Connect with us

Bisnis

Pemerataan Uang Layak Edar dan Ekonomi Digital, BI Kalsel Kembali Luncurkan Kas Keliling Susur Sungai

Diterbitkan

pada

Kas keliling susur sungai yang dilakukan BI Perwakilan Kalsel. Foto: mario

BANJARMASIN, Di tengah kemajuan zaman, perkembangan ekonomi digital tentu bukanlah menjadi hal yang asing bagi masyarakat perkotaan. Namun akses dan informasi mengenai ekonomi digital, dalam hal ini transaksi non tunai, dirasa masih belum terjangkau merata. Hal ini pula yang menjadi dasar kegiatan kas keliling susur sungai yang dilakukan oleh Bank Indonesia (BI) Kalsel. Kegiatan ini merupakan kali ke-dua yang dilakukan oleh BI Kalsel dalam tahun 2019. Berbeda dengan kegiatan sebelumnya, kali ini BI Kalsel berkolaborasi dengan BI Kalteng.

Selain sosialisasi mengenai transaksi non tunai, kegiatan yang akan akan berlangsung hingga lima hari ke depan ini juga tentu tidak lepas pula dari sosialisasi mengenai sistem pembayaran tunai serta sosialisasi ciri-ciri keaslian uang rupiah. Kegiatan yng memiliki rute Banjarmasin-Marabahan-Kuala Kapuas ini tidak hanya menyambangi masyarakat, tapi juga akan menyambangi para pelajar di salah satu SMA di Marabahan. Hal ini mengingat pemuda mempunyai peran yang sangat penting sebagai target komunikasi dan edukasi pembayaran tunai dan non tunai.

Kepala Perwakilan BI Kalsel Herawanto juga mengatakan bahwa agenda ini sudah merupakan tugas BI sebagai bank sentral yang diberikan mandat oleh negara untuk mendistribusikan uang yang layak edar. Dengan adanya kas keliling susur sungai ini Herawanto ingin memastikan bahwa uang yang layak edar tidak hanya tersebar di kota besar saja, tapi juga menjangkau daerah terpencil.

“Daerah terpencil itu jangan kita berpikir itu hanya ada di perbatasan negara. Bahkan ternyata di pesisir sungai pun banyak titik tempat masyarakat bermukim yang praktis selama ini kurang terjangkau keberadaan uang yang layak,” jelasnya.

Jumlah uang yang dibawa dalam susur sungai kali ini berjumlah sekitar 2,7 miliar lebih.
Sebelumnya agenda kas keliling susur sungai yang dilakukan pada 1 Juli 2019 lalu juga membawa nominal uang dalam kisaran angka 2,7 miliar. Herawanto mengatakan nominal uang yang disediakan ini disesuaikan dengan perkiraan kebutuhan yang diperlukan oleh masyarakat.

Untuk sistem pembayaran tunai, BI menugaskan beberapa kasirnya untuk mendistribusikan uang layak edar dalam kegiatan kas susur sungai ini. Untuk non tunai, akan dilakukan upaya sosialiasi mengenai cara pembayaran non tunai. Baik berupa kartu kredit, kartu debit dan lainnya yang berhubungan dengan gerbang pembayaran nasional. Pun sistem pembayaran non tunai yang menggunakan QR Code yang berkembang beberapa tahun terkahir telah berkembang pesat juga akan disosialisasikan oleh pihak BI.

“Supaya tidak tertinggal dari perkembangan menghadapi ekonomi digital yang mau tidak mau kita harus mengarah ke sana,” lanjut Herawanto.

Uang yang dibawa dalam kegiatan kas susur sungai yang menggunakan dua buah kelotok ini diletakan dalam lima buah kotak yang dikawal ketat oleh 4 anggota brimob. Turut ikut empat kasir BI Kalsel, dua anggota BI Kalteng, dan 2 mahasiswa Generasi Baru Indonesia (GenBI).(mario)


iklan

MUSIC HITS with VOA


Disarankan Untuk Anda

Paling Banyak Dibaca

-->