Connect with us

HEADLINE

November, Kabut Asap Masih Selimuti Kota Banjarmasin

Diterbitkan

pada

Kabut asap masih menyelimuti Banjarmasin di bulan November Foto : fikri

BANJARMASIN, Kendati telah memasuki bulan November, nyatanya kabut asap masih menyelimuti sebagian wilayah Kota Banjarmasin. Pantauan pada Jumat (8/11) pagi, kendati tidak begitu tebal, kabut asap  menyelimuti pusat ibukota provinsi Kalsel ini.

Bahkan, pantauan Kanalkalimantan di Siring Nol Kilometer Banjarmasin, asap cukup tebal. Sehingga sebagian warga terpaksa menggunakan masker saat beraktivitas.

“Ya kami agak terganggu karena kami beraktivitas di jalan raya,” kata Arfiansyah kepada Kanalkalimantan, Jumat (8/11) pagi.

Pria yang sehari-hari bekerja sebagai driver ojek online ini mengatakan, dirinya kerap menggunakan masker bilamana ada kabut asap. “Kadang pakai masker, karena tiap pagi agak mengganggu,” tambahnya.

Padahal di hari sebelumnya, Arfiansyah mengatakan, kendati juga terjadi kabut asap, namun dengan cepat menurun sebelum pukul 08.00 Wita. “Kemarin juga ada kabut asap, cuma jam segini sudah reda,” tambahnya.

Saat dikonfirmasi pada Jumat (8/11) pagi, Kabid Pengawasan Lingkungan Dinas Lingkungan Hidup Kota Banjarmasin Wahyu Hardi Cahyono mengatakan, kabut asap yang menyelimuti wilayah Kota Banjarmasin merupakan kiriman dari daerah tetangga. “Iya, kabar asap yang ada di Banjarmasin masih sama, yaitu akibat asap kiriman,” kata Wahyu saat dihubungi melalui WhatsApp.

Terpisah, Kasi Pemantauan Kualitas Udara DLH Kota Banjarmasin Fitriani menjelaskan, berdasarkan hasil pemantauannya selama dua hari, memang ada peningkatan ISPU lantaran kabut asap berdasarkan PM10. “Kabut asap kan kaitannya dengan PM10, untuk kemarin tanggal 7 November hasil pembacaan berdasarkan PM10 sebesar 42,” papar Fitriani, Jumat (8/11) pagi.

Kendati demikian, pihaknya mengakui berdasarkan data real time dari Kamis (7/11) pukul 23:30 hingga Jumat (8/11) pukul 07:30 pagi ada peningkatan asap. “Tapi tidak bisa disimpulkan bahwa itu ISPU (indeks standar pencemaran udara). Namun bisa kita lihat sesaat bahwa ada peningkatan asap itu dimulai pukul 23:30 Wita sebesar 118,” jelasnya.

“Sedangkan pukul 07:30 Wita tadi meningkat sekali sebesar 652. Itu sudah bisa dikatakan bahaya. Cuma tidak bisa kita simpulkan sebagai ISPU, kendati secara real time kabut asapnya meningkat,” tambah Fitriani.

Karena kabut asap bercampur dengan embun pagi sehingga membuat asap menjadi lebih pekat. “Mudah-mudahan pas matahari bersinar asapnya menurun. Untuk hasil indeks ISPU keluarnya jam 15:00 Wita,” pungkasnya. (fikri)

Reporter : Fikri
Editor : Chell


iklan

MUSIC HITS with VOA


Disarankan Untuk Anda

Paling Banyak Dibaca

-->