Connect with us

Lifestyle

Nonton Bareng Invisible Hopes, Film Dokumenter yang Berani Angkat Isu Pemenuhan Hak Perempuan dan Anak

Diterbitkan

pada

DPPPAKB Provinsi Kalsel bersama Lam Horas Film nonton film bersama dengan dinas yang membidangi perempuan dan anak tingkat kabupaten kota se Kalsel, Forum Anak Daerah (FAD) Kalsel, Sabtu (3/6/2023). Foto: mckalsel

KANALKALIMANTAN.COM, BANJARMASIN – Dinas Pemberdayaan Perempuan Perlindungan Anak dan Keluarga Berencana (DPPPAKB) Provinsi Kalsel bersama Lam Horas Film nonton film bersama dengan dinas yang membidangi perempuan dan anak tingkat kabupaten kota se Kalsel, Forum Anak Daerah (FAD) Kalsel, Sabtu (3/6/2023).

Pemutaran film berjudul Invisible Hopes bertujuan untuk membuat perubahan yang lebih baik dalam pemenuhan hak perempuan dan anak. Invisible Hopes telah rilis dan memenangkan Piala Citra pada Festival Film Indonesia untuk kategori film dokumenter panjang terbaik dan kategori penyutradaraan film panjang perdana.

Kepala DPPPAKB Kalsel, Adi Santoso mengapresiasi atas keberanian Lam Horas Film khususnya sutradara film mengangkat isu yang sangat sensitif melalui film dokumenter Invisible Hopes.

“Seperti judul filmnya berarti harapan-harapan yang tak terlihat, dapat memaknai segala peristiwa yang ada di film dokumenter ini serta menindaklanjuti harapan-harapan tersebut ke dalam kebijakan konkrit terhadap perempuan dan anak,” kata Adi.

Baca juga: Pengerjaan Jalan Baru ke Bandara Syamsudin Noor Disetujui, Wali Kota Aditya: Dapat Anggaran dari Pemerintah Pusat

Selain itu, ia menyebutkan pemenuhan hak asasi manusia khususnya hak-hak anak harus menjadi perhatian khusus terlebih lagi anak para narapidana, yang menjadi isu sentral dalam film ini.

“Pemenuhan hak anak, baik anak yang berhadapan dengan hukum ataupun anak yang terlahir di dalam penjara tidak boleh diabaikan,” ujarnya.

Sehingga menurut Adi, fokus perhatian semua pihak haruslah memberikan komprehensif, pelayanan terbaik bagi seluruh anak. Perlindungan terhadap anak tentunya berkaitan dengan perlindungan terhadap kaum perempuan, ibu-ibu yang melahirkan generasi bangsa ini.

Dirinya juga berpesan sekalipun narapidana perempuan dihukum hak kemerdekaannya sebagai bentuk pertanggungjawaban atas tindak pidana yang dilakukannya, mereka tetap harus diperlakukan dengan baik dan diperhatikan hak-hak asasi manusianya sebagaimana mestinya.

Baca juga: Lelaki Penjaga Malam di Liang Anggang Dibekuk Gegara Sabu

“Semoga apa yang disajikan pada film yang kita tonton ini membuka wawasan serta mampu memberikan langkah konkrit kebijakan terkait perlindungan perempuan dan anak di Kalsel, dan membangun gerakan bersama untuk semakin memperhatikan kondisi narapidana perempuan, khususnya di lapas perempuan Kalsel,”tambahnya. (Kanalkalimantan.com/mckalsel)

Reporter : mckalsel
Editor : kk


iklan

MUSIC HITS with VOA


Disarankan Untuk Anda

Paling Banyak Dibaca

-->