HEADLINE
Peringkat Dua Teratas, Kasus Kekerasan Anak dan Perempuan di Banjarbaru Naik
KANALKALIMANTAN.COM, BANJARBARU – Kota Banjarbaru muncul sebagai kota dengan jumlah kasus kekerasan terhadap anak dan perempuan tertinggi kedua di Provinsi Kalimantan Selatan (Kalsel).
Fakta itu dapat dilihat berdasarkan laporan dari Dinas Pemberdayaan Perempuan, Perlindungan Anak, Pemberdayaan Masyarakat, Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana (DP3APMP2KB) Kota Banjarbaru, terkait kasus kekerasan anak-anak usia 0-18 tahun dan perempuan, yang meningkat signifikan dalam kurun waktu lima tahun terakhir.
Seperti di sepanjang tahun 2023 saja, tercatat 63 kasus kekerasan terjadi di Banjarbaru, dengan mayoritas korban adalah 59 anak-anak dan 18 orang perempuan.
Baca juga: Enam Ruang SDN Melayu 5 Banjarmasin Terbakar, Belajar Mengajar Terpaksa Diliburkan
“Dari angka itu menempatkan Ibu Kota Provinsi Kalsel berada di posisi teratas kedua. Seperti di tahun 2023, posisi pertama Banjarmasin, sedangkan angka kita separuh dari Banjarmasin yang rentang berjumlah 120-150 korban,” ujar Lia Rahmawati, Kepala UPTD PPA DP3APMP2KB Kota Banjarbaru kepada Kanalkalimantan.com, Senin (22/7/2024).
“Data itu kita dapat sesuai jumlah korban, karena biasanya satu kasus ada yang ibu dan anak menjadi korban, sehingga beda jumlahnya,” sambung dia.
Hingga Juli 2024 disebutkan, ada 45 kasus yang dilaporkan, baik melalui pengaduan langsung maupun instansi lintas sektor.
Baca juga: Desa Kota Raja Juara I Lomba Desa Kelurahan Tingkat Kalsel 2024
“Sampai Juli 2024 ada 45 orang, dengan jumlah 31 anak-anak yang menjadi korban, dan sisanya perempuan,” sebutnya.
Data DP3APMP2KB Banjarbaru menunjukkan peningkatan signifikan jumlah kasus kekerasan anak dan perempuan sejak tahun 2020. Dimana mana total ada 21 kasus dengan mayoritas korban adalah 15 anak-anak dan 6 perempuan.
Kemudian tahun 2021 angka kasus kekerasan anak dan perempuan di Banjarbaru kembali meningkat berjumlah 36 kasus, dengan mayoritas korban adalah 22 anak-anak dan 14 perempuan.
Baca juga: Tiga Tahun Postur APBD Banjarbaru Naik Rp400 Miliar
Pada tahun 2022 tercatat jumlah kasus kekerasan anak dan perempuan mencapai 42 kasus dengan mayoritas korban 33 anak dan 9 perempuan.
Berdasarkan kategori, kekerasan terhadap anak perempuan yang dilaporkan ke DP3APMP2KB Banjarbaru terbagi menjadi kekerasan seksual, kekerasan fisik, kekerasan psikis, kekerasan ekonomi, dan katagori lainnya
Dari data kekerasan terhadap anak dan perempuan sepanjang tahun 2020-2024 memperlihatkan banyak kasus kekerasan seksual dan fisik yang terjadi di ranah rumah tangga maupun di lingkungan sekolah oleh orang terdekat.
Baca juga: Jelang HUT RI dan HUT Kabupaten Banjar, DKISP Bagikan Bendera Merah Putih kepada Masyarakat
“Untuk rata-rata anak sekolah terbanyak seksual,
kalau tidak sekolah ada yang bullying atau kekerasan psikis. Kemudian korban KDRT orangtua, yang kebanyakan juga korban berusia 6 tahun ke bawah,” ungkapnya.
“Sedangkan tren kategori lain rata-rata saja angkanya, tapi kebanyakan kategori lainnya juga terjadi kasus seperti akibat nafkah anak atau hak asuh anak,” sambungnya lagi.
Baca juga: Diduga Kena Serangan Jantung, Seorang Lelaki Didapati Tak Bernyawa Dalam Kamar Kontrakan
Kendati demikian, Lia memastikan, pihaknya tetap fokus memberikan pendampingan pada korban.
Dalam kasus kekerasan terhadap perempuan dan anak, perlindungan korban menjadi fokus prioritas ditangani oleh Unit UPTD PPA.
Di sisi lain dirinya memastikan perlindungan terhadap anak dan perempuan tidak hanya fokus pada penanganan hukum melainkan pemberdayaan dan pencegahan.
Baca juga: Wabup Banjar Apresiasi Penghargaan untuk Kanit Reskrim Polsek Martapura Timur
“Kita utamakan pencegahan dahulu melalui sosialisasi, salah satunya ke sekolah, kemudian pelayanan terhadap pelaporan dan hotline yang ada di media sosial,” tuntas dia.(Kanalkalimantan.com/wanda)
Reporter : wanda
Editor : bie
-
HEADLINE3 hari yang lalu
UIN Antasari Banjarmasin Resmi Terakreditasi A
-
Kabupaten Banjar2 hari yang lalu
Lindungi Konsumen, Pelaku Usaha dan Masyarakat, DKUMPP Banjar Sosialisasikan Metrologi Lokal
-
Kota Banjarbaru3 hari yang lalu
Pj Wali Kota Sorong Pelajari MPP Banjarbaru
-
HEADLINE3 hari yang lalu
CEK FAKTA: Pernyataan Rahmadian Noor soal Terlambatnya Sebaran Pupuk dan Kontribusi Batola 20% terhadap Produksi Beras di Kalsel
-
HEADLINE2 hari yang lalu
Petani Sumardi Divonis Bersalah, Mahasiswa Unjuk Rasa di PN Martapura
-
HEADLINE3 hari yang lalu
KPK Panggil Ketua DPRD Kalsel Saksi Kasus Suap Proyek