 1 liter Rp 4000 ribu.
“Upahnya seliter beras upah 3000 ribu, kalau ketan 4000 ribu. Di Bangkal sini, tidak ada lagi orang yang menutuk (menumbuk, red) beras seperti ini, yang lain ada cuman pabrik,” akunya. Alat tumbuk beras lesung di hampir seluruh desa kini nyaris tidak bisa lagi ditemukan, bunyi tumbukan lesung dengan alu kalau dulu masih banyak, kini alat lesung dan alu hampir punah di makan zaman. (kanalkalimantan.com/ wahyu)
Editor : Bie
-
HEADLINE17 jam yang lalu
Geger Temuan Dua Mayat di Banjarbaru, Jasad RFS Didapati Masuk Tong Air Kaki di Atas
-
Bisnis2 hari yang lalu
Harga Emas di Pasar Bauntung Banjarbaru Terus Naik dari Ramadan hingga Lebaran
-
Kalimantan Selatan3 hari yang lalu
Mengenang Ulama Besar Tanah Banjar di Masjid dengan Nama Kitab Karangannya
-
HEADLINE2 hari yang lalu
Terjerat Cuci Uang Narkoba, Nasib Ayah Fredy Pratama Tinggal Ketuk Palu
-
Kota Banjarbaru3 hari yang lalu
Riding Bersama Wali Kota, Salurkan Bansos Hari Jadi ke-25 Kota Banjarbaru
-
Kota Banjarbaru2 hari yang lalu
Ini Harga Beras di Pasar Bauntung Banjarbaru Pasca Lebaran