HEADLINE
Nasib Pasar Antasari Banjarmasin, Banyak Toko Kosong hingga Rentan Aksi Perkelahian

KANALKALIMANTAN.COM, BANJARMASIN – Pasar Sentra Antasari yang terletak di Jalan Pangeran Antasari, Kecamatan Banjarmasin Tengah merupakan salah satu pasar terbesar dan terlengkap di Kota Banjarmasin.
Pasar ini menjadi tujuan favorit masyarakat Banjarmasin ataupun masyarakat daerah lain untuk berbelanja beragam dagangan mulai konveksi, elektronik, hingga kebutuhan rumah tangga.
Namun, di balik besarnya pasar ini terdapat sejumlah lorong toko di dalam pasar yang tutup atau tidak berpenghuni dan bisa dikatakan tidak terawat. Pantauan Kanalkalimantan.com pada Jumat (28/10/2022), kondisi ini berbeda pada lantai dasar yang terbilang ramai.
Namun, saat semakin ke dalam pada sisi kanan pasar terlihat sejumlah toko tutup dengan kondisi kotor. Di sejumlah lorong bilik toko yang tutup, terlihat beberapa pria berkumpul sedang main catur. Tidak jauh dari situ juga terdengar suara speaker musik dengan beberapa pria dan wanita sedang bernyanyi.
Baca juga : Bupati Banjar Lantik 5 Pejabat Eselon Dua yang Baru, Ini Nama-namanya
Nampak juga dua buah botol alkohol kosong yang berserakan. Diduga alkohol kosong itu habis diminum untuk mabuk-mabukan. Dengan kondisi seperti itu, sangat rentan terjadi tindak pidana kekerasan maupun perkelahian.
Beberapa hari lalu, tepatnya pada Sabtu (22/10/2022) lalu, ditemukan seorang tukang becak yang bersimbah darah di lantai 1 Pasar Sentra Antasari tersebut. Dari hasil keterangan, tukang becak tersebut adalah korban perkelahian yang berakhir dengan pembacokan.
“Yang saya tahu korban ini berkelahi di lantai 2 pasar, dan tergelataknya di lantai 1,” ujar Rina, salah satu pedagang di pasar tersebut.
Belakangan identitas korban pembacokan tersebut diketahui bernama Basran (44) yang berprofesi sebagai penarik becak yang beralamat di Jalan Prona lokasi 4, gang Rinda, Kecamatan Banjarmasin Selatan.
Beranjak dari lantai 1, Kanalkalimantan.com melanjutkan perjalanan ke lantai 2 melewati sebuah anak tangga yang juga kotor tidak terawat. Di sisi kanan bilik pasar lantai 2 sejumlah toko juga terlihat tutup dan semakin menyusuri ke dalam toko-toko yang tutup tersebut juga semakin gelap tanpa cahaya.
Tidak jauh dari situ, ada dua buah toko baju yang masih buka. Rina mengatakan di bilik tersebut memang sudah tidak banyak penjual yang berhenti berjualan dan menutup tokonya.
Rasa takut dan was-was juga menghantui dirinya dengan berjualan di tempat yang terbilang sepi pembeli tersebut. Bahkan dikatakannya tidak jarang ada beberapa orang yang berjalan dengan gelagat tidak jelas mencurigakan.
“Di sini kan sunyi, jadi ada rasa takut juga kami di belakang sini. Soalnya toko-toko yang lain banyak tutup,” katanya.
“Kadang ada aja orang-orang yang tidak karuan lalu lalang,” tambah Rina.
Baca juga : Dispersip Tanbu Mendongeng di PAUD Terpadu TK-KB Kasih Ibu Desa Ringkit
Rina hanya bisa pasrah dengan sedikitnya pembeli di tokonya. Sehari-hari dirinya hanya mengandalkan pembeli yang memang sudah menjadi langganan karena sangat jarang ada pembeli yang masuk ke lorong pasar tersebut.
Begitu juga salah satu pedagang yang tidak mau disebutkan namanya, dengan melihat kejadian bersimbah darahnya seorang tukang becak akibat dibacok saat perkelahian. Sebagai pedagang yang berjualan tidak jauh dari TKP dan tempat berkumpulnya orang-orang yang berpenampilan preman, dirinya tentu merasa takut dan was-was. (Kanalkalimantan.com/rizki)
Reporter : rizki
Editor : cell

-
Kabupaten Hulu Sungai Utara2 hari yang lalu
Widya Dewi, Penyuluh Pertanian Asal HSU Raih Penghargaan dari Mentan RI
-
Hukum3 hari yang lalu
Kuasa Hukum Keluarga Juwita Siap Tambah Barang Bukti dan Saksi
-
Lifestyle2 hari yang lalu
TOP 10 MasterChef Indonesia Season 12 Siap Menghadirkan Tantangan Para Kontestan!
-
DPRD KOTABARU3 hari yang lalu
Pansus III DPRD Kotabaru Pelajari Tata Kelola Air Tangerang
-
Kabupaten Banjar2 hari yang lalu
Pemkab Banjar Raih Penghargaan sebagai Penyelenggara Pemerintahan Daerah dengan Kinerja Tinggi
-
Kabupaten Kapuas2 hari yang lalu
Pemkab Kapuas Gelar Forum Konsultasi Publik RPJMD 2025–2029