Ekonomi
Nasib Penggosok Batu Akik Kini Tak Seindah Hasilnya
BANJARBARU, Jika anda berkunjung ke pendulangan intan Desa Pumpung akan terlihat beberapa toko penjual batu-batu akik yang bisa dijadikan sebagai buah tangan.
Di sejumlah took dekat dengan penambangan intan ini, anda akan menemukan dua orang yang membuka jasa penggosokan batu permata (gemstone). Salah satunya adalah Sani (45). Saat Kanal Kalimantan berada di workshopnya, tangannya terlihat gesit menggesekkan batu permata yang ada di tangannya dengan gerinda untuk dibentuk sesuai keinginan. Sesekali dia memeriksa bagian-bagian yang sudah tergosok, apakah sudah sesuai dengan yang diinginkan.
Dia menuturkan, sudah menggeluti dunia penggosokan batu permata semenjak 25 tahun terakhir. Untuk melatih kemampuannya dalam menggeluti bidang ini dia pernah mengikuti pelatihan terkait tata cara penggosokan batu.
Katanya lagi, sekarang ini penghasilan dari menggosok batu permata sudah jauh turun drastis dibanding di tahun 2014-2015 ketika booming gemstone alias demam batu akik dan permata. Sekarang hasil yang dia dapatkan kurang dari Rp 1 perbulan, sangat berbeda dengan penghasilan yang didapatkan pada tahun 2014-2015 kala demam batu melanda warga Banjarbaru dan daerah lainnya.
Saat itu katanya bisa mendapatkan penghasilan sampai Rp 1,5 juta dalam sehari, karena saking banyaknya pemesan yang datang kepadanya untuk membeli batu ataupun meminta untuk digosokkan. Bahkan pembeli dari luar negeri seperti Korea dan Thailand pernah datang untuk membeli ke tempatnya.
Menurut Sani pada akhir tahun 2014 masyarakat di desa Pumpung pernah mendapatkan bantuan dari pemerintah berupa 165 unit gerinda dibagikan untuk keperluan usaha penggosokan batu akik dan sempat ramai pada tahun 2015, namun sekarang hanya tinggal dia dan satu orang tetangganya yang masih aktif sebagai penggosok batu akik.
Harga setiap batu akik yang dijual bervariasi, mulai dari puluhan ribu sampai puluhan juta rupiah tergantung kualitas, seni dan ukuran. Semakin bagus kualitas, ditambah dengan seni kaligrafi semisal adanya terlihat angka, wajah orang, dan sebagainya maka akan semakin menambah nilai dari batu akik dan akan semakin menaikkan harga jual.
“Dalam jual beli batu, tidak ada harga yang ditentukan seperti jual beli emas. Jual beli batu akik atau permata, biasanya berdasar kesepakatan antara penjual dan pembeli dengan mempertimbangkan kualitas batu, ada atau tidaknya seni kaligrafi di dalam batu tersebut dan ukuran†jelasnya. (abdullah)
Edior : Abi Zarrin Al Ghifari
-
HEADLINE3 hari yang lalu
Mangkir dari Panggilan Pemeriksaan, KPK Minta Paman Birin Kooperatif
-
HEADLINE2 hari yang lalu
UIN Antasari Banjarmasin Resmi Terakreditasi A
-
Kabupaten Banjar2 hari yang lalu
Lindungi Konsumen, Pelaku Usaha dan Masyarakat, DKUMPP Banjar Sosialisasikan Metrologi Lokal
-
Kota Banjarbaru2 hari yang lalu
Pj Wali Kota Sorong Pelajari MPP Banjarbaru
-
HEADLINE2 hari yang lalu
CEK FAKTA: Pernyataan Rahmadian Noor soal Terlambatnya Sebaran Pupuk dan Kontribusi Batola 20% terhadap Produksi Beras di Kalsel
-
Kota Banjarbaru2 hari yang lalu
Surat Suara dan Teknis Pemungutan Jadi Perhatian Tim Desk Pilkada Banjarbaru