KANALKALIMANTAN.COM, BANJARBARU – Masalah kesehatan ancam warga terdampak banjir di Pangayuan Kelurahan Landasan Ulin Selatan, Kecamatan Liang Anggang, Kota Banjarbaru.
Lebih sepekan banjir merendam permukiman warga di wilayah terujung Banjarbaru yang berbatasan dengan Kecamatan Bati-bati, Kabupaten Tanah Laut.
Warga terdampak banjir di tiga RT di Pangayuan Kelurahan Landasan Ulin Selatan terancam sejumlah penyakit.
Berdasarkan laporan Kepala Puskesmas Liang Anggang, dr Nani Andriani, saat ini rata-rata penyakit yang dialami warga terdampak banjir adalah penyakit kulit.
“Rata-rata sama, yang pertama kali warga jamuran, dan sejak awal kami diminta salep, setelah banjirnya tambah tinggi ada pengungsian di RT 1 dan RT 2, hampir semua sama,” ujar Kepala Puskesmas Liang Anggang, Selasa (28/1/2025) siang.
Baca juga: Banjir Masih Rendam Pemurus Dalam, Hadirkan Lubang-lubang Rusak Jalan
Selain penyakit kulit, ada sejumlah warga yang terkena batuk dan pilek akibat hujan yang melanda, dan hipertensi.
“Batuk pilek ada karena hujan, lebih banyak karena jamur, kalau stroke emang penyakit tidak menular biasa hipertensi kita hanya drop obatnya,” sebut dia.
Sedangkan untuk anak-anak dan balita, dia mengatakan aman dari penyakit seperti tidak ada yang terkena sakit seperti diare karena banjir.
Baca juga: TP PKK Banjar Kunjungi dan Bantu Korban Banjir di Beberapa Desa di 4 Kecamatan
Sampai saat ini permintaan obat paling banyak katanya adalah salep untuk kulit, kemudian obat-obat standar untuk hipertensi untuk warga yang mengalami sulit tidur akibatnya tensi darah naik.
“Untuk obat-obatan didukung penuh Dinas Kesehatan Kota Banjarbaru, semua tersedia,” jelasnya.
Di samping itu, katanya tim gerak cepat kesehatan yang dibentuk juga secara rutin memeriksa dan standby menerima jika ada keluhan dari warga terdampak banjir.
Baca juga: Banjir di Pengayuan Dicek Plh Sekda Kalsel dan Pj Sekda Banjarbaru
“Jika ada sakit, maka tim gerak cepat dari kita sendiri langsung turun,” katanya. Meski ada beberapa warga yang sakit lalu menolak evakuasi, tim sigap memberikan penanganan pelayanan kesehatan di lokasi banjir.
“Karena mungkin mereka sudah terbiasa seperti ini belum mau dievakuasi, seperti di RT 1, tapi mudah-mudahan jangan ada hujan lagi biar airnya tidak terlalu naik,” tuntas dr Nani.
Zahra salah satu warga mengatakan sudah seminggu bersama cucunya memilih tidak mengungsi. Debit air yang masuk ke rumahnya pun sudah setinggi lutut.
Baca juga: Hujan Lebat Diprediksi akan Terus Terjadi di Kalsel
“Naik ke sini (masjid lokasi pengungsian), kena guring ke sana (kembali tidur ke rumah) beolah rampan tinggi,” ujar Zahra.
Ia mengaku tidak mendapati penyakit di tubuhnya, hanya merasa lemas pada bagian tubuh.
“Alhamdulillah, garing kadada, awak banaray kelunyutan kebanyuan ni pang itu aja pang, mun garing yang lain kadada,” tutupnya. (Kanalkalimantan.com/wanda)
Reporter: wanda
Editor: bie
KANALKALIMANTAN.COM, BANJARBARU - Suranto warga Kelurahan Sungai Besar, Kecamatan Banjarbaru Selatan, Kota Banjarbaru, harus berhadapan… Read More
KANALKALIMANTAN.COM, BANJARBARU - Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) RI merespon permohonan Operasi Modifikasi Cuaca (OMC)… Read More
KANALKALIMANTAN.COM, BANJARMASIN - Sampah tumbuhan dan rumah tangga menumpuk di Sungai Martapura tepatnya di bawah… Read More
KANALKALIMANTAN.COM, AMUNTAI - Penjabat (Pj) Bupati Hulu Sungai Utara (HSU) Zakkly Asswan meresmikan gedung baru… Read More
Rapot dan Ijazah Peserta Didik Tak Bisa Diselamatkan Read More
KANALKALIMANTAN.COM, BANJARBARU - Tubuh perempuan tak bernyawa di Jalan Kasturi 2, Kelurahan Syamsudin Noor, Kecamatan… Read More
This website uses cookies.