Connect with us

HEADLINE

Menunggu ‘Matangnya’ Restoran Terapung Sebagai Ikon Baru Banjarmasin di Harjad

Diterbitkan

pada

Pembangunan restoran terapung terus digenjot di kota seribu sungai. Foto : fikri

BANJARMASIN, Pembangunan restoran terapung yang berlokasi di Jalan RE Martadinata tepat di Siring Balaikota Banjarmasin, terus digeber. Sejauh ini, progress pembangunan restoran terapung pertama di Banjarmasin ini mencapai 75 persen.

Pantauan kanalkalimantan.com pada Selasa (27/8) siang, beberapa pekerja mengecor lantai dasar restoran, yang menggunakan tongkang bekas pakai yang ditambatkan di Siring Balaikota. Sementara, rangka besi dan atap telah terbentuk. Restoran sendiri, mengusung konsep semi terbuka, di mana nantinya pada lantai dasar tidak diberikan dinding.

Restoran terapung ini, dilengkapi dua lantai. Lantai dasar yang memanjang di sepanjang badan tongkang, sementara lantai dua yang nantinya diperuntukkan untuk tamu very important person (VIP), terletak di sisi kiri dan kanan. Serta, jembatan penghubung antara restoran dengan Siring.

Ditemui di lokasi pembangunan restoran apung, Ketua Koperasi Restoran Terapung Sumarno mengaku optimis, pembangunan restoran terapung ini selesai sebelum Hari Jadi Kota Banjarmasin yang jatuh pada 24 September mendatang. “Insyaallah, yang jelas optimis selesai. Kita kebut lah setelah ini, kan tinggal memasang keramik,” ucapnya.

Sumarno menuturkan, ide awal pembuatan restoran apung karena Kota Banjarmasin yang dijuluki Kota Seribu Sungai selama ini belum memiliki restoran terapung, Kalaupun ada, hanya dalam kapasitas kecil saja. “Sehingga kami berpikir bagaimana agar ada restoran yang representatif. Termasuk kita berkunjung ke Palembang, di sana juga ada, bagus, kita turuti lah,” ujar Sumarno.

Kendati demikian, Sumarno belum bisa membeberkan menu makanan apa saja yang akan disajikan di restoran terapung ini, jika sudah beroperasi nantinya. “Tapi yang jelas masakan khas Banjar. Tapi masaah menu belum kita bicarakan khusus, karena kita konsentrasi pembangunan selesai dulu,” kata Sumarno.

Tongkang sendiri, yang menjadi lantai utama restoran terapung, merupakan bantuan dari salah satu perusahaan, sehingga koperasi hanya merogoh kocek sebesar Rp340 juta. “Jadi, kalau harga nominalnya lebih, tapi karena ada bantuan dari Basirih Industrial kita hanya bayar Rp340 juta.

Sumarno menuturkan, jika ditotal dengan pemasangan rangka besi, pengecoran lantai dan atap, menghabiskan dana sebesar Rp 1 miliar. Dari mana biaya tersebut berasal? “Biayanya berasal dari kumpulan koperasi, yang berkumpul dan bergabung jadi satu,” ucapnya. Pembangunan sendiri bukan berarti tanpa kendala. Sumarno mengakui, beberapa pekerjanya ada yang bekerjanya sebagai petani.

Usai pengecoran, Sumarno menambahkan, nantinya akan dipasang keramik di lantai dasar dan pemasangan interior di lantai dua. Namun Sumarno belum bisa membeberkan berapa stan restoran yang akan mengisi restoran terapung ini.

Berkaca Restoran Terapung di Palembang

Ide pembuatan restoran terapung sebenarnya bukanlah hal baru. Jika ingin melihat kisah suksesnya mungkin bisa menegnok keberadaan Restoran Terapung di Kota Palembang. Terdapat beberapa restoran terapung yang lokasinya tepat di pinggiran Sungai Musi yang membelah Kota Palembang.

Penulusan kanalkalimantan.com, di Kota Palembang terdapat dua rumah makan yang bisa dikatakan sebagai restoran terapung. Pertama, Riverside Restaurant yang didirikan di atas Sungai Musi yang menyajikan panorama Jembatan Ampera.

Selain itu, terdapat restoran terapung lainnya yaitu Warung Apung Mang Ujuk, yang memanfaatkan sebuah perahu yang ditata sedemikian rupa, sehingga mampu menampung hingga 30 kursi. Di warung ini, menjajakan berbagai makanan seperti tekwan, pisang goring, risoles dan lenggang goreng. Warung apung ini sangat ramai terutama pada akhir pekan maupun libur, dan dimanfaatkan oleh warga setempat untuk menghabiskan waktu sambil menikmati makanan ringan di atas perahu. (fikri)

Reporter : Fikri
Editor : Chell

 


iklan

MUSIC HITS with VOA


Disarankan Untuk Anda

Paling Banyak Dibaca

-->