Prof Hanafiah Dikukuhkan Menjadi Guru Besar Hukum Islam UIN Antasari Banjarmasin

KANALKALIMANTAN.COM, BANJARMASIN – Universitas Islam Negeri (UIN) Antasari Banjarmasin kembali melahirkan satu profesor pada sidang senat terbuka pengukuhan guru besar UIN Antasari Banjarmasin, Rabu (26/10/2022), di Auditorium Mastur Zahri.

Guru besar yang dikukuhkan pada sidang senat terbuka tersebut adalah Prof Dr HM Hanafiah MHum yang mendapatkan gelar profesor pada bidang Ilmu Hukum Islam.

Dengan dikukuhkannya satu Guru Besar ini, Prof Mujiburrahman MA Rektor UIN Antasari Banjarmasin mengatakan saat ini UIN Antasari telah memiliki sebanyak 17 guru besar atau profesor dari berbagai bidang Ilmu.

“Profesor kita sekarang ada 17 orang, kemudian yang muda-muda sudah ada 4 orang calon profesor yang sedang diproses dalam penilaian,” kata Rektor UIN Antasari Banjarmasin Prof Dr Mujiburrahman MA.

Baca juga: Bonus PON Papua Tak Kunjung Diterima, Atlet Tinju Curhat ke Wali Kota Banjarbaru

Lebih lanjut dengan dikukuhkannya guru besar hukum Islam, Prof Mujiburrahman mengupayakan untuk berjalanya Lembaga Bantuan Hukum (LBH) yang ada di Fakultas Syariah UIN Antasari Banjarmasin.

“Kita akan upayakan LBH kampus untuk berjalan, supaya pendampingan bantuan hukum di pengadilan dapat terlaksana dengan baik,” ujarnya.

Dengan pengaktifan Lembaga Bantuan Hukum tersebut menurutnya adalah sebagai kiprah UIN Antasari kepada masyarakat, terutama kalangan masyarakat bawah yang memerlukan bantuan hukum.

Sementara itu, Prof Hanafiah dalam orasi ilmiahnya menawarkan sebuah metodelogi berpikir untuk menjawab perkembangan hukum Islam saat ini yang berjudul “Metode Ijtihad Integratif Dalam Hukum Islam”.

Baca juga: Gapoktan-Poktan Desa Sumber Baru Angsana Peringati Hari Pangan Sedunia, Ada Sekolah Lapang hingga panen Raya Padi

“Ini berangkat dari melihat Islam dihadapkan dengan persoalan-persoalan yang barang kali perlu solusi untuk menjawab perkembangan itu, antara realitas peristiwa yang terjadi di masyarakat saat ini dengan Al Qur’an sepertinya ada tidak sejalan,” katanya.

“Kalau kita mengindahkan kajian ini, barangkali kita akan menemukan kebutuhan hukum Islam,” ujar Prof. Hanafiah.

Menurutnya secara realitas saat ini perkembangan Hukum Islam cukup pesat terjadi di masyarakat seperti pada bidang muamalah, jual beli di aplikasi online dan segala macam, menurutnya hal tersebut memerlukan jawaban secara Islami.

“Saya menawarkan sebuah kajian metodelogi ilmu cara berpikir dengan Metode Ijtihad Integratif, sehingga serumit apapun bisa kita dapatkan jawaban-jawabannya.” Ungkapnya.

Baca juga: Wujudkan Pengelolaan Kearsipan yang Baik, Dispersip Kalsel Gelar Bimtek Pengelolaan Arsip Aktif

Dalam perjalanan studinya Prof Hanafiah yang lahir di Kuala Lahang mengawali sekolahnya di MIS Hidayatul Islam Kuala Lahang, kemudian dari menempuh pendidikan MTS dan MA di Martapura dan lulus pada tahun 1979.

Dengan tekad yang kuat Prof Hanafiah melanjutkan pendidikannya ke IAIN Antasari Banjarmasin hingga mendapatkan gelar sarjana. Kemudian melanjutkan kembali program Magister di UII Yogyakarta pada Prodi Hukum Islam.

Singkatnya pada tahun 2012 dirinya menyelesaikan program doktor di IAIN Sunan Ampel Prodi Ilmu Keislaman. Kiprah prof Hanafiah banyak pada Fakultas Syariah UIN Antasari Banjarmasin dan pernah menjabat Wakil Dekan di Fakultas Syariah disamping sebagai dosen pengajar.

Pada Sidang Pengukuhan Guru Besar yang dibuka oleh Prof Hafiz Anshari Ketua Senat UIN Antasari tersebut juga dihadiri oleh sejumlah profesor, dekan fakultas, pimpinan fakultas dan prodi hingga para dosen.(Kanalkalimantan.com/rizki)

Reporter: rizki
Editor: bie