Connect with us

Ekonomi

Pengusaha Banua Resah, Dolar Tembus Rp 15 ribu

Diterbitkan

pada

Rupiah terus melemah atas dolar Amerika Serikat. Foto : net

BANJARMASIN, Naiknya harga tukar mata uang dolar Amerika terhadap rupiah hingga mencapai Rp 15.000 membuat kekhawatiran tersendiri bagi para pengusaha di Banua.

Salah satu pebisnis Stasiun Pengisian Bahan Bakar Umum (SPBU) di Banjarmasin, H Saibani bahkan mengaku terus tergerusnya mata uang rupiah terhadap dolar Amerika menjadikan pihaknya kini harus menanggung beban operasional usaha yang lebih besar.

“Ada kenaikan beban biaya operasional sekitar 10-15 persen sejak kenaikan dolar terhadap rupiah lebih dari Rp 14.000 per dolar. Hal ini cukup beralasan, mengingat ada beberapa suku cadang di SPBU yang kita beli berasal dari impor,” ungkap Ketua DPD Hiswana Migas Kalsel itu, Rabu (5/9).

Naiknya beban biaya operasional ini tentunya tidak serta merta membuat pihaknya dapat menaikkan harga jual Bahan Bakar Minyak (BBM). Apalagi seperti diketahui harga jual BBM di SPBU sudah diatur oleh PT Pertamina.

“Jadi pilihan terakhirnya terpaksa kita harus legowo keuntungan usaha menjadi berkurang. Karena kalau menaikkan harga jual BBM jelas merupakan sebuah hal yang mustahil,” akunya.

Ia pun berharap ada upaya serius dari pemerintah untuk bisa mendorong agar mata uang rupiah bisa kembali stabil terhadap dolar. Karena menguatnya harga dolar sekarang sangatlah merugikan para pengusaha, tidak terkecuali pengusaha SPBU.

“Apalagi dari tahun ke tahun bisnis SPBU di Kalsel makin sulit berkembang. Hal itu karena dari terus bertambahnya kompetitor sejenis, sementara untuk kuota BBM bersubsidi yang disediakan tidak mengalami penambahan yang signifikan,” tambahnya.

Sementara itu, pebisnis Costum Furniture di Banjarmasin Andre Azhar juga mengakui, mulai ada kenaikan pada beberapa bahan bangunan impor untuk membuat furniture costum sesuai pesanan konsumen.

Kenaikannya sendiri diakuinya bervariasi, mulai dari Rp 10.000-Rp15.000 per item. Kenaikan tersebut menurutnya dikarenakan naiknya harga ongkos pengiriman dari negara penghasil.

“Kemungkinan harganya akan naik lagi satu sampai dua minggu kedepan mengingat harga dolar terhadap rupiah sudah tembus hingga Rp 15.000 untuk 1 dolar. Kalau naik tentunya mau tidak mau saya harus menyesuaikan harga jual kepada konsumen,” kata Owner Metro Furniture tersebut. (arief)

Reporter : Arief
Editor : Abi Zarrin Al Ghifari


iklan

MUSIC HITS with VOA


Disarankan Untuk Anda

Paling Banyak Dibaca

-->