Connect with us

Kesehatan

PENTING. Salah Kaprah dalam Cegah Covid-19 terkait Penggunaan Masker, Hand Sanitizer, dan Vitamin C

Diterbitkan

pada

Dr. Dr. Adiputro SpJP menyampaikan banyaknya salah kaprah penggunaan masker, hand sanitizer hingga vitamin C dosis tinggi. Foto : istimewa/dok pribadi

KANALKALIMANTAN.COM, BANJARBARU– Trend ODP (Orang dalam Pantauan) di Kalsel saat ini terus naik jumlahnya. Sementara beberapa orang dinyatakan PDP (Pasien dalam Pantauan) serta seorang positif Corona atau Covid 19 di RSUD Ulin Banjarmasin.

Salah satu untuk menekan jumlah ODP saat ini adalah menjaga hidup bersih, sehat, serta mengurangi interaksi dengan kerumunan orang. Termasuk tetap berada di dalam rumah atau melakukan isolasi mandiri.

Terkait menjaga hidup bersih, apakah berarti kita harus menimbun masker dan memborong semua hand sanitizer? Dan perlukah meminum vitamin C setiap hari?

Dr. dr. Adiputro SpJP, kepada Kanalkalimantan.com, menyampaikan masih banyaknya salah kaprah atau pengertian masyarakat penggunaan masker maupun hand sanitizer selama ini. Padahal menurut ahli jantung di RSUD Ulin Banjarmasin ini, hand sanitizer hanya boleh digunakan maksimum 5 kali pemakaian. Selebihnya harus cuci tangan dengan air mengalir disertai sabun.

“Lebih dari 5 kali ini berbahaya. Karena akan mengiritasi kulit sehingga harus hati-hati penggunaan hand sanitizer. Kecuali sedang beraktivitas di luar yang tidak ada air mengalir maka penggunaan hand sanitizer diperlukan,“ kata dokter Adi– begitu biasa disapa.

Pun demikian dengan Vitamin C. Memang ada beberapa penelitian mengatakan dapat meningkatkan daya tahan tubuh. Hanya saja sekitar tahun 70an, pernyataan tersebut diteliti kembali dan dari hasil penelitian tidak ada bukti yang mengatakan bahwa vitamin C dosis tinggi bisa menyembuhkan. Vitamin C dengan dosis cukup, bisa meningkatkan imunitas tubuh tapi tidak menyembuhkan penyakit virus.

“Jadi kalau flu justru istirahat yang cukup, olah raga, dan makan bergizi dapat membantu proses penyembuhan penyakit,” ungkapnya.

Pertanyaannya adalah dimasa wabah ini, apakah vitamin C atau suplemen penambah daya tahan tubuh efektif sebagai penangkal virus? Menurut dokter Adi yang juga praktek di Apotek Adi Farma jalan Mulawarman Banjarmasin ini, lebih condong dengan multivitamin ketimbang vitamin C.

Apa sebab, karena vitamin C terutama dosis tinggi, bagi penderita sakit maag atau gastritis bisa mengiritasi lambung. Sedangkan suplemen penambah imun tubuh atau suplemen immunomodulator di musim Covid-19 sebaiknya dihindari.

Rata-rata kematian covid-19 disebabkan oleh Cytokine Storm yaitu reaksi imun yang berlebihan terhadap virus sehingga tubuh ikut rusak.

Di sisi lain, APD (alat pelindung diri) seperti masker sebenarnya hanya untuk orang yang sakit, sehingga tidak menulari orang-orang disekitarnya. Tapi, bagi paramedis masker sangat diperlukan, untuk menghindari paparan. Dan untuk orang yang tidak memiliki resiko terpapar cukup hidup sehat hindari keramaian. Jadi tak perlu memborong masker berlebihan Karena paramedis lebih memerlukanya.

Dimasa wabah covid-19 ini, dokter Adi juga mengimbau pasien dalam kondisi stabil, misal pasien jantung dengan tensi normal, tidak ada keluhan sesak nafas, cukup control di puskesmas. “Jadi tidak perlu datang ke dokter spesialis, tapi di rumah sakit Tipe A dan Tipe B untuk penyakit kronis yang sudah stabil dr BPJS ada program (PRB) program rujuk balik. Sehingga pasien bisa mengambil obatnya di puskesmas. Artinya kalau sakitnya hanya ringan-ringan saja sebaiknya istirahat di rumah saja. Hal ini juga bisa membantu pencegahan penularan Covid 19,” ujar dokter yang juga penghoby otomotif ini.

Saat ini, paramedis menjadi profesi yang sangat di idolakan. Bahkan mereka adalah pahlawan di masa covid-19. Tapi menurut dokter Adi, siapapun sekarang ini bisa menjadi pahlawan, bukan hanya paramedis. “Kita yang tetap berada di rumah juga menjadi pahlawan. Dengan tetap berada di rumah bukan hanya menjaga diri pribadi juga keluarga dari covid-19 tapi juga bisa membantu paramedis memutus mata rantai penyebaran dengan lebih cepat,” ungkapnya.

Jadi, untuk memutus rantai peredaran Covid-19 itu mudah. Cukup cuci tangan, jaga jarak 1 meter, terapkan etika batuk, pakai masker saat sakit, dan jaga stamina! (Kanalkalimantan.com/desy)

Reporter : Desy
Editor : Desy

 

 


iklan

MUSIC HITS with VOA


Disarankan Untuk Anda

Paling Banyak Dibaca

-->