Connect with us

HEADLINE

Perang ‘Jingle’ Kampanye Paslon di Pilkada, Komunitas Seniman Ini Raup Jutaan Rupiah!

Diterbitkan

pada


KANALKALIMANTAN.COM, BANJARBARU – Setiap terselenggaranya ajang pesta demokrasi, para pasangan calon (paslon) akan saling beradu strategi kampanye demi menarik perhatian masyarakat. Salah satunya, dengan menggarap sebuah lagu sebagai jingle kampanye mereka.

Tentu bagi para paslon, musik dan lagu menjadi salah satu media penyampaikan pesan yang sangat efektif. Sebab, kata-kata yang dirangkai dalam lirik berbalut irama musik kerapkali terserap dan melekat dalam ingatan, ketimbang disampaikan dengan tutur kata biasa.

Di era ini, pembuatan jingle kampanye para paslon telah menjadi bisnis yang menggairahkan bagi sejumlah seniman. Seperti halnya komunitas seniman bernama Suhu Community, yang pada penyelenggaraan Pilkada tahun ini didapuk sebagai pencipta jinggle kampanye salah satu kandidat paslon di Kota Banjarbaru.

Dihubungi Kanalkalimantan, Ketua Suhu Community Egus Rivilla, mengaku telah lama menggeluti bisnis ini baik dalam jasa pembuatan lagu, musik, hingga video. Menurutnya, bisnis ini terbilang saling menguntungkan baik dari pihaknya sebagai komunitas seniman maupun paslon yang akan melakukan kampanye.

“Tentu bagi kami sangat diuntungkan. Apalagi sarana promosi di Pilkada atau produk lainnya lebih efisien lewat media sosial. Jadi dengan lagu dan video setidaknya masyarakat bisa melihat visi misi serta kegiatan atau wajah paslon Pilkada sambil tiduran di kamar tanpa harus mampir di pinggir jalan buat melototin baliho,” ujarnya, Selasa (22/9/2020) sore.

Egus sendiri tak menampik bahwa jasa pembuatan jingle kampanye para paslon menoreh omzet menggiurkan. Hal itu diakuinya dalam pembuatan jingle kampanye salah satu kandidat paslon di Pilkada Banjarbaru, meskipun enggan merincikan total uang yang dihasilkan.

“Tarif kita sebenarnya relatif. Kalau untuk paslon di Pilkada Banjarbaru, kita dibayar mencapai jutaan rupiah,” akunya.

Dalam proses penciptaan jinggle kampanye, kata Egus, pihaknya akan menentukan genre musik yang berbeda-beda. Proses pembuatannya sendiri seyogyanya menyesuaikan dengan visi misi serta kultur daerah atau mengamini keinginan paslon.

“Sebagian besar biasanya diserahkan ke kita. Tapi ada juga yang sambil koordinasi sesuai selera paslon,” tambahnya.

Suhu Community telah terbentuk sejak 2004 silam dan diklaim memiliki ratusan anggota yang tersebar di berbagai daerah. Pun jika bukan momentum Pilkada, komunitas ini biasanya beraktivitas dengan menciptakan karya lagu. Komunitas ini juga telah membentuk sebuah yayasan.

“Kami sudah lumayan sering membuat jingle kampanye untuk para paslon. Bahkan, sampai ke luar Provinsi Kalimantan Selatan,” tuntasnya.

Seluruh kandidat paslon yang berlaga di Pilkada Banjarbaru telah mengklaim menyiapkan jingle saat masa kampanye mereka dimulai. Ada yang membayar seniman, ada juga karya yang disumbang secara sukarela oleh para relawan pendukung.

Seperti halnya duet Haji Martinus – Darmawan Jaya Setiawan. “Sepertinya dari pihak relawan menciptakan jingle kampanye untuk kami,” kata Jaya.

Di sisi lain, Ketua Tim Pemenangan pasangan Gusti Iskandar Sukma Alamsyah – AR Iwansyah, Soegeng Soesanto, mengungkapkan bahwa pihaknya juga tengah dalam proses pembuatan jingle kampanye. “Iya, sedang dalam proses,” terangnya.

Begitu pula, duet Aditya Mufti Ariffin – Wartono yang menyatakan bahwa jingle kampanye mereka telah rampung dan akan dipromosikan melakukan melalui sosial media. “Sudah jadi. Tinggal menunggu dimulainya masa kampanye, akan kita edarkan,” ujar Aditya. (Kanalkalimantan.com/rico)

Reporter : Rico
Editor : Cell


iklan

MUSIC HITS with VOA


Disarankan Untuk Anda

Paling Banyak Dibaca

-->