Connect with us

HEADLINE

PDP Covid-19 RS Idaman Banjarbaru Kabur Dibantu Anaknya, Sempat Ancam Petugas Pakai Batu!

Diterbitkan

pada

Petugas gabungan terus mencari PDP yang kabur dari ruang isolasi RS Idaman Banjararu/ilustrasi. Foto : suara.com

KANALKALIMANTAN.COM, BANJARBARU – Pencarian terhadap seorang pria berstatus Pasien Dalam Pengawasan (PDP) yang melarikan diri dari Rumah Sakit Idaman Banjarbaru empat hari lalu, masih berlanjut. Informasi yang berhasil dikumpulkan, pasien sempat melarikan diri ke kawasan hutan. Namun dugaan kuat, saat ini berada di salah satu rumah kerabatnya. Terkuak, pasien sempat mengancam petugas pakai batu!.

Juru bicara Tim Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 Banjarbaru, Rizana Mirza, menceritakan kaburnya pasien tersebut juga turut melibatkan anak dari pasien. Kala itu, pada 23 Mei 2020 sekitar pukul 13.30 Wita, pasien dengan sengaja melepaskan jarum infus di tangannya.

Selang beberapa jam kemudian, petugas RS telah mendapati ruangan isolasi dalam keadaan kosong. Pihak keamanan yang berjaga saat itu, menyadari bahwa pasien kabur melewati tangga darurat. Upaya pengejaran pun dilakukan.

Namun setelah pasien menginjakan kaki di luar rumah sakit, rupanya ada sang anak yang telah menunggu dengan membawa sepeda motor. Walhasil, aksi kaburnya pasien tersebut berjalan mulus.

Tim Gugus Tugas melalui petugas dari Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPDB) Kota Banjarbaru yang mendapati informasi ini, lantas mendatangi rumah pasien yang berlokasi di Landasan Ulin Timur, Kecamatan Landasan Ulin, Kota Banjarbaru. Sayangnya, yang ditemukan hanyalah keberadaan sang anak.

“Ternyata keduanya pulang ke rumah mereka. Namun, saat kita mendatangi lokasi, ternyata cuma ada anaknya. Informasi yang kita terima dari sang anak dan petugas yang ada di lokasi lebih dulu, bahwa pasien tersebut kabur ke kawasan Hutan. Saat ini masih kita lakukan pencarian,” kata Rizana, saat dihubungi Kanalkalimantan.com, Selasa (26/5/2020) sore.

Baca juga: Satu PDP Kabur dari RS Idaman Banjarbaru Lewat Tangga Darurat

Sementara itu, Kapolsek Banjarbaru Barat AKP Andri Hutagalung  menceritakan, pihaknya yang lebih dulu tiba di kediaman pasien dan sang anak tersebut. Awalnya, pihak kepolisian mencoba untuk melakukan mediasi. Hal ini dilakukan agar pasien mau kembali menjalani perawatan di rumah sakit.

“Tapi pasien ini melakukan perlawanan dengan mengancam melemparkan batu ke arah petugas. Melihat kami mengambil jarak, pasien tersebut lalu kabur ke kawasan hutan,” ujar Kapolsek.

Adapun pencarian terhadap pria berusia 61 tahun tersebut telah berlangsung sejak 3 hari terakhir. Tim Gugus Tugas dalam hal ini masih melakukan komunikasi terhadap pihak keluarga pasien ihwal persoalan ini.

Kapolsek mengungkapkan bahwa saat ini pihak telah memetakan beberapa lokasi yang disinyalir menjadi tempat berdiamannya pasien tersebut. Bahkan, ada kemungkinan pasien tersebut saat ini sedang berada di rumah kerabat.

“Karena yang bersangkutan juga butuh makan. Inikan sudah hampir 4 hari. Jadi ada kemungkinan yang bersangkutan ini mengunjungi rumah kerabatnya,” tutur AKP Andri.

Pasien yang merupakan salah satu pedagang di Pasar Ulin Raya tersebut awalnya mengeluh sesak nafas, demam, dan batuk, hingga akhirnya harus menjalani pemeriksaan rapid test di Rumah Sakit Idaman Banjarbaru. Hasil pemeriksaan menyatakan bahwa pasien tersebut reaktif. Namun, belum diketahui apakah positif terpapar Covid-19.

Juru Bicara Gugus Tugas mengungkapkan bahwa saat ini pencarian terus dilakukan dengan melibatkan seluruh personil gabungan yang tergabung dalam Tim Gugus Tugas. Dalam hal ini petugas dipaksa keluar masuk hutan untuk menelusuri jejak pasien.

“Sebenarnya kondisi pasien terakhir itu mulai stabil. Seandainya yang bersangkutan tidak kabur, tentu sudah diketahui hasil swabnya apakah terpapar Covid-19 atau tidak. Ya, kita juga akan melakukan dengan pemeriksaan dengan pihak keluarga pasien,” tungkas Rizana. (kanalkalimantan.com/rico)

Reporter : rico
Editor : cell

 


iklan

MUSIC HITS with VOA


Disarankan Untuk Anda

Paling Banyak Dibaca

-->