Connect with us

Kanal

Penjual Roti di Tanbu Ditangkap Densus 88, Polisi Amankan Busur Panah dan Buku Jihad

Diterbitkan

pada

Densus 88 mengamankan seorang terduga teroris di Tanah Bumbu/ilustrasi Foto: suara

KANALKALIMANTAN.COM, TANAH BUMBU– Sejumlah penangkapan dilakukan tim Detasemen Khusus (Densus) 88 Mabes Polri, pasca kasus penyerangan Mapolsek Daha Selatan, Hulu Sungai Selatan (HSS) beberapa waktu lalu. Setelah menangkap seorang terduga teroris berinisial AR (21), warga Sungai Pinyuh, Kabupaten Mempawah, Kalimantan Barat, Jumat (5/6/2020) pukul 08.30 WIB, tak berselang beberapa lama sekitar pukul 11.00 Wita, unit antiteror Polri tersebut menangkap AS, yang sedang mengisi bensin di sebuah SPBU di Desa Baru Gelang, Kusan Hilir, Kabupaten Tanah Bumbu (Tanbu), Kalimantan Selatan (Kalsel).

AS (33) pria asal Tangerang, Jawa Barat, yang tinggal di Desa Batuah, Kecamatan Kusan Hilir ini ketika itu sedang mengisi bensin bersama istrinya SR. Pada saat itu, datang tim Densus 88 Mabes Polri langsung menangkap AS dan menggiring ke rumahnya.

Disaksikan pihak keluarga, Ketua RT dan Kepala Desa, Densus menggeledah rumah AS dan membawa sejumlah barang. Di antaranya anak panah, busur, buku tentang jihad, serta tas.

Menurut keterangan warga, AS menetap di Desa Batuah sekitar 2,5 tahun lalu. Pria yang kesehariannya berjualan roti dan sebagai guru ngaji tersebut, menetap di Tanbu setelah menikah dengan SR, yang dikenalnya saat mereka sama-sama belajar di pesantren.

Dalam kesehariannya, AS tak ada gelagat mencurigakan. Karena yang bersangkutan juga bergaul dengan masyarakat. Maka itu dia diangkat sebagai pengurus masjid dan sering mengimami sholat di tempat tersebut.

Sementara menurut Kepala Desa Batuah, Mahluki, yang ikut menyaksikan penggeledahan rumah AS mengatakan, kurang lebih 3 jam Densus melakukan penggeledahan. Hingga sekitar pukul 14.30 Wita, mereka membawa sejumlah barang.

Terkait penangkapan tersebut, Kapolres Tanah Bumbu AKBP Sugianto Marweki membenarkan penangkapan itu. “Ya benar. Densus Mabes Polri melakukan tangkapan seorang pria di daerah Pagatan. Kami hanya mendampingi dan mengawal karena kami yang punya wilayah,” katanya, Sabtu (6/6/2020).

Ditanya apakah penangkapan tersebut terkait kasus penyerangan Mapolsek Daha Selatan beberapa waktu lalu, AKBP Sugianto mengaku tak mengetahuinya. “Tidak tahu. Semuanya langsung ditangani tim dari Mabes. Pria yang diamankan juga tidak dititipkan di Polres tetapi langsung dibawa tim,” tegasnya.

Sebelumnya, pada penangkapan terduga teroris berinsial AR (21), warga Sungai Pinyuh, Kabupaten Mempawah, Kalimantan Barat, Densus 88 Mabes Polri bersama Tim Polda Kalbar menangkap yang bersangkutan di salah satu depot air minum isi ulang di Pasar Sungai Pinyuh. Setelah itu, puluhan petugas bersenjata lengkap menggeledah kediamannya di Gang Seroja RT 001 RW 004, Kelurahan Sungai Pinyuh, Mempawah.

Kehadiran petugas yang membawa AR dan melakukan penggeledahan kontan membuat heboh masyarakat setempat. AR yang diduga terlibat dalam jaringan organisasi teroris ISIS tampak pucat saat digelandang petugas. Saat penggeledahan, Tim Densus 88 Mabes Polri menemukan satu buah samurai panjang, dua buah pisau sangkur, satu buah belati, dua bungkus belerang, dan satu bungkus black powder.

Selain itu, ditemukan pula amunisi senjata api laras panjang, topi lambang ISIS, jaket loreng, HP Android, Tablet Phone, HP lipat dan satu box peralatan listrik (solder, baterai, kabel dan lain-lain).

Polisi juga mengamankan sejumlah dokumen-dokumen, seperti buku berisi jihad, KTP, paspor dan buku rekening bank. Setelah selesai penggeledahan dan AR dibawa ke Mapolda Kalbar, akses keluar masuk yang semula ditutup, dibuka kembali. (Kanalkalimantan.com/cel)


iklan

MUSIC HITS with VOA


Disarankan Untuk Anda

Paling Banyak Dibaca

-->