HEADLINE
Merasa Terendus, Penembak Polisi di Tala Jadikan Penumpang Mobil sebagai ‘Perisai Hidup’?
PELAIHARI, Hingga saat ini perburuan polisi terhadap Khairullah, tersangka pencuri sapi sekaligus penembak anggota intel Polsek Panyipatan, Polres Tala, Brigadir Edi Rapi Susanto, masih terus dilakukan. Diduga, pecatan anggota Zipur TNI ini sebelumnya sengaja mengajak serta temannya bernama Irwansyah bersama anaknya Gazali serta Novianti (8) – yang masih ada hubungan sepupu dengan anak Irwan, sebagai ‘perisai hidup’ untuk lolos dari sergapan polisi. Walau akhirnya, Novianti, meninggal dunia usai mengalami luka tembak di kepala bagian kanan.
Siasat itu kemungkinan dilakukan tersangka Khairullah, karena ia menyadari ketika sedang berada di rumah Irwansyah posisinya sudah diketahui oleh polisi. Maka ia mengajak Irwansyah bersama dua anak kecil (Gazali dan Novianti) masuk dalam mobil Kijang Innova yang menjadi sarana kabur dari kejaran polisi.
Asumsi kemungkinan pelaku menggunakan tiga orang tersebut sebagai ‘perisai hidup’ merujuk pada keterangan ibu dari Novianti, yang di rumah duka, di sela prosesi pemakanan putrinya di Jl Trans Gambah, Desa Batu Tungku, Kecamatan Panyipatan, Kabupaten Tanah Laut, Kalsel, Selasa (10/9).
Siswantini, ibu dari Novianti mengatakan, anaknya ikut mobil pelaku untuk jalan-jalan bersama sepupunya yang merupakan anak Irwan yang juga menumpang di mobil tersangka. Ketika itu, Khairullah datang ke Desa Batu Tungku untuk mendatangi Irwansyah yang disebut sebagai teman dulu saat mencari kayu.
Baca Juga: Novianti, Bocah Tertembak Saat Penyergapan Pencuri Sapi Meninggal
Nah, karena merasa keberadaannya terendus kepolisian, tersangka Khairullah lalu meminta izin pulang kepada Irwan. Namun sebelum pulang, pelaku mengajak Irwan untuk jalan-jalan mencari hadiah buat anak temannya tersebut. Sehingga di dalam mobil pelaku ada dua anak dan satu orang dewasa yaitu Iwan. “Saya gak tau orang kayak gitu, katanya mau jalan-jalan tau-tau anak saya kok ditembak,” ujar Siswanti saat menerima kunjungan Kapolres Tanahlaut AKBP Sentot Adi Dharmawan.
Dari sanalah, mobil Khairullah tersebut kemudian dikejar oleh polisi.
Sekira jarak 1,5 km dari rumah tersangka, 2 mobil anggota mendahului mobil tersangka dan 1 mobil anggota mengepung dari arah belakang lalu memblokade kendaraan Khairullah. Mengingat saat penyelidikan di dapatkan informasi bahwa tersangka memiliki 1 pucuk senjata api genggam rakitan dan 1 pucuk senjata laras panjang, maka anggota setelah memblokade memerintahkan untuk penumpang dalam mobil turun dan memberikan tembakan peringatan.
Baca Juga: Peluru Bersarang di Dada Kanan, Operasi Pengangkatan proyektil Makan Waktu 3 Jam
Namun ternyata, dari dalam mobil terdengar suara tembakan dan mengenai punggung bawah kiri Brigadir Edi Rapi Susanto, anggota Intel Polsek Panyipatan yang turut membackup giat penangkapan.
Melihat hal tersebut sebagian anggota menolong angggota yang tertembak, sebagian lagi menembak balik mobil Toyota Innova warna silver Nopol : DA 8372 BH .
Setelah itu mobil tersangka berjalan lagi dengan menabrak mobil anggota. Baik yang melakukan blokade di depan maupun yang di belakang dan melarikan diri. Sekira kurang lebih 2 Km dari lokasi penembakan, mobil tersangka berhenti dengan kondisi pintu sudah terbuka semua.
Baca Juga: Terluka, Pencuri Sapi Penembak Polisi Tala Kabur ke Hutan Karet
Di dapati ternyata di dalam mobil tersebut ada 3 orang penumpag yakni Irwansyah, Gazali Akbar dan Novianti binti Pariyono. Di dalam mobil tersebut juga ditemukan senjata laras panjang rakitan warna hitam / hijau dengan peredam dan aminisi 5,56 mm tajam sebanyak 9 butir.
Yang menjadi pertanyaan, adalah apakah saat melakukan pengejaran mobil tersangka polisi mengetahui bahwa di dalam mobil Khairullah terdapat penumpang lain? Ataukah aksi tembakan balasan polisi sebagai reflek balasan karena mengetahui ada anggota yang tertembak? Apakah peluru yang mengenai Novianti berasal dari tersangka Khairullah ataukah dari anggota?
Baca Juga: Pelaku Pencuri Sapi yang Baku Tembak dengan Polisi Ternyata Mantan TNI
Semua pertanyaan tersebut masih menjadi misteri. Sebab saat ini polisi memang masih fokus untuk menangkap Khairullah yang menjadi target perburuan tim gabungan Polres Tala dan Polda Kalsel.
Kasus ini bermula saat pada peristiwa Minggu, 1 September 2019 pukul . 21.05 WIB dengan terjadinya kasus pencurian sapi warga dengan modus operandi memberi makanan yang ada racunnya. Setelah sapi tumbang, kemudian di potong di tempat. TKP kejadiannya di Jalan Trans Kalimantan Km. 35,5 Desa Tumbang Nusa RT 04, tepatnya di bawah Jembatan Layang Tumbang Nusa Kec. Jabiren Raya Kabupaten Pulang Pisau, Provinsi Kalimantan Tengah.
Setelah olah TKP dilakukan penyelidikan baik berdasarkan info di lapangan maupun secara IT,  diperoleh informasi pelaku Khairullah berada di Pelaihari Kalsel. Tim Resmob Sat Reskrim Polres Pulang Pisau melakukan pengejaran berkoordinasi dengan Resmob Polda Kalsel kemudian dilanjutkan Koordinasi Resmob Polres Tanah Laut.
Pada Sabtu (7/9) sekira jam 12.00 WIB, tim resmob 2 Polres menuju ke sasaran rumah tersangka. Kemudian 1 anggota intel polsek dan 1 anggota Reskrim Polres Pulang Pisau mengecek keberadaan tersangka di rumahnya. Setelah dilihat di rumah tersebut ada mobil tersangka (sama dengan mobil yang dilihat saksi di TKP pencurian sapi), 2 anggota tersebut kembali ke Mapolsek untuk berkoordinasi utk melakukan penangkapan. Yang akhirnya, terjadilah peristiwa seperti diuraikan pada kejadian sebelumnya. (tim kanal)
Editor : Chell
-
HEADLINE2 hari yang lalu
Koordinator Posko Tim Banjarbaru Hanyar Diancam Dihabisi, Dikirimi Dua Surat Kaleng
-
HEADLINE3 hari yang lalu
KPU Banjarbaru Siap Hadapi Gugatan MK
-
Satpol PP Kab Banjar3 hari yang lalu
Satpol PP Banjar Dapati 7 Penjual Anakan Ikan
-
DPRD KOTABARU3 hari yang lalu
Sowan ke Bakti Kementerian Komdigi, Komisi II dan Diskominfo Kotabaru Perjuangkan Akses Internet
-
Kota Banjarbaru2 hari yang lalu
Serahkan Eco Office Eco School Award 2024, Ini Kata Wali Kota Aditya
-
Kabupaten Banjar3 hari yang lalu
Kabupaten Banjar Raih Penghargaan dari Ombudsman