Connect with us

Kalimantan Selatan

Potensi Berbeda 1 Syawal, Prof Ridhani Fidzi: Warga Muhammadiyah Kalsel Harus Saling Menghargai

Diterbitkan

pada

Ketua Umum Pimpinan Wilayah Muhammadiyah Kalsel, Prof Ridhani Fidzi. Foto: dok.pribadi

KANALKALIMANTAN.COM, BANJARMASIN – Majelis Tarjih dan Tajdid Pimpinan Wilayah Muhammadiyah (PWM) Kalimantan Selatan mengeluarkan surat instruksi tentang penetapan 1 Syawal 1444 hijriyah.

Dalam instruksi tersebut, disebutkan sesuai Maklumat Pimpinan Pusat Muhammadiyah bahwa hasil hisab 1 Syawal atau Hari Raya Idulfitri jatuh pada hari Jumat 21 April 2023.

“Warga Persyarikatan  Muhammadiyah Kalimantan Selatan agar mentaati maklumat yang ditetapkan Pimpinan Pusat tersebut,” tulis surat instruksi yang diterima Kanalkalimantan.com, Selasa (18/4/2023).

Dalam surat bernomor 06/INS/II.I/B/2023 tersebut juga dikatakan ada potensi terjadi perbedaan penetapan 1 Syawal 1444 hijriyah antara Muhammadiyah dengan pemerintah dan Ormas Islam lainnya.

Baca juga: Pemko Banjarbaru Naikkan Insentif Pengurus Rumah Ibadah, Ini Kata Wali Kota Aditya

Potensi perbedaan penetapan 1 Syawal itu dikarenakan metode yang digunakan berbeda, metode yang digunakan Muhammadiyah adalah hisab, sedang pemerintah dan Ormas Islam lainnya menggunakan metode hisab dan rukyatul hilal dalam menentukan 1 Syawal.

Merujuk kriteria MABIMS (Menteri Agama Brunei, Indonesia, Malaysia, dan Singapura) mensyaratkan tinggi hilal 3° dan elongasi 6,4°. Sedangkan berdasarkan Hisab, tinggi hilal pada 20 April 2023 di Banda Aceh adalah 2°21,39′.

Oleh karena itu, bisa dipastikan ketinggian hilal belum memenuhi kriteria MABIMS minimal 3° yang telah disepakati oleh pemerintah Indonesia dan sejumlah negara tetangga lainnya. Meskipun penetapan 1 Syawal akan diputuskan Pemerintah pada sidang Isbat Kamis (20/4/2023) mendatang.

Melihat potensi berbedaan Itu, Pimpinan Wilayah Muhammadiyah Kalsel mengimbau kepada warga Muhammadiyah di Kalsel yang akan berhari raya pada Jumat 21 April 2023, untuk tetap menghargai perbedaan yang mungkin terjadi.

“Warga Persyarikatan Muhammadiyah Kalsel untuk meningkatkan sikap menghargai dan toleransi dalam potensi terjadinya perbedaan penetapan 1 Syawal 1444 H,” tulis surat yang di tanda tangani Pimpinan Wilayah Muhammadiyah Kalsel Prof Ridhani Fidzi.

Lebih lanjut PWM Kalsel juga meminta warga Muhammadiyah agar melakukan koordinasi dengan pihak terkait untuk kelancaran dalam pelaksanaan shalat Ied pada Jumat (21/4/2023) mendatang.

Baca juga: Mudik Gratis Bersama BUMN, PLN Berangkatkan 10.000 Pemudik ke Berbagai Daerah

Sementara itu, Pimpinan Daerah Muhammadiyah Kota Banjarmasin telah merilis lokasi-lokasi yang akan dijadikan tempat shalat Ied beserta petugas khatib dan imam shalat.

“Apabila harus menggunakan fasilitas publik agar melakukan koordinasi yang baik pada pihak yang terkait,” tutup surat instruksi. (Kanalkalimantan.com/rizki)

Reporter: rizki
Editor: bie


iklan

MUSIC HITS with VOA


Disarankan Untuk Anda

Paling Banyak Dibaca

-->