Hobi
Punya Atau Ingin Miliki Ponsel Tahun Lawas? Gabung di Banua Jadul Community
MARTAPURA, Ponsel alias telepon seluler biasanya dianggap sebagai perangkat ‘sekali pakai’. Sebab, ketika sudah ketinggalan zaman, perangkat tersebut langsung dipensiunkan alias tidak dipakai lagi. Sebagai gantinya, pengguna ponsel akan membeli seri terbaru yang sesuai dengan tren masa terkini.
Namun, hal tersebut tidak berlaku untuk, Kasyaf, Ketua Banua Jadul Community (BJC). Sebab, meski terbilang ketinggalan zaman salah satu kolektor ponsel jadul ini menuturkan, tak ragu untuk selalu membeli dan mengumpulkan ponsel jadul sampai kurang lebih 80 unit di rumahnya selama beberapa tahun terakhir. Siapa sangka di saat orang-orang beralih ke handphone yang lebih canggih alias smart phone, ternyata handphone keluaran lawas atau zaman dulu masih memiliki penggemar tersendiri.
Menurut Kasyaf ketika di temui Kanal Kalimantan, penggemar handphone jadul di Kalsel masih banyak dan berasal dari berbagai kalangan. Terbukti di dalam BJC sejak tahun 2013 hadir, sudah sebanyak 30 orang bergabung di BJC.
Kasyaf yang sudah memulai mengumpulkan handphone jadul sejak tahun 2011 ini mengaku mendapatkan pasokan barang dari teman-teman kolektor dan juga internet, baik dari dalam dan luar negeri.
“Harga tidak merupakan suatu hal yang utama, walaupun mahal sekalian karena sudah merupakan suatu kebutuhan, pasti terbeli,†ujarnya.
Baginya selain disimpan dan di pajang di rumah, juga merupakan suatu bisnis, karena koleksi handphone jadul sangat unik dan menjanjikan.
“Yang saya lihat sih, tidak banyak saingan dan harga yang stabil bahkan cenderung naik,†tuturnya.
Handphone yang kumpulkan dan dijualnya secara online dan offline dari berbagai merk ternama seperti Nokia, Ericson, Siemens, Motorola dan lainnya. “Handphone jadul keluaran tahun 1990-2000-an ke bawah,†ujar Kasyaf.
Kasyaf mengaku Handphone jadul pertama yang dimilikinya adalah Nokia E90 jenis communicator, berkaitan dengan alasan mengapa Kasyaf menjadi kolektor handphone lama, karena ingin menyampaikan hasrat yang dulu tidak pernah kesampaian untuk meliliki ponsel jenis-jenis itu.
“Memiliki ponsel jadul mempunyai tantangan tersediri, selain mencari sparepartnya yang sangat sulit, tempat servisnya pun tak sembarang orang bisa memperbaiki. Perlu pengetahuan yang khusus, sistem akal-akalan pun sering dilakuan untuk mengganti sparpart yang tidak diperjual belikan lagi, dari baterai sampai LCD,†bebernya. (rendy)
Editor: Abi Zarrin Al Ghifari
-
Kota Banjarbaru2 hari yang lalu
Laka Maut di Kawasan Murdjani Banjarbaru, Satu Pemotor Jalan Melawan Arus
-
HEADLINE2 hari yang lalu
Gubernur Kalsel Teken Upah Minimun Kabupaten Kota dan Sektoral 2025, Ini Besaran Angkanya
-
Kota Banjarbaru3 hari yang lalu
Menutup Tahun Pemko Banjarbaru Raih Dua Penghargaan
-
HEADLINE1 hari yang lalu
Curah Hujan Tinggi, Waspada Pilih Lokasi Libur Nataru di Kalsel
-
Advertorial1 hari yang lalu
Ide Fresh Bearly Marketing Membranding Bisnismu Lebih Profesional
-
Lifestyle1 hari yang lalu
Cara Menonaktifkan Aksesibilitas di Smartphone, Akses Mobile Banking BRImo Jadi Makin Nyaman