Connect with us

Kota Banjarbaru

Nadjmi : Tidak Ada Sekolah di Banjarbaru Bebas dari Pengaruh Narkoba!

Diterbitkan

pada

Walikota Nadjmi Adhani prihatin masalah narkoba di daerahnya. Foto : abdullah

BANJARBARU, Walikota Banjarbaru Nadjmi Ahdani mengatakan, sekolah SMP-SMA di Banjarbaru tidak ada yang terbebas dari pengaruh narkoba. Hal tersebut berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan BNN Banjarbaru.

Adanya pengaruh narkoba di sekolah, bahkan gurunya tidak tahu, kalau ada siswa terpengaruh narkoba. Hal tersebut disampaikan Nadjmi, saat memberikan materi di hadapan jajaran lurah dan sekretaris lurah se-kota Banjarbaru dalam acara Rapat Kerja Pemberdayaan Masyarakat Anti Narkoba di Lingkungan Pemerintah yang dilaksanakan BNN Banjarbaru di Hotel Q-Dafam Banjarbaru, Rabu (14/3).

“Ada sekolah SMA Negeri Banjabaru, 32 siswa di dalam satu ruang, dari hasil tes urine 28 siswa pernah minum dan menggunakan obat terlarang,” ungkapnya.

Dia menambahkan, sepanjang tahun 2017 di Banjarbaru ada 3 orang yang menjadi gila akibat ketergantungan berat terhadap narkoba.  Dari 175 pasien yang direhabilitasi, mayoritas sebanyak 62,3 persen akibat mengonsumsi carnophen (zinet). “20 persen karena sabu-sabu dan 8,6 persen akibat ekstasi”, ungkapnya.

Nadjmi memaparkan terkait pengguna narkoba yang terdiri atas tingkat SD, SMP, SMA dan pekerja.  Semua itu ada yang pada tahap coba pakai, teratur pakai, pecandu suntik dan pecandu non suntik.

“Yang dimaksud coba pakai adalah pengguna kurang dari 5 kali dalam setahun, teratur pakai adalah pengguna lebih dari 5 tahun, pecandu merupakan yang sudah tergantung (sakau) yang harus rutin menggunakan,” jelasnya.

Dia juga menyampaikan terkait permasalahan narkoba yang terjadi.  Menurutnya bisnis narkoba menghasilkan uang cukup besar, sehingga menggiurkan semua pihak untuk melakukan transaksi narkoba.  Maraknya peredaran narkoba di dalam lapas, “bahkan para bandar masih bisa mengendalikan narkoba,” ujarnya.

Nadjmi menambahkan, fakta permasalahan narkoba terkait dengan mudahnya narkoba masuk melalui jalur laut, sungai dan udara karena minimnya pengawasan dan saat ini sudah merambah di desa-desa dengan sasaran mulai dari pelajar sekolah dasar. Penyebaran sudah sampai ke kampung-kampung.

“Tingginya angka coba pakai dan teratur pakai narkoba serta masih rendahnya para penyalahguna yang ingin berniat pulih, juga menjadi fakta permasalahan narkoba,” tambahnya.

Dia menyampaikan, untuk mengatasi dan perang terhadap narkoba ada 3 arah kebijakan yang dilaksanakan yakni mengintensifkan upaya sosialisasi bahaya narkoba, meningkatkan upaya terapi dan rehabilitasi korban penyalahguna narkoba. Dan terakhir, meningkatkan efektifitas pemberantasan penyalahgunaan dan peredaran gelap narkoba.

Nadjmi mengatakan, daya tahan untuk menangkal pengaruh narkoba berasal dari keluarga, kalau keluarga kuat makan pencegahan terhadap narkoba dapat dilakukan. “Untuk menahan laju coba pakai dan mantan pengguna tidak kambuh lagi, bukan malah membiarkan, apalagi mengucilkan,” tutupnya. (abdullah)

Reporter : Abdullah
Editor : Chell


iklan

MUSIC HITS with VOA


Disarankan Untuk Anda

Paling Banyak Dibaca

-->